• Beranda
  • Ibu & Anak
  • Penyebab Pica pada Anak, Gangguan Makan Benda yang Bukan Makanan

Penyebab Pica pada Anak, Gangguan Makan Benda yang Bukan Makanan

Credits: Freepik

ADS

287 x 220

Bagikan :


Rasa ingin tahu anak-anak begitu besar untuk menjelajahi dunia di sekitar mereka. Keingintahuan ini sering kali menyebabkan anak-anak memasukkan benda-benda yang bukan makanan ke dalam mulut mereka.

Namun, ada kondisi di mana anak-anak makan yang bukan makanan. Gangguan makan ini disebut dengan pica.

 

Apa itu Pica

Pica termasuk gangguan makan yang melibatkan kecenderungan yang kompulsif untuk mengonsumsi benda-benda yang seharusnya tidak dimakan. Kecenderungan ini berbeda dengan keingintahuan anak-anak yang gemar memasukkan benda ke dalam mulut.

Pada kasus pica, anak-anak bisa mengonsumsi benda-benda yang tidak hanya tidak bergizi namun juga bisa berbahaya bagi kesehatan. Apabila perilaku ini terus berlanjut, maka anak-anak bisa memiliki masalah kesehatan yang serius dan juga gangguan tumbuh kembang.

Pica bisa dialami siapa saja, namun anak-anak di bawah usia 6 tahun, ibu hamil, dan orang dengan kondisi mental tertentu seperti gangguan spektrum autisme, disabilitas intelektual dan skizofrenia lebih sering mengalaminya.

Benda-benda yang sering ditemukan di dalam kasus pica di antaranya:

  • Abu
  • Bedak bayi
  • Kapur
  • Arang
  • Tanah liat
  • Ampas kopi
  • Cangkang telur
  • Feses
  • Rambut
  • Tali atau benang
  • Es batu
  • Cat yang mengelupas
  • Kertas
  • Batu bata
  • Makanan hewan
  • Sabun mandi
  • Kapur
  • Krayon
  • Kain
  • Detergen

 

Baca Juga: Dampak Negatif Kekurangan Zat Besi pada Bayi dan Anak-Anak

 

Penyebab Gangguan Makanan Pica

Para ahli belum mengetahui jelas apa penyebab seseorang bisa mengembangkan pica. Menurut penelitian, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko anak-anak mengembangkan gangguan makan ini, di antaranya:

Kekurangan nutrisi tertentu

Kekurangan nutrisi tertentu seperti zat besi, seng dan kalsium kerap dikaitkan dengan pica. Kekurangan nutrisi tersebut menyebabkan dorongan untuk mengonsumsi benda-benda yang bukan makanan untuk mengatasi kekurangan nutrisi.

Misalnya anemia defisiensi besi, dapat memicu keinginan untuk makan es batu, tanah atau tanah liat. Kekurangan seng dapat memicu keinginan makan tanah, pasir atau kapur. Kekurangan kalsium memicu keinginan makan benda-benda seperti kertas atau kapur.

Stres dan kondisi lingkungan

Anak-anak yang hidup dalam kondisi kemiskinan, mengalami pelecehan atau penelantaran memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami pica. Ketika kebutuhan dasar anak akan makanan, keamanan dan perhatian tidak terpenuhi, maka tubuh merespons hal ini melalui keinginan makan yang bukan makanan.

Gangguan perkembangan

Gangguan perkembangan seperti gangguan spektrum autisme (ASD), gangguan pemusatan perhatian (ADHD) atau kondisi medis lain seperti sindrom Prader Willi dapat memicu perilaku pica.

Anak-anak dengan gangguan ASD dan ADHD perkembangan cenderung mencari sensasi atau stimulasi tambahan melalui pica. Sedangkan anak dengan sindrom Prade Willi sering merasa lapar terus-menerus dan perilaku pica muncul sebagai respons rasa lapar ini.

 

Baca Juga: Kenali Tanda Bahaya (Red Flag) Autisme pada Bayi

 

Masalah kesehatan mental

Masalah kesehatan mental seperti gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan kecemasan, skizofrenia, serta cacat intelektual dapat memicu perilaku pica. Misalnya seseorang dengan OCD mungkin memiliki obsesi terhadap kebersihan dan makan benda yang bukan makanan sebagai bentuk kompulsif mereka.

Gangguan kecemasan dapat memicu perilaku pica dan makan benda yang bukan makanan mungkin dapat meredakan kecemasan yang dirasakan. Sedangkan gangguan skizofrenia kerap menyebabkan perilaku pica karena adanya delusi dan halusinasi. Mereka mungkin percaya bahwa mengonsumsi suatu benda dapat mengatasi kecemasan dan halusinasi yang dialami.

Anda perlu membawa anak untuk menjalani pemeriksaan dan evaluasi bila memiliki gangguan pica. Dokter akan mencari tahu penyebab dan juga merekomendasikan pengobatan yang dibutuhkan sesuai kondisi anak.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Selasa, 14 November 2023 | 11:44

Kids Health (2023). Pica. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/pica.html 

Cleveland Clinic (2022). Pica. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22944-pica 

Sherry Christiansen (2023). Pica: Symptoms, Causes, and Treatment. Available from: https://www.verywellhealth.com/pica-5083875 

Dr. Sruthi M., MBBS (2023). Understanding Pica (Eating Disorder). Available from: https://www.medicinenet.com/understanding_pica_eating_disorder/article.htm 

National Institute of Mental Health (2023). Autism Spectrum Disorder. Available from: https://www.nimh.nih.gov/health/topics/autism-spectrum-disorders-asd 

NHS UK (2021). Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Available from: https://www.nhs.uk/conditions/attention-deficit-hyperactivity-disorder-adhd