Berenang adalah salah satu olahraga yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain melatih koordinasi gerak otot, berenang juga mampu meningkatkan fungsi kognitif pada anak. Tak heran jika banyak orang tua mengajarkan berenang pada anak sejak usia dini. Namun sebenarnya, mulai usia berapa anak bisa diajarkan berenang?
Kapan Bayi Bisa Mulai Diajarkan Berenang?
Berenang bukan hanya olahraga yang menyenangkan, namun juga merupakan salah satu kemampuan dasar yang perlu dikuasai. Dengan belajar berenang, Anda dapat terhindar dari risiko tenggelam.
Sebelum Anda memutuskan mengajarkan si kecil berenang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Karena perkembangan anak berbeda-beda, maka kesiapan anak untuk berenang pun berbeda-beda. Sebelum mengajarkan berenang, pastikan anak siap secara fisik dan emosional serta nyaman berada di kolam renang.
Dilansir dari Healthy Children, American Academy of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasikan mengajarkan renang pada bayi yang berusia kurang dari 1 tahun. Pada usia tersebut, bayi belum memiliki kemampuan bernapas yang dibutuhkan dalam berenang sehingga bayi tidak akan bisa berenang secara mandiri.
Selain itu tidak ada bukti yang mendukung bahwa kelas berenang untuk bayi bisa mengurangi risiko tenggelam pada bayi. Oleh karena itu, bagi orang tua yang ingin mengajarkan anaknya berenang AAP menyarankan untuk mengikuti kelas di mana orang tua ikut terlibat dalam pengawasan secara langsung.
Meskipun demikian, Anda tetap diperbolehkan untuk memperkenalkan anak pada aktivitas air sejak usia 6 bulan agar anak-anak terbiasa dengan situasi di kolam. Ketika anak-anak sudah memasuki usia 4-6 tahun maka rentang usia tersebut adalah usia ideal bagi anak untuk belajar berenang secara mandiri.
Tips Aman Berenang dengan Bayi
Jika Anda ingin mengajak si kecil berenang, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar bayi dapat berenang dengan aman, yaitu:
- Pastikan bayi berada dalam kondisi sehat dan hindari mengajak bayi berenang jika dalam kondisi sakit
- Pastikan kolam renang yang digunakan memenuhi standar keamanan
- Pastikan suhu air kolam tidak terlalu dingin atau terlalu panas
- Periksa kandungan klorin pada air kolam. Pilih kolam dengan kandungan klorin yang rendah agar tidak menimbulkan reaksi alergi pada kulit
- Hindari menggunakan pelampung leher pada bayi karena meningkatkan risiko otot leher tegang yang dapat memicu tenggelam
- Oleskan tabir surya yang aman untuk anak sebelum anak-anak masuk ke kolam
- Pastikan si kecil selalu berada di dekat Anda, atau pegang erat bayi Anda hingga ia merasa aman. Ketika ia mulai merasa nyaman untuk berenang maka cobalah untuk menjauhkan diri Anda sambil menggerakkan si kecil ke sekeliling
- Hindari berenang terlalu lama. Jika anak menunjukkan tanda-tanda kedinginan maka segera angkat ke permukaan dan lindungi dengan handuk tebal
Meskipun mengajarkan bayi berenang sejak dini memiliki sejumlah manfaat, namun Anda perlu memerhatikan kesiapan anak sebelum mengajaknya berenang. Selain persiapan di atas, orang tua juga sebaiknya memahami bagaimana cara memberi RJP (Resusitasi Jantung Paru/Pijat Jantung) pada bayi. Akan lebih baik jika kolam renang tempat Anda berenang didampingi oleh petugas penyelamat yang terlatih melakukan penyelamatan dan memberikan RJP.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina