Ada beberapa pilihan metode persalinan yang bisa dipilih untuk melahirkan bayi. Salah satunya adalah water birth.
Water birth adalah metode persalinan di dalam air yang menjadi salah satu metode persalinan cukup populer. Sebelum memutuskan memilih metode persalinan ini, Anda perlu mengetahui manfaat dan risikonya.
Manfaat Persalinan Metode Water Birth
Persalinan di dalam air dilakukan di kolam kelahiran yang diisi dengan air hangat. Persalinan ini tidak dilakukan di sembarang tempat, namun bisa terjadi di rumah sakit, pusat persalinan atau di rumah dengan pengawasan dokter, bidan dan juga perawat.
Manfaat persalinan water birth bagi ibu
Persalinan water birth memberikan banyak manfaat bagi sang ibu, di antaranya:
- Air hangat di dalam kolam membantu ibu merasa rileks dan nyaman
- Membantu meningkatkan energi ibu
- Efek daya apung membantu ibu bergerak bebas dan menemukan posisi baru yang lebih nyaman
- Efek daya apung juga meningkatkan kontraksi uterus yang lebih efisien dan sirkulasi darah yang lebih baik sehingga mengurangi rasa sakit ibu dan memberikan lebih banyak oksigen untuk bayi
- Berada di dalam air menurunkan tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kecemasan
- Mengurangi hormon yang berhubungan dengan stres sehingga tubuh ibu menghasilkan endorfin yang menghambat rasa sakit
- Air menyebabkan perineum lebih elastis dan rileks sehingga mengurangi keparahan robekan serta menurunkan risiko kebutuhan episiotomi
- Membantu lebih fokus pada proses persalinan karena lebih rileks secara mental
Manfaat persalinan water birth bagi bayi
- Menyediakan lingkungan yang mirip dengan kantung ketuban
- Meringankan stres kelahiran dan meningkatkan rasa aman
Baca Juga: Perbedaan Persalinan Induksi dan Alami, Apa Saja?
Risiko Persalinan Metode Water Birth
Persalinan di dalam air ditawarkan kepada wanita dengan usia kehamilan antara 37 hingga 41 minggu. Untuk bisa diperbolehkan menjalani persalinan metode water birth Anda harus memeriksakan diri ke dokter.
Jika memiliki risiko persalinan prematur atau pernah menjalani dua kali atau lebih persalinan caesar, maka Anda tidak bisa menjalani metode persalinan ini.
Anda juga tidak bisa menjalani persalinan water birth jika memiliki komplikasi berikut:
- Sedang mengalami infeksi kulit
- Suhu tubuh 38 derajat atau lebih tinggi
- Adanya perdarahan vagina yang berlebihan
- Menderita herpes
- Kesulitan melacak detak jantung janin
- Riwayat distosia bahu
- Sedang berada di bawah pengaruh obat bius
- Hamil kembar
Baca Juga: Mengenal Perineal Tear, Robekan yang Dapat Terjadi Saat Proses Persalinan
Persalinan water birth juga memiliki risiko lain seperti kesulitan mengatur suhu tubuh bayi, risiko kerusakan tali pusat, gangguan pernapasan bayi, asfiksia dan kejang.
Persalinan metode water birth tidak disarankan dilakukan di dalam air yang suhunya terlalu panas karena risiko dehidrasi dan overheating. Inilah sebabnya persalinan metode ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Tertarik dengan metode persalinan ini namun masih memiliki keraguan? Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care terkait dengan risiko metode persalinan water birth atau rekomendasi metode persalinan lainnya.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
Ashley Marcin (2018). Water Birth Pros and Cons: Is It Right for You?. Available from: https://www.healthline.com/health/pregnancy/water-birth
Shahreen Abedin (2022). The Basics of Water Birth. Available from: https://www.webmd.com/baby/water-birth
American Pregnancy Association. Water Births. Available from: https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/labor-and-birth/water-births/
WebMD (2022). Pregnancy and Genital Herpes. Available from: https://www.webmd.com/genital-herpes/genital-herpes-pregnant
Hedy Marks (2022). Risks Linked With Twin Births. Available from: https://www.webmd.com/baby/risks-linked-with-twin-births