Ada 5 Jenis Demam, Apa Perbedaannya?

Credits: Freepik. Demam dapat terjadi akibat adanya infeksi.

Bagikan :


Selama ini banyak orang merasa khawatir saat mengalami demam. Padahal sebenarnya demam merupakan respon dari sistem kekebalan tubuh yang sedang berjuang melawan infeksi penyakit. 

Demam adalah kenaikan suhu tubuh sementara yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Secara alami, demam bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun bila demam terasa sangat mengganggu, maka Anda bisa mengobatinya dengan minum obat penurun demam. 

 

Kapan Tubuh Dikatakan Demam?

Pada orang dewasa, tubuh dikatakan demam apabila mengalami kenaikan suhu tubuh di atas 37,5ºC, tergantung pada cuaca.

Sedangkan demam pada anak-anak ditunjukkan dengan perubahan suhu yang berbeda, antara lain: 

  • Di atas 37,2ºC apabila diukur dengan termometer aksila (di lipatan ketiak) 
  • Di atas 37,5ºC apabila diukur dengan termometer oral (mulut)
  • Di atas 38ºC apabila diukur dengan termometer rektal (anus)

 

Jenis Demam dan Perbedaannya 

Demam memiliki penyebab yang berbeda-beda yang cukup sulit dikategorikan. Namun para ahli mengklasifikasikan demam menjadi lima jenis yang berbeda, di antaranya: 

Demam Intermiten 

Demam intermiten adalah demam yang berlangsung selama beberapa hari dan bersifat naik turun. Pada jenis demam ini, suhu tubuh dapat turun sampai ke suhu normal tubuh. 

Demam Remiten 

Sama halnya seperti demam intermiten, namun pada demam remiten saat suhu tubuh turun, suhunya tidak pernah turun kembali ke normal.  

Demam Tinggi (Hiperpireksia)

Dikatakan demam tinggi (hiperpireksia) jika suhu tubuh mencapai 41.1ºC. Gejala lain dari hiperpireksia antara lain, peningkatan denyut jantung, kram otot, kejang, nafas cepat, dan kehilangan kesadaran. 

Demam Terus-Menerus (Continuous)

Demam terus-menerus atau disebut juga demam berkelanjutan adalah ketika demam terjadi terus-menerus dalam 24 jam atau lebih, di mana suhu tubuh tetap berada di atas normal.  

Demam Kambuhan 

Demam kambuhan adalah jenis demam intermiten yang meningkat lagi setelah berhari-hari atau berminggu-minggu suhu tubuh mencapai suhu normal.

 

Apa yang Sebaiknya Dilakukan Saat Demam?

Demam tidak selalu harus diturunkan dengan obat penurun panas. Anda juga dapat menurunkan demam dengan cara berikut:  

  • Ukur suhu tubuh menggunakan termometer dan pantau perkembangan peningkatan suhu 
  • Beristirahat dan tetap berbaring 
  • Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih, jus buah, cairan elektrolit, atau makanan berkuah 
  • Hindari menggunakan selimut tebal atau selimut berlapis-lapis. Cukup gunakan selimut yang tipis saja, kecuali jika Anda merasa menggigil 
  • Kompres atau mandi dengan air hangat 
  • Kenakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat dengan baik 

Jika semua hal di atas sudah dilakukan namun demam tidak membuat Anda membaik, maka Anda bisa mengonsumsi obat penurun demam seperti paracetamol atau ibuprofen. Hindari memberikan aspirin pada bayi atau anak-anak dan remaja karena meningkatkan risiko sindrom Reye's .

Segera periksakan diri ke dokter apabila memang demam terjadi berkepanjangan dan disertai dengan gejala lain seperti munculnya bintik kemerahan di kulit, kejang, tubuh terasa sangat lemah dan lemas, serta adanya tanda-tanda dehidrasi. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 
Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 19:18
Medicine.net (2022). What Are the 5 Types of Fever?. Available from: https://www.medicinenet.com/what_are_the_5_types_of_fever/article.htm
 
 
 
Cleveland Clinic (2020). Recurrent Fever. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/21185-recurring-fever
 
Corey Whelan (2016). What You Need to Know About Breaking a Fever. Available from: https://www.healthline.com/health/how-to-break-a-fever