Influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan dan sering dianggap sebagai penyakit ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya.

Namun, ada kalanya influenza dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Salah satunya adalah pneumonia, infeksi paru-paru yang bisa berbahaya. Lantas, bagaimana influenza bisa berkembang menjadi pneumonia? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Bagaimana Influenza Berkembang Menjadi Pneumonia?

Influenza disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, dan C yang menyerang saluran pernapasan bagian atas. Pada orang dengan sistem imun yang baik, tubuh umumnya dapat melawan virus ini dalam waktu beberapa hari hingga dua minggu.

Namun, dalam kondisi tertentu, influenza dapat berkembang menjadi komplikasi serius, salah satunya pneumonia. Proses ini bisa terjadi karena beberapa faktor, antara lain:

Adanya kerusakan saluran pernapasan

Virus influenza menyerang dan merusak lapisan pelindung saluran pernapasan, yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap kuman. Ketika lapisan pelindung ini rusak, bakteri dan virus lain menjadi lebih mudah masuk, sehingga bisa memperburuk kondisi dan memicu infeksi lebih lanjut, seperti pneumonia.

Infeksi sekunder

Ketika sistem kekebalan tubuh melemah akibat flu, bakteri atau virus lain dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan pneumonia bakteri. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri umumnya lebih serius dan lebih berisiko dibandingkan dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus.

Baca Juga: 7 Jenis Pneumonia, Apa Perbedaannya?

Penumpukan cairan di paru-paru

Saat sistem imun merespons infeksi influenza, peradangan terjadi di paru-paru sebagai bagian dari upaya tubuh untuk melawan infeksi. Peradangan ini bisa menyebabkan penumpukan cairan dan lendir di dalam paru-paru, yang menghambat saluran udara dan mengganggu pertukaran oksigen. Akibatnya, tubuh kesulitan mendapatkan cukup oksigen.

Pada kasus pneumonia yang parah, kondisi ini dapat memperburuk fungsi pernapasan, sehingga pasien mungkin memerlukan alat bantu napas, seperti ventilator atau oksigen, untuk memastikan tubuh tetap mendapatkan oksigen yang cukup.

Kelompok rentan

Beberapa kelompok orang lebih rentan mengalami komplikasi pneumonia setelah terinfeksi influenza, antara lain:

• Lansia di atas 65 tahun.
• Anak-anak di bawah usia 5 tahun.
• Penderita penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, asma, atau penyakit paru obstruktif kronis.
• Orang dengan sistem imun yang lemah.
• Perokok dan pecandu alkohol.

Faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko komplikasi pneumonia dan membuat gejala menjadi lebih serius.

Cara Mencegah Influenza Berkembang Menjadi Pneumonia

Influenza dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin influenza tahunan. Vaksin ini membantu melindungi tubuh dari infeksi virus influenza dan mengurangi risiko komplikasi yang bisa terjadi.

Baca Juga: Siapa Saja yang Tidak Boleh Mendapatkan Vaksin Influenza?

Berikut adalah beberapa langkah lain yang disarankan untuk mencegah komplikasi influenza:

• Rutin mencuci tangan dengan sabun untuk mengurangi penyebaran virus.
• Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
• Menggunakan masker saat berada di tempat umum atau saat sedang sakit.
• Mengonsumsi makanan bergizi dan kaya vitamin serta mineral.
• Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
• Menghindari stres berlebihan dan mendapatkan tidur yang cukup.
• Berhenti merokok.
• Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

Menjaga kesehatan dan rutin melakukan vaksinasi influenza setiap tahun dapat mencegah terjadinya komplikasi, seperti pneumonia. Jika Anda merasakan gejala flu, namun disertai dengan gejala lain, seperti sulit bernapas, nyeri dada, nyeri otot parah, dan demam yang tidak kunjung mereda, segera periksakan ke dokter. 

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!