Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Berat Badan Naik, Kok Bisa?

Bagikan :


Sudah berhasil menurunkan berat badan, makanpun sudah diatur, tapi kenapa berat badan bisa naik lagi, ya? Pertanyaan tersebut mungkin sangat mengganggu Anda dan cukup membuat stres saat ini. Seolah apa yang sudah Anda lakukan ternyata tidak memberikan hasil memuaskan. Sebenarnya, di mana salahnya, ya?

Anda mungkin sudah mengatur pola makan sehat dengan baik. Sudah berolahraga dengan rutin. Namun, apakah Anda memiliki cukup tidur?

Tidur seringkali diremehkan dan dianggap kurang penting. Tak sedikit yang berpikir bahwa kurang tidur tidak berkaitan dengan kenaikan berat badan. Mulai sekarang ubah pemikiran tersebut, karena tidur yang cukup dan berkualitas sama pentingnya seperti ketika Anda mengatur pola makan sehat dan juga berolahraga.

Mengapa Anda butuh tidur cukup?

Studi menemukan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan makan berlebihan dan pilihan makanan yang tidak sehat. Selain itu, seperti dilansir Sleep Foundation, dikatakan pula bahwa kurang tidur berkaitan erat dengan penambahan berat badan dan risiko obesitas yang tinggi.

Tidur memainkan peran penting dalam mengatur kadar hormon seperti hormon leptin dan ghrelin. Kurang tidur memengaruhi regulasi tubuh terhadap kedua hormon tersebut. Ketika hormon ini terganggu fungsinya, maka mereka akan memerintahkan Anda untuk makan walaupun tubuh Anda sebenarnya sudah cukup menyimpan energi.

Hormon Leptin

Hormon leptin adalah adalah hormon yang berkaitan dengan rasa lapar. Menurut Robert H. Lustig, MD, profesor pediatri di University of California, San Francisco seperti dilansir WebMD, leptin adalah protein yang dibuat dalam sel-sel lemak, beredar dalam aliran darah menuju otak. Leptin adalah cara sel-sel lemak memberi tahu otak bahwa termostat energi telah diatur dengan benar.

Leptin bertugas menyampaikan informasi ke otak bahwa tubuh sudah memiliki cukup energi yang tersimpan dalam sel lemak. Sederhananya, leptin memberitahu otak bahwa Anda sudah kenyang. Saat kurang tidur, produksi hormon leptin menurun, akibatnya tidak cukup leptin untuk menyampaikan pesan pada otak bahwa tubuh sudah kenyang.

Hormon Ghrelin

Ghrelin adalah hormon yang diproduksi di dalam usus, yang seperti dilansir Healthline, sering disebut lenomorelin atau hormon lapar.

Hormon ini berjalan melalui aliran darah menuju otak dan memberitahu otak untuk menyalakan alarm lapar, sehingga tubuh akan bergerak mencari makanan. Peran utama hormon ghrelin adalah meningkatkan nafsu makan, dan membuat Anda cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan, lebih banyak kalori, dan lebih banyak lemak.

Berapa banyak tidur yang Anda butuhkan?

Para peneliti, seperti dilansir Healthline, merekomendasikan kebutuhan jam tidur rata-rata sebagai berikut:

  • Bayi usia 0-3 bulan, 14-17 jam
  • Bayi usia 4-12 bulan, 12-16 jam
  • Anak usia 1-2 tahun, 11-14 jam
  • Anak usia 3-5 tahun, 10-13 jam
  • Anak usia 9-12 tahun, 9-12 jam
  • Anak usia 13-18 tahun, 8-10 jam
  • Orang dewasa 18-60 tahun, minimal 7 jam
  • Lansia 61-64 tahun, 7-9 jam
  • Di atas usia 65 tahun, 7-8 jam

Bagaimana cara mendapatkan kembali tidur berkualitas?

Untuk mendapatkan tidur yang lebih baik, kuncinya adalah menerapkan rutinitas, di antaranya seperti dilansir Medicine.net berikut ini:

  • Menggunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat dengan baik
  • Menggunakan tirai kamar yang memberikan nuansa temaram
  • Apabila Anda tinggal di daerah yang bising, maka Anda bisa menggunakan earplug
  • Mengatur suhu kamar yang nyaman
  • Mengurangi screen time bermain gadget, selain dapat membuat Anda lupa waktu, cahaya biru yang dipancarkan perangkat Anda dapat mengurangi pelepasan melatonin yang penting untuk tidur
  • Cukupi kebutuhan air minum setidaknya 1-2 jam sebelum tidur
  • Batasi konsumsi kafein hanya di pagi hari
  • Hindari konsumsi alkohol di malam hari
  • Perpendek waktu tidur siang agar di malam hari Anda tidak terjaga

Apabila Anda masih merasa kesulitan tidur, dan gangguan tidur ini semakin sering datang sampai mengganggu aktivitas harian, maka sebaiknya periksakan dan konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan membantu memeriksa riwayat kesehatan dan meresepkan obat yang dibutuhkan bila perlu.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 11:08

Waehner, P. (2021). 10 Reasons You're Not Losing Weight. Available from: https://www.verywellfit.com/not-losing-weight-heres-why-1231606

Newsom, R. (2020). Weight Loss and Sleep. Available from: https://www.sleepfoundation.org/physical-health/weight-loss-and-sleep

Cherney, K. (2019). What's the Best Time to Sleep and Wake Up?. Available from: https://www.healthline.com/health/best-time-to-sleep

Kumar, K. (2021). Can Lack of Sleep Cause Rapid Weight Gain?. Available from: https://www.medicinenet.com/can_lack_of_sleep_cause_rapid_weight_gain/article.htm

Suni, E. (2020). Sleep and Overeating. Available from: https://www.sleepfoundation.org/physical-health/sleep-and-overeating

Mawer, R. (2021). What Is Ghrelin? All You Need to Know About This Hormone. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/ghrelin

Kam, K. (2010). The Facts on Leptin: FAQ. Available from: https://www.webmd.com/diet/obesity/features/the-facts-on-leptin-faq