Limfadenitis adalah istilah medis untuk kelenjar getah bening yang membesar akibat infeksi. Kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Kelenjar ini bertugas menyaring zat berbahaya dan limbah yang masuk ke dalam tubuh. Mereka juga mengandung sel kekebalan yang disebut limfosit yang dapat menghancurkan bakteri dan sel-sel kanker.
Secara umum limfadenitis dikategorikan menjadi dua jenis. Limfadenitis lokal adalah jenis yang paling umum yang melibatkan pembesaran kelenjar getah bening di area terdekat dengan sumber infeksi awal, misalnya saja infeksi pada amandel. Sedangkan limfadenitis umum melibatkan pembesaran dua atau lebih kelompok kelenjar getah bening di berbagai bagian tubuh yang disebabkan oleh infeksi yang telah menyebar.
Penyebab Limfadenitis
Limfadenitis umumnya terjadi karena adanya peradangan atau pembengkakan pada kelenjar getah bening akibat infeksi bakteri, virus maupun jamur. Ketika terjadi infeksi di suatu area tubuh, kelenjar getah bening terdekat akan membesar karena sel darah putih di sana meningkat jumlahnya sebagai respons terhadap infeksi.
Infeksi yang paling sering menyebabkan limfadenitis di antaranya:
- Infeksi bakteri seperti Streptococcus atau Staphylococcus
- Infeksi virus seperti virus Epstein-Barr, HIV atau herpes
- Infeksi jamur yang cukup jarang terjadi namun bisa menyebabkan pembesaran pada kelenjar getah bening
- Penyakit menular lain seperti TBC atau penyakit cakaran kucing (bartonellosis)
Baca Juga: Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma)
Gejala Limfadenitis
Gejala utama limfadenitis adalah pembesaran kelenjar getah bening, di mana kelenjar getah bening terlihat membesar lebih dari ukuran semula. Selain itu, ada beberapa gejala lain yang bisa diamati, di antaranya:
- Rasa sakit saat area kelenjar getah bening disentuh
- Kelenjar getah bening terasa lunak
- Adanya kemerahan atau garis-garis merah di kulit di atas kelenjar getah bening
- Kelenjar yang berisi nanah
- Keluarnya cairan yang mengalir dari kelenjar getah bening ke kulit
- Demam
Baca Juga: Mengenal Kanker Kelenjar Getah Bening atau Limfoma
Cara Mengobati Limfadenitis
Karena gejala limfadenitis mirip gejala penyakit lainnya, maka Anda perlu mendapatkan pemeriksaan fisik dan menjalani beberapa tes untuk mengetahui apa penyebabnya. Adapun beberapa tes yang disarankan di antaranya:
- Tes darah untuk mencari tanda-tanda infeksi dan peradangan
- Kultur darah untuk mengetahui jenis bakteri yang menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening
- Biopsi untuk mengambil sampel jaringan dan mengevaluasi penyebab pembengkakan kelenjar getah bening
- Kultur cairan kelenjar getah bening untuk mengetahui jenis bakteri yang berkembang di area infeksi
Setelah ditemukan apa penyebab infeksi, maka dokter bisa merekomendasikan pengobatan. Pengobatan dapat diberikan melalui beberapa cara, di antaranya:
- Pemberian antibiotik baik melalui oral maupun injeksi
- Pembedahan apabila kelenjar getah bening yang membesar mengandung cairan nanah yang perlu dibersihkan
- Selain itu, Anda akan diberikan obat lain seperti parasetamol untuk menurunkan demam, NSAID seperti ibuprofen untuk meredakan peradangan
- Adapun perawatan lain yang direkomendasikan adalah beristirahat cukup, mengangkat bagian tubuh yang terinfeksi lebih tinggi dari jantung, mengompres dengan es untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan
Setelah pengobatan dan perawatan, dibutuhkan pemulihan beberapa minggu hingga beberapa bulan sampai pembengkakan di area kelenjar getah bening bisa hilang. Sangat penting untuk segera memeriksakan diri apabila mengalami gejala limfadenitis karena limfadenitis yang tidak ditangani dapat berkembang membentuk abses, infeksi kulit (selulitis), fistula (yang terkait dengan infeksi TBC) dan juga sepsis di mana infeksi menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh.
Membutuhkan lebih banyak informasi tentang limfadenitis? Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim