Persalinan dengan operasi sesar sering kali dipandang sebelah mata oleh para wanita. Padahal operasi sesar merupakan salah satu alternatif metode persalinan yang dapat menyelamatkan ibu dan janin. Selain itu banyak mitos-mitos seputar persalinan sesar di masyarakat yang membuat para ibu takut dan khawatir menjalani operasi sesar.
Mitos Seputar Persalinan Sesar
Beberapa mitos seputar persalinan sesar yang banyak beredar di masyarakat, antara lain:
1. Persalinan dengan operasi sesar lebih mudah dari persalinan pervaginam
Faktanya: Persalinan dengan operasi sesar berbeda dengan persalinan melalui vagina.
Operasi sesar adalah persalinan dengan operasi perut yang dapat menyebabkan rasa nyeri, tidak nyaman dan membutuhkan masa pemulihan lebih lama jika dibandingkan dengan persalinan melalui vagina. Persalinan melalui operasi sesar dan persalinan melalui vagina memiliki risko yang berbeda. Bagi ibu hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai metode persalinan yang paling sesuai dengan kondisi Anda.
Baca Juga: Kapan Boleh Hamil Lagi Setelah Operasi Caesar?
2. Ibu yang melahirkan dengan operasi sesar tidak bisa bonding dengan bayi
Faktanya: Baik ibu yang melahirkan operasi sesar maupun persalinan pervaginam sama-sama memiliki risiko sulit bonding dengan bayi.
Pada ibu yang melahirkan dengan operasi sesar, biasanya tidak bisa langsung kontak kulit ke kulit dengan si kecil. Hal ini sering dianggap dapat mengurangi bonding dengan bayi termasuk membuat bayi sulit beradaptasi dengan suhu lingkungan setelah keluar dari perut ibu.
Namun dilansir dari WebMD, baik ibu yang melahirkan dengan operasi sesar maupun vagina sama-sama memiliki risiko sulit untuk bonding dengan bayi yang baru dilahirkan. Hal ini normal dirasakan ibu hingga beberapa hari setelah persalinan, apa pun metode persalinan yang dipilih. Secara perlahan, perasaan bonding antara ibu dan anak akan terbentuk dengan sendirinya.
Bagi ibu yang melahirkan dengan operasi sesar, Anda dapat mendiskusikan metode kontak kulit ke kulit setelah melahirkan dengan dokter atau bidan yang membantu persalinan. Jika ibu tidak memungkinkan untuk melakukan kontak kulit ke kulit dengan bayi, maka si kecil dapat melakukan kontak kulit ke kulit dengan ayah.
Dilansir dari Verywell Family, kontak kulit ke kulit yang dilakukan ayah pada bayi baru lahir memiliki efek menenangkan yang sama bagi bayi. Cara ini juga dapat membantu bonding antara ayah dan anak.
Baca Juga: Lima Tips Pemulihan Operasi Caesar yang Penting Diketahui
3. Tidak ada batasan dalam menjalani persalinan sesar
Pada dasarnya tidak ada jumlah batasan dalam menjalani operasi sesar jika kondisi Anda memungkinkan. Namun menjalani operasi sesar berulang kali memiliki risiko lebih besar.
Semakin sering Anda menjalani operasi sesar, Anda akan mengalami masa pemulihan yang lebih lama dan menghadapi risiko komplikasi yang lebih besar. Misalnya, cedera kandung kemih dan usus, perdarahan, serta komplikasi plasenta.
Jika pada kehamilan sebelumnya Anda menjalani persalinan sesar, Anda bisa mendiskusikan dengan dokter mengenai metode persalinan yang bisa Anda jalani pada kehamilan saat ini. Selain melahirkan secara normal, saat ini juga tersedia pilihan persalinan dengan metode ERACS yang diklaim memiliki masa pemulihan lebih cepat dan minim risiko jika dibandingkan dengan operasi sesar.
Itulah beberapa mitos seputar persalinan dengan operasi sesar yang masih banyak dipercaya masyarakat. Persalinan dengan operasi sesar tidak lebih mudah atau lebih buruk jika dibandingkan dengan metode persalinan lainnya.
Setiap metode persalinan memiliki risiko, kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga perlu Anda diskusikan dengan pasangan dan dokter atau bidan sebelum menentukan metode persalinan yang akan dijalani.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
Six essential facts about C-sections. https://sahealth.com/about/newsroom/six-essential-facts-about-c-sections#
Armitage, M. 2021. Is a C-Section Easier Than a Vaginal Delivery?. Available from: https://www.goodrx.com/health-topic/parenthood-pregnancy/cesarean-section-pregnancy
Thomas, L. (2019). Skin-to-skin contact between mother and baby after C-section has risks. Availabel from: https://www.news-medical.net/news/20191110/Skin-to-skin-contact-between-mother-and-baby-after-C-section-has-risks.aspx
Perry, C. (2021). Skin-to-Skin Contact with Other Parent May Help Infants After C-Section Delivery. Available from: https://www.verywellfamily.com/skin-to-skin-contact-beneficial-for-infants-after-c-section-5096989
Watson. S. (2022). Forming a Bond With Your Baby -- Why It Isn't Always Immediate. Available from: https://www.webmd.com/parenting/baby/forming-a-bond-with-your-baby-why-it-isnt-always-immediate