• Beranda
  • Penyakit
  • Ketahui Tahapan Perkembangan Cacar Monyet (Monkeypox) dari Masa Inkubasi Hingga Sembuh

Ketahui Tahapan Perkembangan Cacar Monyet (Monkeypox) dari Masa Inkubasi Hingga Sembuh

Credits: Freepik

Bagikan :


Monkeypox atau dikenal dengan istilah cacar monyet adalah penyakit langka yang mirip dengan cacar. Awalnya penyakit ini ditemukan di Denmark pada tahun 1958, kemudian berkembang di sebagian besar daerah di Afrika, namun saat ini telah terlihat di berbagai daerah non-endemik di dunia.

Monkeypox atau cacar monyet merupakan anggota genus Orthopoxvirus dari keluarga Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola, virus yang menyebabkan cacar Smallpox. Cacar monyet termasuk penyakit yang ditularkan melalui binatang ke manusia (zoonosis), dan sangat mungkin ditularkan dari manusia satu ke manusia lain.

 

Bagaimana Cacar Monyet Ditularkan?

Virus cacar monyet dapat menular dari hewan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, misalnya melalui gigitan atau cakaran, ketika mengonsumsi daging binatang liar yang terkontaminasi virus.

Virus ini juga dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat, di mana infeksinya disebarkan melalui:

  • Kontak dengan cairan tubuh seperti darah atau air mani
  • Kontak dengan lesi cacar monyet di kulit
  • Menghirup droplets orang yang terinfeksi
  • Menyentuh cairan tubuh yang terinfeksi baik yang menempel di pakaian atau tempat tidur
  • Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit yang mungkin tidak disadari, melalui mulut, hidung dan mata

 

Perkembangan Infeksi Virus Cacar Monyet

Masa inkubasi

Setelah Anda terpapar virus cacar monyet, Anda mungkin akan tetap merasa baik-baik saja, karena masa inkubasi berlangsung rata-rata 7-14 hari atau juga sekitar 5-21 hari.

Periode prodomal

Prodomal adalah masa di mana serangkaian gejala mulai berkembang, dan selama periode ini Anda dapat menularkan virus ke orang lain.

Gejala-gejala yang ditunjukkan pada periode ini di antaranya:

  • Demam
  • Malaise (perasaan tidak enak badan)
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), kelenjar getah bening dapat membengkak di leher, ketiak, atau selangkangan baik di satu sisi tubuh maupun kedua sisi tubuh

Periode Ruam

Setelah gejala muncul, Anda akan mengalami perkembangan ruam dan lesi di mulut dan tubuh. Periode ini dibagi menjadi beberapa tahap, di antaranya:

  • Enanthem - adalah di mana lesi pertama berkembang di lidah dan di mulut
  • Makula - yang muncul di hari 1-2, di mana ruam makula muncul di kulit wajah dan menyebar ke lengan, kaki dan kemudian tangan dan kaki, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Ruam ini akan menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 24 jam
  • Papula - pada hari ketiga ruam, lesi telah berkembang dari makula (lesi datar) menjadi papula (tampak adanya benjolan)
  • Vesikel - pada hari keempat hingga kelima, lesi menjadi vesikular atau timbul menjadi benjolan yang terisi cairan bening
  • Pustula - pada hari kelima hingga ketujuh, lesi menjadi pustular, berisi cairan namun buram yang terasa agak tajam dan bulat serta keras saat disentuh. Periode ini akan berlangsung selama kurang lebih 2 hari
  • Keropeng - pada hari kedelapan, pustula telah berkerak dan berkeropeng yang akan tinggal selama sekitar satu minggu sebelum kemudian terlepas sendiri

Selama periode ruam, baik dari enanthem hingga tahap keropeng disebut sebagai periode paling menular sehingga sebaiknya Anda tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain pada tahapan ini.

Periode penyembuhan

Ketika ruam telah berubah semua menjadi keropeng dan keropeng mengelupas, kulit akan tampak lebih terang dan bersih. Pada periode ini Anda telah dinyatakan sembuh dan tidak menularkan virus lagi.

 

Hingga saat ini, cacar monyet rata-rata menginfeksi selama 2-4 minggu di mana setelah sembuh Anda tetap mendapatkan pemantauan hingga dinyatakan benar-benar aman. Walaupun gejalanya tampak ringan, namun cacar monyet dapat menyebabkan kematian dengan persentase 10% dari kasus orang yang terinfeksi, untuk itu apabila Anda mengalami gejala ringan seperti flu, tetap waspada dan ikuti perkembangan gejalanya. Apabila ada tanda-tanda ruam yang berkembang, segera hubungi dokter.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 09:11

WHO (2022). Multi-country monkeypox outbreak in non-endemic countries. Available from: https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2022-DON385

CDC (2021). Signs and Symptoms. Available from: https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/symptoms.html

L. Aziza (2022).
Frequently Asked Questions (FAQ) Monkeypox. Available from: https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/frequently-asked-questions-faq-monkeypox

Shishira Sreenivas (2022). Monkeypox: What to Know. Available from: https://www.webmd.com/a-to-z-guides/monkeypox-what-know

Cleveland Clinic (2022). Monkeypox. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22371-monkeypox

CDC (2022). Clinical Recognition. Available from: https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/clinicians/clinical-recognition.html