Definisi
Hidrops fetalis adalah suatu kondisi mengancam nyawa di mana terjadi pembengkakan yang berat pada janin atau bayi baru lahir. Hidrops fetalis bukanlah suatu penyakit, namun biasanya merupakan komplikasi dari kondisi medis yang memengaruhi pengaturan cairan tubuh janin atau bayi baru lahir.
Angka kejadian hidrops fetalis hanya terjadi pada 1 dari setiap 1000 kelahiran.
Penyebab
Terdapat 2 jenis hidrops fetalis yaitu imun dan non-imun. Tipe ini bergantung pada penyebabnya.
Hidrops Fetalis Imun
Hidrops jenis ini tidak begitu sering terjadi. Tipe ini bisa terjadi ketika ada inkompatibilitas rhesus, yaitu kondisi golongan darah ibu dan janin tidak kompatibel satu sama lain. Jika Ibu bergolongan darah rhesus negatif sedangkan mengandung janin bergolongan darah rhesus positif, maka sistem imun Ibu akan mengenali darah janin bergolongan darah rhesus positif sebagai benda asing sehingga tubuh Ibu akan memproduksi antibodi untuk menyerangnya. Hal ini menyebabkan kerusakan pada banyak sel darah merah janin sehingga terjadi anemia (kekurangan sel darah merah) pada bayi.
Hidrops fetalis dapat terjadi pada inkompatibilitas berat di mana organ janin yang masih berkembang tidak dapat mengatasi anemia. Jantung akan mulai untuk mengalami penurunan fungsi. Sejumlah besar cairan akan menumpuk pada jaringan dan organ janin. Tipe hidrops ini sudah jarang terjadi sekarang karena wanita dengan rhesus negatif biasanya akan diterapi dengan immunoglobulin rhesus (RhoGAM) untuk mencegah gangguan ini.
Hidrops Non-imun
Tipe hidrops ini sekarang adalah tipe yang paling banyak dijumpai. Sekitar 80-90% dari seluruh kasus hidrops fetalis adalah tipe non-imun. Tipe ini meliputi semua penyakit atau komplikasi lainnya yang dapat mempengaruhi cara janin mengatur cairan. Beberapa penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan hidrops non-imun di antaranya:
- Anemia berat
- Abnormalitas hemoglobin atau penyakit genetik lainnya yang menyebabkan hancurnya sel darah merah janin
- Perdarahan janin
- Infeksi virus dan bakteri pada kehamilan, yang ditularkan dari ibu ke janin, seperti infeksi parvovirus B19 (eritema infeksiosum), sitomegalovirus (CMV), toksoplasmosis, sifilis, dan herpes.
- Cacat lahir yang memengaruhi fungsi jantung, seperti cacat jantung atau gangguan irama jantung
- Penyakit hati
- Kelainan genetik dan metabolik, seperti sindrom Turner, sindrom Down, dan penyakit Gaucher
- Malformasi pembuluh darah janin
- Tumor yang menekan jantung atau aliran darah ke jantung
- Tumor dengan aliran darah yang besar
- Kehamilan kembar identik yang berbagi ari-ari
- Perdarahan pada perut ibu, yang terkadang disebabkan oleh cedera atau kecelakaan
Pada beberapa kasus, penyebab hidrops fetalis tidak diketahui penyebabnya.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai infeksi parvovirus B19, Anda dapat membacanya di sini: Erythema Infectiosum (Fifth Disease) - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.
Faktor Risiko
Faktor yang meningkatkan risiko janin mengalami hidrops fetalis bergantung pada penyebabnya. Sebagai contoh, pada populasi Asia dan Mediterania lebih berisiko untuk mengalami hidrops fetalis yang disebabkan oleh kelainan hemoglobin.
Gejala
Gejala hidrops fetalis dapat sedikit berbeda pada setiap janin atau bayi. Tanda dan gejala hidrops yang paling sering adalah:
Selama Kehamilan
Saat kehamilan, tanda-tandanya dapat meliputi:
- Cairan ketuban berjumlah banyak (polihidramnion)
- Ari-ari yang menebal atau membesar abnormal
- Pada ultrasonografi (USG) kehamilan menunjukkan pembesaran organ hati, limpa, atau jantung janin. Selain itu, dapat juga ditemukan penumpukan cairan di sekitar organ perut, jantung, atau paru janin.
Pada Bayi Baru Lahir
Setelah lahir, gejala dapat meliputi:
- Kulit bayi pucat
- Memar pada kulit bayi
- Bengkak yang berat secara keseluruhan, terutama pada perut, sekitar jantung atau paru, atau dibawah kulit
- Kesulitan bernafas
- Pembesaran hati dan limpa
- Kuning berat
Gejala hidrops juga dapat menyerupai kondisi kesehatan lainnya, bergantung pada penyebabnya.
Diagnosis
Ultrasonografi (USG)
Hidrops fetalis hampir selalu terdiagnosis saat kehamilan atau segera setelah lahir. Kondisi ini biasanya didiagnosis dengan menggunakan ultrasonografi (USG). Dokter dapat melihat adanya hidrops fetalis saat pemeriksaan USG yang dilakukan pada pemeriksaan kehamilan rutin.
USG menggunakan gelombang suara energi tinggi untuk membentuk gambaran pembuluh darah, jaringan, dan organ. Dokter akan menggunakan USG untuk melihat bagaimana kerja organ dalam janin. Dokter dapat melihat bagaimana darah mengalir melalui pembuluh darah yang berbeda.
Pemeriksaan Penunjang Lainnya
Pemeriksaan diagnostik lainnya dapat dilakukan untuk membantu menentukan tingkat keparahan atau penyebab hidrops fetalis. Pemeriksaan tersebut meliputi:
- Pengambilan sampel darah janin. Hal ini dilakukan dengan memasukkan jarum melalui rahim dan menuju satu dari pembuluh darah janin atau tali pusat.
- Amniosentesis. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sejumlah cairan ketuban di sekitar janin untuk pemeriksaan.
- Ekokardiografi (EKG) janin, yang melihat adanya cacat pada struktur jantung.
Tata Laksana
Sebelum Bayi Lahir
Pengobatan dan terapi hidrops fetalis bergantung pada penyebabnya. Saat masa kehamilan, hidrops dapat diterapi hanya pada beberapa kasus tertentu. Terkadang, dokter dapat memberikan transfusi darah kepada janin di dalam kandungan untuk membantu meningkatkan peluang janin untuk bertahan sampai lahir.
Pada kebanyakan kasus, dokter akan menginduksi persalinan dini untuk memberikan peluang hidup yang terbaik untuk bayi. Hal ini dapat dilakukan dengan obat-obatan yang menginduksi persalinan dini atau dengan operasi caesar. Dokter akan mendiskusikan pilihan ini dengan Anda.
Ibu yang mengandung janin dengan hidrops fetalis berisiko untuk mengalami kondisi lainnya yang disebut dengan sindrom Ballantyne atau mirror syndrome. Sindrom Ballantyne dapat menyebabkan hipertensi (tekanan darah tinggi) yang mengancam nyawa atau kejang. Jika Ibu mengalami sindrom mirror, bayi harus dilahirkan secepatnya.
Setelah Bayi Lahir
Setelah bayi lahir, terapi yang dapat diberikan meliputi:
- Bantuan ventilator untuk gangguan bernafas. Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian oksigen atau mesin bantu nafas
- Torakosentesis, yaitu membuang kelebihan cairan dari ruang di sekitar paru, jantung, atau di dalam perut bayi menggunakan jarum.
- Obat-obatan untuk mengontrol gagal jantung
- Obat-obatan untuk membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan
Untuk hidrops fetalis imun, bayi dapat diberikan transfusi langsung sel darah merah yang cocok dengan golongan darahnya. Jika hidrops fetalis disebabkan oleh kondisi yang mendasari lainnya, bayi juga akan menerima terapi untuk kondisi tersebut. Sebagai contoh, antibiotik digunakan untuk menangani infeksi sifilis.
Komplikasi
Bengkak yang berat yang terjadi pada hidrops fetalis dapat mengganggu kerja sistem organ janin atau bayi. Sekitar 50% janin dengan hidrops tidak bertahan atau meninggal sesaat sebelum atau setelah lahir, meskipun dengan pemberian terapi.
Hanya sekitar 20% janin yang terdiagnosa dengan hidrops fetalis sebelum lahir akan bertahan sampai persalinan, dan di antara janin ini, hanya setengahnya yang akan bertahan setelah persalinan. Risiko kematian paling tinggi untuk janin yang terdiagnosa pada kehamilan yang dini (kurang dari usia kehamilan 24 minggu) atau bayi yang memiliki abnormalitas struktural, seperti cacat jantung.
Risiko untuk gangguan lainnya juga tinggi untuk bayi yang lahir dengan hidrops fetalis, yaitu:
- Gagal jantung
- Kerusakan otak
- Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
- Kejang
Harapan hidup sangat bergantung pada penyebab dan tata laksananya.
Pencegahan
Inkompatibiltas rhesus dapat dicegah jika ibu diberikan RhoGAM saat dan setelah kehamilan. Sedangkan untuk penyebab lainnya akan sulit untuk dicegah.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan rutin untuk mendeteksi adanya masalah pada kehamilan, seperti hidrops fetalis.
Bila Anda merasakan gerakan janin berkurang segera periksakan diri Anda ke dokter.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono