Migrain adalah sakit kepala yang ditandai dengan sensasi berdenyut dan biasanya terjadi di salah satu sisi kepala. Sedangkan, demam adalah kondisi peningkatan suhu badan di atas 38° Celcius, yang mengindikasikan tubuh sedang melawan infeksi. Umumnya, migrain tidak disertai dengan demam. Jika Anda mengalami migrain yang diiringi demam, Anda perlu waspada adanya infeksi lainnya. 

Penyebab Migrain disertai Demam

Dilansir dari Healthline, migrain sebenarnya tidak menyebabkan demam. Bila Anda mengalami migrain dan demam, hal ini dapat menandakan masalah kesehatan lainnya seperti:

Influenza

Influenza atau flu disebabkan oleh infeksi virus influenza yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Gejala flu dapat bervariasi seperti hidung tersumbat, nyeri otot, badan kelelahan, batuk, serta sakit kepala dan demam. Sebagian besar kasus influenza dapat sembuh dengan sendirinya melalui pengobatan rumahan dan istirahat yang cukup.

Baca Juga: Selain Kafein, Makanan Ini Dapat Memicu Migrain

Virus Epstein-Barr

Virus Epstein-Barr menyebabkan infeksi yang ditandai dengan demam, sakit kepala, dan radang tenggorokan. Penyakit ini menular melalui pertukaran cairan tubuh seperti darah, dahak, cairan sperma, dan vagina.

Penanganan gejala infeksi penyakit ini disesuaikan dengan gejala yang muncul. Umumnya, penanganan dilakukan dengan istirahat, memperbanyak minum, serta minum obat pereda nyeri atau penurun demam.

Sakit kepala sinus

Sakit kepala sinus merupakan gejala infeksi sinus (sinusitis), yaitu rongga kecil di belakang alis dan pipi. Sinusitis ditandai dengan nyeri tumpul dan konstan di belakang mata, tulang pipi, dahi, dan pangkal hidung. Selain nyeri, sinusitis juga dapat ditandai dengan sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau batuk. 

Meningitis

Meningitis adalah peradangan pada meninges, yaitu selaput yang mengelilingi otak. Peradangan ini dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, gangguan autoimun, kanker, serta reaksi terhadap obat. Gejala meningitis umumnya meliputi demam, sensitivitas pada cahaya, pusing, kebingungan, dan sakit kepala.

Baca Juga: Migrain saat Cuaca Panas, Begini Mengatasinya

Ensefalitis

Ensefalitis adalah kondisi serius yang langka. Kondisi ini ditandai dengan peradangan pada otak sehingga menyebabkan otak membengkak. Gejala ensefalitis dapat berkembang selama beberapa jam, hari, dan minggu.

Beberapa gejala ensefalitis antara lain: 

• Kebingungan atau disorientasi
• Kejang
• Demam
• Sakit kepala
• Perubahan kepribadian dan perilaku
• Kesulitan berbicara
• Kehilangan kesadaran

Abses gigi

Abses gigi terjadi ketika nanah terkumpul di bawah gigi atau gusi akibat infeksi di mulut. Kondisi ini bisa disebabkan oleh impaksi gigi, kerusakan pada gigi atau gusi, cedera pada gigi, gusi, atau mulut, serta efek samping dari pengobatan radioterapi atau kemoterapi. Gejala abses gigi meliputi demam, nyeri, rasa tidak nyaman di mulut, dan terkadang disertai sakit kepala.

Covid-19

Gejala Covid-19 dapat berbeda-beda pada setiap orang. Sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami sakit kepala selama 1 minggu, dan sebagian lagi dapat mengalami sakit kepala lebih lama. Pada orang yang memiliki riwayat migrain, sakit kepala dan demam, dapat menjadi gejala long Covid-19, yaitu gejala Covid-19 yang muncul setelah beberapa minggu dan bulan terinfeksi virus Covid-19.

Sakit kepala umumnya tidak disertai demam. Jika Anda mengalami sakit kepala yang diiringi demam, sebaiknya periksakan ke dokter karena umumnya merupakan indikasi penyakit infeksi menular. Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter apabila sakit kepala sering terjadi dalam satu minggu dan tidak membaik setelah minum obat pereda nyeri yang dijual bebas. 

Bila memiliki pertanyaan seputar kesehatan, Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!