Penyebab Anak Menjadi Picky Eater (Pemilih Makanan)

Ilustrasi anak yang memilih-milih makanan. Credits: Freepik.

ADS

287 x 220

Bagikan :


Pilih-pilih makanan adalah hal yang umum ditemui pada masa balita. Pada masa ini, anak-anak mulai mengembangkan kemandirian diri dan ingin memegang kendali. Proses ini memicu berbagai perilaku, salah satunya adalah picky eating (pilih-pilih makanan).

 

Penyebab Anak Menjadi Picky Eater

Ada beberapa hal yang menyebabkan anak menjadi pemilih dalam hal makanan, di antaranya:

 

Kemandirian

Seiring bertambahnya usia, balita mulai belajar tentang memegang kendali dan kemandirian. Anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki kendali terhadap perbuatan yang ditunjukkan orang tua mereka. Salah satu bentuk perilaku yang ditunjukkan terkait hal ini adalah ketidaksukaan terhadap makanan.

Menolak makanan adalah salah satu cara anak berusaha memegang kendali dan membuat keputusan. Memaksa mereka makan apa yang Anda pilihkan akan membuat mereka makin menunjukkan pembangkangan. Jangan berkecil hati, Anda bisa tetap memasukkan makanan itu bersama makanan lain dan biarkan Anda mencobanya sendiri. Anda juga bisa membiarkan anak memilih makanannya sendiri dari berbagai pilihan makanan sehat yang Anda berikan, di mana hal ini memberikan kebebasan bagi anak namun juga tetap baik bagi kesehatan mereka.

 

Skeptis terhadap makanan baru

Anak-anak terutama balita cenderung lebih memilih kestabilan dan rutinitas yang sama. Sayangnya, bentuk atau warna makanan yang baru pertama mereka lihat dan belum dikenal bisa membuat anak curiga dan malas mencobanya.

Memperkenalkan makanan baru memang dapat memperluas selera dan memberikan nutrisi yang beragam. Namun, rasa skeptisnya terhadap makanan yang tidak dikenal membuatnya seolah menjadi pemilih dalam makanan.

Dalam hal ini, Anda bisa pelan-pelan mengombinasikan satu makanan baru bersama dengan makanan favoritnya, sampai anak mau mencoba memakan makanan baru itu. Anda tidak perlu memaksa memakan makanan baru, biarkan anak menerima dan mencoba makanannya sendiri.

Baca Juga: Penyebab Pica pada Anak, Gangguan Makan Benda yang Bukan Makanan

 

Tidak menyukai rasa yang kuat

Di awal perkenalan makanan padat pertama, Anda mungkin memilih makanan yang tidak memiliki rasa kuat untuk anak. Namun, seiring waktu, Anda perlu memperkenalkan jenis makanan dengan rasa yang lebih beragam.

Tetapi perlu diingat bahwa berbicara tentang makanan berarti membicarakan selera, di mana setiap orang termasuk anak-anak memiliki selera terhadap makanan masing-masing. Ada anak yang menyukai rasa yang kuat, ada pula yang tidak. Ada juga anak-anak yang memiliki papila pengecap yang lebih sensitif sehingga rasa yang kuat bisa membuat anak kewalahan.

Mereka yang tidak menyukai rasa yang kuat mungkin akan lebih menerima bila makanan tersebut direbus atau dikukus. Untuk membuat makanan lebih menarik, Anda bisa menyajikannya dalam bentuk yang lebih kreatif.

 

Sedang tidak lapar

Anak-anak mungkin menolak makanan saat mereka tidak terlalu lapar. Usahakan untuk menjaga jadwal makan yang teratur, tidak memberikan camilan terlalu dekat dengan waktu makan utama, menghindari memberi makanan sebagai hadiah atau hukuman, dan menciptakan waktu makan yang menyenangkan agar anak tidak stres berlebihan terkait makanan.

Baca Juga: Mengajarkan Anak Gemar Makan Sayuran, Ini Dia Caranya

 

Meniru sikap orang lain

Penting untuk diingat bahwa anak-anak belajar suatu hal dari contoh atau perilaku makan anggota keluarga. Makan bersama anggota keluarga dapat menciptakan lingkungan yang positif terkait makanan dan membuat anak lebih tertarik pada makanan.

Hindari membuat komentar negatif tentang makanan di depan makanan, termasuk mencela atau mengkritik jenis makanan tertentu. Perkenalkan makanan baru secara perlahan dalam porsi kecil sampai mereka terbiasa dengan rasa dan tekstur yang baru.

 

Anak-anak juga mungkin pemilih dalam makanan atau menolak makanan saat mereka sakit. Periksakan dan konsultasikan kondisi anak ke dokter apabila mereka kehilangan nafsu makan, tiba-tiba menjadi picky eater (pemilih makanan), mual dan muntah, sakit tenggorokan atau sakit kepala, terlihat lesu dan tidak sehat.

Terkait kebiasaan pilih-pilih makanan, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 19 Maret 2024 | 12:51

Marygrace Taylor (2022). Why Is My Toddler Such a Picky Eater? 6 Causes of Picky Eating. Available from: https://www.whattoexpect.com/toddler/eating-and-nutrition/causes-of-picky-eating-in-toddlers 

Maria Masters (2022). Picky Eater Problems: What to Feed a Picky Toddler. Available from: https://www.whattoexpect.com/toddler/eating-and-nutrition/picky-eater-problems 

Stephanie Wood (2023). 6 Types of Picky Eaters—And How to Get Them to Eat. Available from: https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/feeding/picky-eaters/the-picky-eater/ 

Healthy Children (2018). 10 Tips for Parents of Picky Eaters. Available from: https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/nutrition/Pages/Picky-Eaters.aspx 

Karen Cicero (2023). 15 Proven Strategies for Picky Eaters. Available from: https://www.parents.com/recipes/nutrition/picky-eater-strategies/ 

Health Direct (2021). Looking after a sick child. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/looking-after-a-sick-child