Demam dan Nyeri Dada, Kenali Penyebab dan Penanganannnya

Demam dan Nyeri Dada, Kenali Penyebab dan Penanganannnya
Ilustrasi nyeri dada. Credit: Freepik

Bagikan :


Nyeri dada mengindikasikan masalah kesehatan yang sebaiknya tidak diabaikan. Beberapa nyeri dada disebabkan oleh adanya masalah di paru-paru, tenggorokan, dan masalah otot atau tulang di area dada. Jika disertai demam, kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi seperti pneumonia, bronkitis, dan flu.

 

Penyebab Demam dan Nyeri Dada

Demam adalah kondisi di mana suhu tubuh melebihi 38º Celcius. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan demam antara lain infeksi penyakit, peradangan kronis, atau efek samping setelah menjalani imunisasi.

Jika demam disertai dengan nyeri dada, berikut ini beberapa kemungkinan penyebabnya:

Influenza

Influenza adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus influenza. Virus ini menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Beberapa gejala influenza antara lain demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot atau tubuh, dan nyeri dada yang sering digambarkan sebagai sensasi terbakar atau sesak. 

Penanganan influenza dapat dilakukan dengan memperbanyak asupan cairan, istirahat yang cukup, dan minum obat antivirus.

Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada saluran udara yang menuju paru-paru. Ketika trakea dan bronkus teriritasi, saluran ini akan membengkak dan terisi lendir lalu menyebabkan batuk. Bronkitis bisa disebabkan oleh virus atau bakteri, serta paparan asap dan iritan. Gejala bronkitis di antaranya batuk, mengi, demam, sesak, dan nyeri dada.

Penanganan bronkitis meliputi konsumsi obat untuk mengencerkan lendir, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk meredakan peradangan, penggunaan pelembap udara untuk membantu melegakan pernapasan, dan antibiotik jika infeksi bakteri menjadi penyebabnya.

Baca Juga: Mengapa Badan Mudah Lelah setelah Terkena Infeksi Virus?

Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantong udara (alveoli) sehingga menyebabkan paru-paru terisi cairan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Gejala pneumonia antara lain demam, nyeri dada, sulit bernapas, dan menggigil. Penanganan pneumonia disesuaikan dengan penyebabnya, seperti pemberian antibiotik, antijamur, atau antivirus.

Miokarditis

Miokarditis adalah peradangan pada miokardium, yaitu lapisan otot jantung. Peradangan ini dapat mengurangi kemampuan jantung untuk memompa darah dan menyuplai oksigen ke seluruh tubuh. Miokarditis dapat disebabkan oleh infeksi virus, gangguan autoimun, reaksi obat, atau kondisi yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.

Penanganan miokarditis dilakukan dengan pemberian obat-obatan, penggunaan alat ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation), hingga transplantasi jantung.

Perikarditis

Jantung memiliki kantung berisi cairan pelindung di sekelilingnya yang disebut perikardium. Perikarditis terjadi ketika perikardium mengalami peradangan. Terkadang, kondisi ini diikuti oleh bocornya darah atau cairan ke dalam kantung tersebut. Peradangan ini sering terjadi setelah infeksi virus, seperti sakit tenggorokan atau pilek. Penanganan perikarditis bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan.

Esofagitis 

Esofagitis adalah kondisi terjadinya peradangan pada esofagus, saluran tabung berotot yang menghubungkan antara tenggorokan dan saluran pencernaan. Peradangan ini dapat disebabkan oleh naiknya cairan asam lambung, infeksi bakteri, virus, atau pengaruh beberapa jenis obat-obatan.

Gejala esofagitis di antaranya sulit menelan, sakit tenggorokan, heartburn, mual, muntah, dan nyeri perut. Penanganan esofagitis bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan dan perubahan gaya hidup.

Baca Juga: Seberapa Efektifkah Vaksin PCV Dalam Mencegah Pneumonia Anak?

 

Kapan Perlu Periksa ke Dokter?

Demam yang disebabkan oleh infeksi ringan dapat sembuh dalam beberapa hari. Namun Anda perlu segera memeriksakan ke dokter jika demam mencapai 39º Celcius dan berlangsung selama beberapa hari atau diikuti gejala berikut:

  • Nyeri dada
  • Sakit kepala parah
  • Ruam yang tidak biasa dan semakin parah
  • Kebingungan
  • Nyeri leher
  • Nyeri perut
  • Muntah terus-menerus
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Kejang 

Sedangkan, nyeri dada yang tidak dapat dijelaskan juga dapat mengindikasikan serangan jantung. Jika nyeri dada yang dialami diikuti dengan rasa tidak nyaman pada lengan atau bahu, nyeri rahang, sesak napas, pusing, dan lemas, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter. 

 

Nyeri dada sebaiknya tidak diabaikan karena dapat mengindikasikan penyakit atau infeksi serius, termasuk jika diikuti dengan demam. Jika Anda mengalami gejala tersebut sebaiknya periksakan ke dokter agar segera mendapat penanganan. Anda juga dapat berkonsultasi menggunakan aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 3 Januari 2025 | 15:00

Ames, H. (2020). What causes fever and chest pain? When to seek help. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/fever-and-chest-pain#

NHS. Chest Infection. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/chest-infection/#

Frothingham, S. (2019). Causes of Fever and Chest Pain and When to See a Doctor. Available from: https://www.healthline.com/health/fever-and-chest-pain#

Stuart, A, Key, P. (2024). What's Causing My Chest Pain?. Available from: https://www.webmd.com/pain-management/whats-causing-my-chest-pain

American Lung Association. Pneumonia Symptoms and Diagnosis. Available from: https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/pneumonia/symptoms-and-diagnosis#