Mengajak balita bermain bersama teman-teman seusianya tentunya merupakan pengalaman menyenangkan. Pengalaman tersebut akan berubah menjadi ketika si kecil mulai memukul temannya. Sebenarnya, apa penyebab balita suka memukul dan bagaimana mengatasinya?
Penyebab Balita suka Memukul
Melihat balita yang suka memukul teman atau saudaranya membuat orang tua panik. Hal ini bisa menjadi sesuatu yang menegangkan dan menimbulkan stres bagi orang tua, terutama bagi pasangan baru yang masih mencari cara terbaik dalam menangani perilaku seperti ini. Namun perlu diketahui bahwa perilaku ini normal dijumpai pada beberapa balita.
Dilansir dari Healthline, berikut ini beberapa penyebab balita suka memukul:
1. Anak-anak belum tahu bahwa memukul adalah hal yang buruk
Ketika balita memukul, mereka tidak benar-benar ingin melakukan kekerasan pada teman atau saudaranya. Ada rasa penasaran pada balita untuk mengetahui apakah hal yang mereka lakukan diperbolehkan atau tidak, serta apa yang terjadi bila mereka melakukannya. Pada usianya saat itu mereka belum mengetahui bahwa memukul dan melukai orang lain adalah hal yang tidak seharusnya dilakukan.
Mengetahui bahwa memukul saudara atau teman mereka dengan kekuatan besar yang sampai menimbulkan tangis ternyata tidak sama dengan memukul ringan orang tua mereka adalah bagian dari proses pembelajaran di hidup anak.
Baca Juga: Permainan Trampolin Ternyata Tidak Aman untuk Balita, Kenali Bahayanya
2. Anak-anak belum mampu mengendalikan diri dan mengolah perasaannya
Kebiasaan memukul pada balita bisa jadi disebabkan oleh minimnya kontrol impuls pada anak. Baik saat mereka sedang marah, frustrasi atau senang, terkadang anak mengungkapkan perasaan tersebut dengan memukul.
Kebiasaan memukul pada balita juga menandakan bahwa anak-anak pada usia tersebut belum mampu memroses perasaannya. Hal ini karena balita memiliki kontrol kemampuan motorik yang lebih baik bila dibandingkan saat mereka masih bayi, namun masih belum memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Keterbatasan kata-kata yang dipahami untuk menyampaikan kebutuhan dan keinginan mereka bisa membuat mereka mengungkapkan perasaan melalui pukulan.
Baca Juga: Tips Melatih Balita Agar Cepat Lancar Bicara
4. Anak-anak belum belajar berbagi
Balita merupakan fase dimana anak-anak belajar bersosialisasi. Saat bermain, anak-anak belum tahu bagaimana cara bermain dan berbagi bersama orang lain. Akibatnya, terjadi perselisihan yang menyebabkan anak memukul.
5. Anak-anak memang sedang kesal
Ketika balita memukul, orang tua perlu memerhatikan apa yang menjadi penyebabnya. Bisa jadi, anak-anak memukul bukan karena tidak sengaja namun memang sedang ingin mengekspresikan kekesalannya. Jika Anda melihat anak memukul karena baru saja kalah atau permintaannya tidak dituruti, berarti ia sedang meluapkan kekecewaan dan kekesalannya.
Cara Menghadapi Balita yang Suka Memukul
Sebagai orang tua, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan jika mendapati si kecil memukul orang di sekelilingnya:
1. Segera pisahkan anak
Jika anak Anda terlihat memukul, menendang atau menggigit orang lain sebaiknya segera pisahkan mereka. Jelaskan pada anak bahwa tindakannya berbahaya dan dapat menyakiti orang lain. Izinkan anak bermain kembali bersama jika anak-anak dapat berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
2. Tetap tenang
Melihat anak memukul orang lain, kemungkinan besar Anda sebagai orang tua ingin memarahi anak-anak. Namun sebaiknya semarah apa pun Anda melihat ulah anak, hindari memarahi atau membentaknya. Tunjukkan pada anak bahwa Anda mampu melatih emosi dengan baik. Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa menyalurkan emosi tidak selalu harus dilakukan dengan memukul.
3. Jelaskan konsekuensinya
Secara perlahan, jelaskan pada anak bahwa memukul terlebih diiringi dengan marah-marah dan bicara kasar adalah perbuatan yang tidak baik. Jika perbuatan itu terus dilakukan, dapat menyebabkan anak sulit diterima dalam pergaulan. Tekankan pada anak bahwa seseorang harus saling menghormati dan menyayangi antar sesama.
Anak balita yang suka memukul sering kali disebabkan oleh fase pengenalan emosi pada anak. Seiring bertambahnya usia, anak akan semakin memahami cara untuk menyalurkan emosinya. Konsultasikan kondisi anak pada dokter yang berpengalaman pada aplikasi Ai Care. Download aplikasinya sekarang juga.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Frost, A. (2020). Toddler Hitting: Why It Happens and How To Make It Stop. Available from: https://www.healthline.com/health/parenting/toddler-hitting.
Whiting, F. (2021). Aggression: how to deal with hitting and biting. Available from: https://www.babycentre.co.uk/a1040599/aggression-how-to-deal-with-hitting-and-biting.
Das, R. (2023). 12 Effective Ways To Stop A Kid From Hitting. Available from: https://www.momjunction.com/articles/how-to-stop-a-child-from-hitting_00786368/.
WebMD Editorial Contributors. How to Manage a Toddler Who Is Hitting. Available from: https://www.webmd.com/parenting/tips-for-managing-a-toddler-who-is-hitting.
Kopalu, C. (2020). Hitting and biting: what parents need to know. Available from: https://www.childrensmercy.org/parent-ish/2020/01/hitting-and-biting-what-parents-need-to-know/.