Sebenarnya Tahi Lalat Itu Apa Sih?

Bagikan :


Apa yang ada di benak Anda saat pertama kali mendengar istilah tahi lalat? Ya, hampir semua anak berpikir bahwa tahi lalat adalah kotoran dari serangga lalat yang hinggap pada kulit. Tapi apakah benar demikian?

Apa itu tahi lalat?

Rupanya dunia medis menjabarkan tahi lalat dengan cukup detail dan berbeda dari bayangan masa kecil Anda. Tahi lalat atau yang dikenal sebagai nevus, disebabkan oleh pertumbuhan sel kulit yang tidak normal. Meskipun begitu, nevus biasanya jinak dan tidak selalu digolongkan sebagai kanker. Tahi lalat berukuran kecil dan umumnya berwarna cokelat, merah, merah muda atau kehitaman. Beberapa tahi lalat muncul sejak lahir, namun tidak sedikit yang muncul seiring bertambahnya usia. Paparan sinar matahari bisa menyebabkan munculnya tahi lalat baru. Tahi lalat pada dasarnya tidak berbahaya sama sekali, kecuali bila terjadi perubahan ukuran menjadi lebih besar, perubahan bentuk atau warna.

Seperti dilansir Healthline, American Osteopathic College of Dermatology (AOCD) menggolongkan tahi lalat menjadi tiga:

  • Tahi lalat bawaan lahir

Jenis tahi lalat ini sudah ada sejak lahir, bentuk dan warnanya beragam, dan kabar baiknya biasanya tahi lalat ini tidak berbahaya. Sebagian besar tahi lalat yang muncul sejak lahir tidak akan berkembang menjadi ganas.

  • Tahi lalat didapat

Jenis tahi lalat ini tiba-tiba muncul seiring bertambahnya usia. Tahi lalat ini umumnya berbentuk bulat dan berwarna cokelat, kemunculannya seringkali disebabkan karena kerusakan sel kulit akibat paparan sinar matahari yang intens dan berulang.

Seiring bertambahnya usia, tahi lalat jenis ini bisa bertambah gelap warnanya. Anda hanya perlu mengamati apakah ada perubahan lain seperti tahi lalat yang tidak hanya satu, lalu ada perubahan bentuk dan ukuran lainnya, karena tahi lalat jenis ini belum tentu berbahaya.

  • Tahi lalat atipikal

Berbeda dengan tahi lalat bawaan yang umumnya tidak berubah bentuk dan berukuran kecil, tahi lalat atipikal memiliki ukuran yang lebih besar dan bentuknya cenderung tidak beraturan. Tahi lalat jenis ini berisiko berubah menjadi ganas. Bila Anda memiliki tahi lalat jenis atipikal, disarankan untuk aktif dalam memperhatikan bentuk dan ukurannya. Hati-hati bila Anda memiliki banyak tahi lalat dengan diameter yang lebih besar dari 5 mm, tahi lalat tidak memiliki batas yang jelas, dan terdapat beragam warna pada tahi lalatnya.

Kapan harus melakukan pemeriksaan pada tahi lalat?

Seperti yang sudah dipaparkan di atas, Anda harus curiga bila tahi lalat anda mengalami perubahan bentuk, ukuran, atau warna, terutama bila bentuknya menjadi lebih besar dalam waktu yang singkat dan semua perubahan yang Anda amati, terjadi dalam jangka waktu yang tidak lama. Amati pula apabila tahi lalat berubah warna, atau memiliki lebih dari dua warna. Ketika tahi lalat terasa gatal, bahkan berdarah, lakukan pemeriksaan dermatologi pada dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Apa yang harus dilakukan agar tahi lalat tidak bertambah banyak?

Agar tahi lalat baru tidak semakin bertambah banyak pada kulit Anda, maka hindari paparan sinar matahari yang berlebihan. Apabila di jam tersebut Anda terpaksa melakukan kegiatan di bawah sinar matahari, maka gunakan tabir surya untuk melindungi kulit.

Gunakan pelindung tambahan seperti kacamata, topi atau jaket selama beraktivitas di bawah terik matahari. Selain mencegah tumbuhnya tahi lalat baru, hal ini juga mampu membantu mencegah perubahan pada tahi lalat bawaan.

Walaupun tidak berbahaya, tahi lalat terkadang dapat mengganggu penampilan. Untuk hal ini, Anda bisa melakukan konsultasi dengan ahli dermatologi. Jangan menggunakan sembarang krim atau obat untuk menghilangkan tahi lalat, tanpa tahu kandungan kimia yang bisa saja membahayakan kulit Anda.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 08:49

Cherney K (2019). Skin Moles. Healthline. Available from: https://www.healthline.com/health/skin-moles#checkup

Moles (2020). NHS. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/moles/

Bodman M, Al Aboud A (2021). Melanocytic Nevi. NCBI Statpearl. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470451/

Wensley K, Zito P (2021). Atypical Mole. NCBI Statpearl. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560606/