Tahi lalat adalah bintik kecil berwarna cokelat kehitaman di atas permukaan kulit. Tahi lalat berasal dari sel pigmen kulit yang berkelompok. Beberapa jenis tahi lalat umumnya tidak berbahaya, namun ada juga yang perlu diwaspadai karena dapat berubah menjadi kanker kulit.
Cara Aman Menghilangkan Tahi Lalat
Sebagian besar tahi lalat yang ada di tubuh manusia tidak berbahaya. Namun bagi beberapa orang kemunculan tahi lalat di lokasi yang tidak diinginkan dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri.
Selain itu, jika tahi lalat bertumbuh berubah wujud semakin melebar maka tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan prosedur menghapus tahi lalat. Pasalnya, tahi lalat yang terus bertumbuh bisa mengindikasikan gejala awal kanker kulit.
Beberapa tanda tahi lalat dapat mengindikasikan kanker kulit, antara lain:
- Tumbuh tidak simetris
- Memiliki tepian yang tidak teratur
- Memiliki warna yang berbeda
- Memiliki diameter yang besar
- Mengalami perubahan ukuran, warna dan bentuk
Saat ini banyak beredar di pasaran obat atau krim yang diklaim dapat menghilangkan tahi lalat. Meskipun terdengar praktis dan mudah dilakukan, namun para ahli tidak merekomendasikan cara tersebut.
Beberapa cara aman yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan tahi lalat, antara lain:
Bedah eksisi
Bedah eksisi atau surgical excision biasa dilakukan untuk menghilangkan tahi lalat yang besar. Setelah area tahi lalat dibersihkan dan diberi anestesi, dokter bedah akan menggunakan scalpel untuk memisahkan tahi lalat dari area kulit yang lain lalu menutup bekas lukanya dengan jahitan.
Sebelum prosedur bedah eksisi dilakukan, dokter akan memeriksa tanda-tanda kanker kulit yang mungkin muncul. Jika diperlukan, dokter akan merekomendasikan biopsi untuk memastikan kelainan tahi lalat tersebut.
Baca Juga: Mengenal Dermaplaning, Prosedur Mengikis Permukaan Kulit agar Lebih Glowing
Bedah cukur
Bedah cukur atau shave excision adalah cara menghilangkan tahi lalat dengan alat seperti pisau cukur yang memiliki elektroda di bagian ujungnya untuk mengiris tahi lalat. Metode ini juga bisa digunakan untuk pengambilan jaringan sel yang akan dianalisis, namun metode ini tidak bisa digunakan untuk mencari penanda tumor dan mengenali jenis kanker kulit.
Bedah beku (cryotherapy)
Bedah beku dilakukan dengan cara menyemprotkan nitrogen cair dingin ke area tahi lalat. Nitrogen cair kemudian akan menghancurkan jaringan sehingga tahi lalat akan hilang. Setelah menjalani prosedur ini, kulit akan mengalami luka lepuh sekitar 7-10 hari, namun bekas luka akan pulih dengan sendirinya selama beberapa hari.
Prosedur ini tidak dianjurkan jika dokter membutuhkan pemeriksaan pada jaringan tahi lalat yang akan dihilangkan karena akan menghilangkan seluruh jaringan tahi lalat tanpa bersisa.
Baca Juga: Bahaya Paparan Sinar Ultraviolet (UV) bagi Kesehatan Kulit
Bedah laser
Bedah laser merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghancurkan sel tahi lalat di permukaan kulit. Namun metode ini tidak direkomenrdasikan karena dapat meninggalkan jaringan parut dan hiperpigmentasi pada kulit. Selain itu metode bedah laser dengan bedah laser juga dapat memicu infeksi bekas luka.
Prosedur menghilangkan tahi lalat yang dilakukan dokter terpercaya umumnya merupakan prosedur yang minim efek samping. Namun seperti halnya prosedur medis lainnya, prosedur menghilangkan tahi lalat dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti perdarahan, bekas luka infeksi, kerusakan saraf dan munculnya kembali tahi lalat.
Untuk mengurangi risiko tersebut, konsultasikan dengan dokter mengenai perawatan kulit setelah menjalani prosedur pengangkatan tahi lalat.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim