Kandung kemih adalah organ berongga dan berotot yang berfungsi menampung urine. Kandung kemih bersifat elastis dan dapat mengembang ketika penuh untuk kemudian mengirim sinyal ke otak untuk dikosongkan melalui buang air kecil. Terkadang, kandung kemih dapat mengalami nyeri. Artikel berikut membahas beberapa penyebab nyeri kandung kemih dan cara penanganannya. 

Penyebab Nyeri Kandung Kemih

Nyeri pada kandung kemih bisa disebabkan oleh infeksi atau peradangan lainnya. Beberapa penyebab nyeri kandung kemih yang umum antara lain interstitial cystitis, infeksi saluran kemih, dan kanker kandung kemih.

Interstitial cystitis

Interstitial cystitis merupakan bagian dari sindrom nyeri kandung kemih, dimana kandung kemih meradang dan teriritasi. Orang yang menderita interstitial cystitis merasa perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya, namun hanya mengeluarkan sedikit urine setiap berkemih.

Peradangan pada kandung kemih membuat dinding kandung kemih menjadi kaku dan membuatnya sulit mengembang sepenuhnya saat terisi sehingga menyebabkan nyeri. Kondisi ini lebih sering dialami wanita daripada pria. 

Gejala utama interstitial cystitis adalah nyeri ketika kandung kemih penuh. Nyeri dapat dirasakan di punggung bawah, perut, atau selangkangan. Penyebab interstitial cystitis di antaranya mencakup alergi, kelainan pada lapisan kandung kemih, dan penyakit pembuluh darah. 

Penanganan interstitial cystitis dapat bervariasi pada setiap orang. Dokter dapat merekomendasikan kombinasi pengobatan untuk meredakan gejala yang muncul. Penanganan yang bisa diberikan antara lain terapi fisik, pemberian obat oral, hingga operasi. 

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Infeksi Kandung Kemih

Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi pada sistem kemih yang mencakup uretra, ginjal, saluran ureter, dan kandung kemih. Infeksi ini disebabkan oleh masuknya bakteri ke saluran kemih melalui uretra dan mulai menyebar di kandung kemih.

Kondisi ini lebih rentan dialami wanita karena uretra wanita lebih pendek daripada pria, sehingga bakteri lebih mudah menyebar. Pada infeksi kandung kemih, bakteri penyebab infeksi utamanya adalah bakteri E. coli, sedangkan pada infeksi di uretra, hal ini disebabkan oleh menyebarnya bakteri saluran pencernaan dari anus ke uretra. 

Infeksi saluran kemih terkadang tidak menunjukkan gejala yang khas, sehingga banyak wanita tidak menyadari jika dirinya terinfeksi bakteri. Beberapa gejala yang dapat muncul di antaranya:

• Muncul dorongan kuat untuk buang air kecil dan tidak kunjung hilang. 
• Rasa terbakar saat buang air kecil.
• Sering buang air kecil dan mengeluarkan sedikit urine.
• Urine yang tampak keruh.
• Terdapat darah dalam urine.
• Urine berbau menyengat.
• Nyeri panggul pada wanita terutama di bagian tengah pelvis dan di sekitar area tulang kemaluan.

Penanganan infeksi kandung kemih dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri. 

Baca Juga: Cara Sederhana Untuk Menjaga Kesehatan Kandung Kemih

Kanker kandung kemih

Nyeri pada kandung kemih dapat mengindikasikan kanker kandung kemih. Jenis kanker kandung kemih yang paling umum adalah karsinoma sel transisional yang dimulai di lapisan jaringan paling dalam yang melapisi kandung kemih.

Gejala kanker kandung kemih umumnya berkembang lambat. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

• Nyeri kandung kemih.
• Darah dalam urine.
• Nyeri saat buang air kecil.
• Kesulitan buang air kecil.
• Sering buang air kecil.
• Nyeri punggung bawah.

Penanganan kanker kandung kemih disesuaikan dengan stadium perkembangan kanker. Tindakan yang dilakukan bisa mencakup operasi pembedahan untuk mengangkat tumor, fulgurasi untuk menghancurkan tumor, atau pengangkatan kandung kemih beserta organ-organ di sekitarnya.

Selain pembedahan, dokter juga dapat melanjutkan pengobatan dengan kemoterapi atau radiasi untuk membunuh sel kanker yang mungkin terlewatkan selama prosedur pembedahan.

Nyeri kandung kemih dapat disebabkan oleh penyakit lainnya. Jika Anda mengalami gejala nyeri kandung kemih sebaiknya periksakan ke dokter. Anda juga bisa berkonsultasi melalui aplikasi Ai Care yang sudah tersedia di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!