Alat kontrasepsi adalah program pemerintah Indonesia sejak tahun 1970. Menurut Kemenkes, alat kontrasepsi memiliki tujuan untuk membantu menghindari kasus kehamilan yang tidak diinginkan, membantu perencanaan kehamilan sehingga baik untuk pertumbuhan anak, dan meningkatkan kualitas keluarga.
Ada banyak pilihan alat kontrasepsi yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh, salah satunya adalah pil KB. Pil KB merupakan kontrasepsi bentuk tablet yang mengandung hormon esterogen dan progesteron (pil KB kombinasi), atau hanya progesteron saja (pil mini).
Jenis Pil KB
Dilansir Healthline, ada beberapa jenis pil KB:
Pil KB kombinasi
Pil KB kombinasi mengandung bentuk sintetis dari hormon estrogen dan progesteron. Pil ini bekerja untuk mencegah kehamilan dengan cara menghambat indung telur (ovarium) melepaskan sel telur, mempertebal lapisan lendir di dalam lahir sehingga dapat mencegah spema membuahi sel telur, dan memperlambat perjalanan sel telur yang melalui saluran tuba.
Pil ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
- Pil KB Monofasik
Pil KB monofasik mengandung kadar hormon estrogen dan progesteron yang sama untuk setiap pil aktifnya dalam siklus satu bulan penggunaan pil KB.
Pada siklus minggu terakhir, Anda akan mengonsumsi pil yang tidak aktif atau tidak mengandung hormon, dan Anda akan mengalami menstruasi.
- Pil KB Multifasik
Sama seperti pil KB monofasik, pil ini juga digunakan dalam siklus satu bulan. Namun, pil KB multifasik memiliki kadar hormon yang berbeda dalam setiap siklusnya. Pada siklus minggu terakhir, Anda akan meminum pil yang tidak aktif dan mengalami menstruasi.
- Pil KB Siklus Diperpanjang (Extended-cycle)
Pil ini biasanya digunakan dalam siklus 13 minggu. Di mana Anda akan mengomsumsi pil aktif selama 12 minggu dan pada minggu terakhir Anda akan mengonsumsi pil tidak aktif dan mengalami menstruasi. Hasilnya, Anda hanya akan mengalami menstruasi tiga hingga empat kali per tahun.
Pil mini
Pil mini atau disebut juga progestin-only pills yang hanya mengandung hormon progesteron (tanpa estrogen). Pil KB jenis ini menjadi salah satu pilihan untuk wanita yang tidak bisa mengonsumsi estrogen karena kondisi kesehatan atau alasan tertentu.
Dilansir Mayo Clinic, pil mini tidak menawarkan banyak pilihan seperti pil kombinasi. Dalam setiap pil mengandung kadar hormon progesteron yang sama, dan sifatnya adalah pil aktif. Pil mini tidak memiliki pil yang tidak aktif, sehingga mungkin Anda tidak mengalami menstruasi selama mengonsumsi pil tersebut.
Selain memiliki efek penebalan pada dinding leher rahim, pil mini juga dapat menipiskan dinding rahim. Jika lapisan dinding rahim tipis, sel telur yang dibuahi oleh sperma akan sulit untuk menempel dan tertanam dalam lapisan tersebut, sehingga tidak akan terjadi kehamilan.
Manfaat pil KB
Secara umum, pil KB memberikan banyak manfaat, antara lain seperti dilansir Healthline berikut:
- Memberikan perlindungan 24 jam setiap harinya dalam mencegah kehamilan.
- Efektif untuk mengontrol kehamilan dibandingkan alat kontrasepsi lainnya.
- Membantu mengatur siklus menstruasi. Hal ini dapat membantu wanita yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur.
- Mempermudah program kehamilan. Ketika Anda berhenti mengonsumsi, maka siklus Anda akan kembali normal dan Anda bisa melakukan program kehamilan.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Tidak semua orang diperbolehkan mengonsumsi pil KB kombinasi, terdapat beberapa kondisi seperti dilansir Mayo Clinic berikut:
- Baru saja melahirkan.
- Berusia lebih dari 35 tahun dan memiliki kebiasaan merokok.
- Memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
- Memiliki riwayat gangguan pembekuan darah atau riwayat deep vein thrombosis atau pulmonary embolism (emboli paru).
- Memiliki riwayat kanker payudara.
- Memiliki riwayat stroke atau penyakit jantung.
- Memiliki riwayat komplikasi diabetes.
- Memiliki penyakit liver atau kandung kemih.
- Memiliki riwayat migrain dengan aura (nyeri kepala sebelah disertai sensitif terhadap cahaya).
- Riwayat perdarahan pada rahim yang tidak jelas penyebabnya.
- Akan menjalani operasi.
- Mengonsumsi agen antikonvulsan (antikejang) atau anti tuberkulosis (OAT).
Untuk mengetahui mana pil KB oral yang efektif untuk Anda, terlebih dahulu konsultasikan kondisi kesehatan dan riwayat kesehatan Anda dengan dokter kandungan Anda, terutama apabila Anda memiliki kondisi seperti di atas.
- dr Nadia Opmalina
The Healthline Editorial Team (2018). Birth Control Pills: Are They Right for You?. Available from: https://www.healthline.com/health/birth-control-pills
Mayo Clinic Staff (2020). Choosing a birth control pill. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/birth-control/in-depth/best-birth-control-pill/art-20044807
Kementerian Kesehatan (2018). Pentingnya Penggunaan Alat Kontrasepsi. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-penggunaan-alat-kontrasepsi