Saat mengalami infeksi, Anda mungkin bisa merasakan bahwa kelenjar getah bening di bawah rahang atau di bawah telinga membengkak. Ketika infeksi sembuh, pembengkakan kelenjar akan berangsur mereda. Artikel berikut membahas penyebab, gejala, dan pembengkakan kelenjar getah bening atau yang dikenal dengan limfadenopati. 

Apa Itu Pembengkakan Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati)?

Tubuh manusia memiliki ratusan kelenjar getah bening (limfa) yang tersebar di berbagai bagian tubuh. Kelenjar getah bening banyak terdapat di leher, ketiak, dan pangkal paha. Namun kelenjar yang bisa diraba dengan tangan hanya yang berada di bagian bawah telinga dan bawah rahang.

Kelenjar ini terbentuk dari jaringan getah bening dan sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Ketika Anda merasa tidak enak badan atau sakit, umumnya Anda akan mengalami pembengkakan di sisi leher. Benjolan ini terasa lembut dan lunak saat disentuh, namun mungkin terasa sakit. Benjolan ini merupakan pembengkakan kelenjar getah bening atau yang dikenal dengan limfadenopati. 

Limfadenopati merupakan kondisi umum dan menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik untuk melawan infeksi. 

Baca Juga: Penyebab dan Gejala Limfadenitis, Infeksi di Kelenjar Getah Bening

Gejala Pembengkakan Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati)

Tanda-tanda limfadenopati yang paling terlihat adalah pembengkakan kelenjar getah bening, yang terasa seperti seukuran kacang merah atau lebih besar. Pembengkakan ini dapat diraba dan terkadang disertai dengan nyeri tekan.

Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terkait dengan suatu infeksi, sehingga Anda mungkin mengalami gejala lain yang mengindikasikan penyakit tersebut. Beberapa gejala yang dapat muncul antara lain:

• Hidung berair, sakit tenggorokan, atau demam.
• Pembengkakan kelompok kelenjar getah bening di berbagai tempat di tubuh.
• Kelenjar getah bening keras yang tidak dapat bergerak atau membesar dengan cepat.
• Demam.
• Keringat dingin.
• Batuk.
• Lemas.
• Pilek.

Baca Juga: Penyebab Telinga Bengkak dan Penanganannya

Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati)

Penyebab paling umum limfadenopati adalah infeksi virus atau bakteri, seperti pilek. Kelenjar getah bening yang membengkak biasanya merupakan respons tubuh terhadap infeksi. Namun, selain infeksi, limfadenopati juga bisa disebabkan oleh gangguan autoimun atau kondisi yang lebih serius, seperti kanker.

Contoh penyakit infeksi yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening antara lain:

• Pilek
• Flu
• Infeksi sinus
• Mononukleosis (penyakit infeksi menular yang disebabkan virus Epstein-Barr (EBV))
• Faringitis bakterial (radang tenggorokan)
• Tuberkulosis (penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis)
• Rubella
• Herpes simpleks
• Penyakit Lyme (infeksi bakteri yang ditularkan melalui gigitan kutu)
• HIV
• Toksoplasmosis

Selain infeksi, gangguan sistem kekebalan tubuh juga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, seperti:

• Lupus eritematosus sistemik (penyakit lupus)
• Artritis reumatoid (penyakit rematik)
• Sindrom Sjogren

Penanganan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati)

Penanganan limfadenopati disesuaikan dengan penyebabnya. Pada limfadenopati yang disebabkan oleh infeksi virus, umumnya kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya. Sedangkan, infeksi yang disebabkan oleh bakteri dapat diobati dengan antibiotik. 

Apabila limfadenopati disebabkan oleh masalah autoimun seperti lupus atau rematik, dokter akan merekomendasikan pengobatan yang sesuai. Begitu juga dengan pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh kanker, dokter dapat menyarankan pengobatan yang sesuai dengan perkembangan kanker. Perawatan kanker meliputi radiasi, kemoterapi, dan pembedahan. 

Pembengkakan kelenjar getah bening atau limfadenopati merupakan kondisi umum yang menandakan sistem imun tubuh bekerja dengan baik melawan penyakit. Kondisi ini biasanya mereda dengan sendirinya seiring dengan sembuhnya penyakit.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kelenjar getah bening, konsultasikan ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!