• Beranda
  • penyakit
  • Kelompok yang Paling Berisiko Terkena Komplikasi Pneumonia

Kelompok yang Paling Berisiko Terkena Komplikasi Pneumonia

Kelompok yang Paling Berisiko Terkena Komplikasi Pneumonia
Ilustrasi lansia mangalami pneumonia. Credits: Freepik

Bagikan :


Pneumonia sering disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur, dan bisa menyerang siapa saja. Namun, ada kelompok tertentu yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi berbahaya akibat pneumonia.

Jika tidak diobati dengan tepat, pneumonia bisa berkembang menjadi kondisi serius seperti kegagalan pernapasan, sepsis, bahkan kematian. Lantas, siapa saja yang perlu lebih waspada terhadap komplikasi pneumonia?

 

Kelompok yang Paling Berisiko Terkena Komplikasi Pneumonia

Orang tua

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh cenderung melemah, terutama pada mereka yang berusia lanjut (lansia). Pada usia ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi menurun, membuat lansia lebih rentan terhadap pneumonia dan komplikasinya.

Selain itu, banyak lansia yang juga memiliki penyakit penyerta seperti penyakit jantung, diabetes, atau penyakit paru obstruktif kronis. Penyakit-penyakit ini meningkatkan risiko komplikasi pneumonia.

Penting untuk dicatat bahwa tingkat kematian akibat pneumonia pada kelompok lansia lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Oleh karena itu, vaksinasi pneumonia dan influenza sangat dianjurkan untuk mencegah infeksi yang lebih parah.

Baca Juga: Bagaimana Pneumonia Bisa Menyebabkan Kematian?

Anak-anak dan balita

Sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang membuat anak-anak dan balita lebih rentan terhadap infeksi, termasuk pneumonia dan komplikasinya.

Komplikasi pneumonia pada anak-anak bisa meliputi dehidrasi, kegagalan pernapasan, atau penyebaran infeksi ke organ lain. Anak-anak yang dilahirkan prematur atau mengalami malnutrisi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi yang lebih parah.

Seperti halnya lansia, bayi dan anak-anak juga sangat disarankan untuk mendapatkan vaksinasi pneumonia dan influenza, yang penting untuk melindungi mereka dari infeksi pneumonia yang serius.

Orang dengan penyakit kronis

Orang yang memiliki penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronis, asma, dan penyakit ginjal, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi dan komplikasi pneumonia yang lebih berat. Kondisi-kondisi kronis ini dapat melemahkan sistem imun dan mengganggu fungsi paru-paru, sehingga membuat tubuh kesulitan dalam melawan infeksi secara efektif.

Orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh

Orang dengan gangguan sistem imun, seperti penderita HIV/AIDS, pasien yang menjalani kemoterapi, penerima transplantasi organ, atau penderita penyakit autoimun, memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia dan komplikasi serius.

Sistem imun yang lemah membuat tubuh kesulitan dalam melawan infeksi, sehingga bakteri atau virus penyebab pneumonia dapat berkembang lebih cepat dalam tubuh.

Baca Juga: Kenali Tanda dan Gejala Pneumonia pada Anak

Perokok dan pecandu alkohol

Merokok dapat merusak jaringan paru-paru dan melemahkan sistem pertahanan alami saluran napas, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan virus penyebab pneumonia.

Pecandu alkohol juga memiliki risiko lebih tinggi terhadap pneumonia, karena alkohol dapat melemahkan refleks batuk dan mengganggu fungsi sistem imun, sehingga tubuh kesulitan melawan infeksi.

Orang yang dirawat di rumah sakit atau tengah menggunakan ventilator

Orang yang menjalani perawatan lama di rumah sakit memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia yang dikenal sebagai hospital-acquired pneumonia (HAP). Infeksi ini sering disebabkan oleh bakteri yang lebih resisten terhadap antibiotik, sehingga lebih sulit diobati.

Kondisi ini juga lebih berisiko bagi pasien yang menggunakan alat bantu napas (ventilator), terutama jika perawatan dan kebersihan alat tersebut tidak dijaga dengan baik.

 

Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang bisa menyebabkan komplikasi serius terutama pada kelompok tertentu. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan, melakukan vaksinasi, dan segera mencari perawatan medis jika muncul gejala infeksi. Pencegahan dan penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi yang lebih parah.

Jika memiliki pertanyaan lain terkait dengan pneumonia dan komplikasinya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau manfaatkan layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 20 Februari 2025 | 12:57

Cleveland Clinic (2022). Pneumonia. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4471-pneumonia 

National Heart, Lung, and Blood Institute (2022). Pneumonia Causes and Risk Factors. Available from: https://www.nhlbi.nih.gov/health/pneumonia/causes 

CDC (2023). Risk Factors for Pneumonia. Available from: https://www.cdc.gov/pneumonia/risk-factors/index.html 

Mayo Clinic (2020). Pneumonia. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204 

Medline Plus (2023). Hospital-acquired pneumonia. Available from: https://medlineplus.gov/ency/article/000146.htm