Aneurisma Diseksi

Bagikan :


Definisi

Aneurisma diseksi adalah robeknya sebagian lapisan dinding pembuluh darah yang mengalami pelebaran tidak normal (aneurisma). Aneurisma diseksi paling sering terjadi pada aorta, sehingga sering disebut sebagai aorta diseksi atau diseksi aorta. Aorta adalah pembuluh darah utama yang membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Aorta menghubungkan jantung dengan pembuluh darah pada organ-organ tubuh manusia. Karena harus menahan tekanan yang tinggi dari jantung, aorta perlu memiliki lapisan yang tebal. Aorta terdiri atas lapisan dalam (intima), lapisan tengah (media), dan lapisan luar (adventitia).

Aneurisma diseksi terjadi jika terdapat robekan pada lapisan dalam (intima) akibat melemahnya lapisan tersebut. Umumnya, sebelum mengalami robekan, lemahnya lapisan dalam (intima) menyebabkan pelebaran abnormal pada aorta atau aneurisma aorta. Jika lapisan dalam (intima) mengalami robekan, pembuluh darah akan mengalir melalui robekan tersebut dan menyebabkan lapisan dalam (intima) dan lapisan tengah (media) terlepas (diseksi). Darah yang mengalir di antara lapisan dalam (intima) dan lapisan tengah (media) akan terperangkap di ruangan baru tersebut dan mengganggu aliran darah secara keseluruhan. Jika lapisan aorta tidak lagi dapat menahan tekanan yang timbul maka aorta akan mengalami robekan total atau ruptur.

Aneurisma diseksi merupakan kondisi yang mengancam jiwa dan dapat menyebabkan kematian mendadak jika tidak ditangani segera. Aneurisma diseksi umumnya terjadi pada laki-laki berusia 60–70 tahun. Gejala dari aneurisma diseksi dapat menyerupai gejala pada penyakit lain. Jika kejadian diseksi dapat diketahui secara cepat, pasien memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi.

 

Penyebab

Aneurisma diseksi disebabkan oleh melemahnya dinding aorta. Robekan pada lapisan dalam (intima) menyebabkan aliran darah masuk dan memisahkan lapisan dalam (intima) dan lapisan tengah (media). Robekan ini menyebabkan 2 tipe aneurisma diseksi, yaitu:

  • Tipe A. Tipe ini lebih sering terjadi dan lebih berbahaya. Pada tipe A, robekan terjadi pada bagian aorta yang lebih dekat ke jantung. Robekan yang terjadi dapat meluas ke aorta pada bagian abdomen atau perut.
  • Tipe B. Tipe ini hanya melibatkan aorta bagian bawah (aorta desendens) yang berada di sekitar abdomen atau perut.

Hal-hal yang dapat menyebabkan kelemahan pada lapisan aorta adalah:

  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol (hipertensi tidak terkontrol)
  • Kekakuan pada dinding arteri (aterosklerosis)
  • Gangguan katup jantung (katup aorta bikuspid)
  • Penyempitan aorta sejak lahir (koarktasio aorta)

 

Faktor Risiko

Faktor risiko dari aneurisma diseksi adalah:

  • Mengalami peradangan pada pembuluh darah, seperti giant cell arteritis
  • Jenis kelamin laki-laki
  • Usia lebih dari 60 tahun
  • Menggunakan kokain. Kokain dapat meningkatkan tekanan darah tinggi
  • Kehamilan. Aneurisma diseksi dapat terjadi pada wanita hamil. Penyebab hal tersebut belum diketahui.
  • Angkat beban berat dapat meningkatkan tekanan darah yang menyebabkan aneurisma diseksi. 
  • Memiliki penyakit genetik tertentu seperti Sindrom Turner, Sindrom Marfan, dan penyakit gangguan jaringan ikat lainnya (Sindrom Ehlers-Danlos, Sindrom Dietz, dan lain-lain).

 

Gejala

Gejala dari aneurisma diseksi mirip dengan penyakit jantung lainnya, seperti serangan jantung. Tanda dan gejala tersebut antara lain:

  • Nyeri pada dada atau punggung bagian atas, sering dideskripsikan sebagai sensasi robekan yang menjalar dari leher ke punggung belakang
  • Nyeri perut tiba-tiba yang sangat berat
  • Hilang kesadaran (pingsan)
  • Sesak
  • Gejala yang mirip dengan stroke, seperti gangguan penglihatan mendadak, sulit bicara dan kelemahan pada anggota gerak
  • Nyeri tungkai atau kaki
  • Denyut nadi yang melemah pada tangan atau kaki dibandingkan tangan atau kaki sebelahnya
  • Sulit berjalan

 

Diagnosis

Aneurisma diseksi memiliki tantangan tertentu karena gejala yang ditimbulkan mirip dengan gejala penyakit jantung lainnya. Dokter akan mencurigai adanya aneurisma diseksi jika Anda mengalami:

  • Nyeri dada seperti robekan
  • Tekanan darah pada lengan kanan dan lengan kiri berbeda
  • Terlihat adanya pembuluh darah yang melebar pada saat melakukan x-ray

Aneurisma diseksi juga dapat didiagnosis dengan cara berikut:

  • Transesophageal echocardiogram (TEE). Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk memvisualisasikan atau menggambarkan kondisi jantung saat itu. TEE dilakukan dengan cara memasukkan probe ke dalam esofagus sehingga gambaran jantung terlihat lebih jelas. Pemeriksaan ini menghasilkan gambar yang lebih jelas dibandingkan echocardiogram biasa.
  • Computerized tomography (CT) scan dada. CT scan dapat memberikan gambaran jantung yang lebih jelas dibandingkan echocardiogram. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan secara cepat sehingga baik untuk kondisi gawat darurat.
  • Magnetic resonance imaging (MRI). Pemeriksaan ini menggunakan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar yang detil dan resolusi baik, terutama organ-organ yang tersusun atas jaringan lunak, seperti otot. MRI juga dapat menghasilkan gambar yang bergerak sehingga aliran darah dapat ditampilkan secara real time. MRI membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga tidak dilakukan pada kondisi gawat darurat.

 

Tata laksana

Aneurisma diseksi perlu ditangani segera. Pengobatan yang dapat dilakukan meliputi tindakan operatif atau obat-obatan, bergantung pada tipe diseksi yang terjadi.

Aneurisma Diseksi Tipe A

Pengobatan untuk aneurisma diseksi tipe A, antara lain:

  • Operasi. Dokter bedah akan mengangkat bagian aorta yang melebar sebanyak mungkin untuk mencegah darah merembes ke dinding-dinding pembuluh darah. Tabung sintesis (graft) digunakan untuk merekonstruksi atau membangun kembali aorta.
  • Obat-obatan. Obat-obatan yang diberikan bertujuan untuk menurunkan denyut jantung dan tekanan darah sehingga mencegah perburukan diseksi yang terjadi. Obat-obatan ini diberikan sebelum tindakan operasi.

Aneurisma Diseksi Tipe B

Pengobatan aneurisma diseksi tipe B, antara lain:

  • Obat-obatan. Obat-obatan yang digunakan sama dengan obat-obatan pada aneurisma diseksi tipe A.
  • Operasi. Aneurisma diseksi tipe B tidak selalu membutuhkan operasi. Namun jika operasi perlu dilakukan, prosedur operasi akan sama dengan tindakan pada aneurisma diseksi tipe A.

Setelah operasi, Anda perlu melanjutkan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah seumur hidup. Anda juga perlu memeriksakan kondisi Anda beberapa waktu sekalil, bergantung dengan dokter Anda.

 

Komplikasi

Komplikasi dari aneurisma diseksi antara lain:

  • Kematian akibat perdarahan yang berat
  • Kerusakan organ berat, seperti gagal ginjal akut atau kerusakan aliran darah pada usus
  • Stroke
  • Kerusakan katup aorta (regurgitasi aorta) atau robekan penuh (ruptur) pada lapisan jantung (tamponade jantung)

 

Pencegahan

Anda dapat menurunkan risiko mengalami aneurisma diseksi dengan mencegah cedera pada daerah sekitar dada dan menurunkan risiko lainnya, seperti:

  • Kontrol tekanan darah Anda. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, Anda perlu memantau tekanan darah Anda secara berkala menggunakan tensimeter di rumah. Anda juga perlu mengonsumsi obat-obatan pengontrol tekanan darah setiap hari walaupun Anda tidak mengalami keluhan.
  • Berhenti merokok atau jangan mulai merokok. Merokok dapat menyebabkan tekanan  darah tinggi. Konsultasikan cara untuk berhenti merokok dengan dokter Anda.
  • Jaga berat badan Anda tetap ideal. Konsumsi makanan rendah garam dan buah-buahan, sayuran, serta biji-bijian secara rutin. Anda juga perlu berolahraga secara rutin. 
  • Gunakan sabuk pengaman saat berkendara
  • Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan aneurisma aorta, gangguan katup jantung, dan aneurisma aorta; konsultasikan cara pencegahan dengan dokter Anda. Jika Anda memiliki riwayat keluarga, dokter Anda akan merekomendasikan obat-obatan khusus untuk mengontrol dan mencegah kondisi tersebut.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami nyeri dada yang berat, sesak napas berat atau gejala stroke, segera kunjungi IGD. Tanda dan gejala ini tidak selalu merupakan aneurisma diseksi atau penyakit yang berat, namun evaluasi langsung oleh dokter dapat membantu menentukan diagnosis dan pengobatan selanjutnya. Deteksi dini terhadap gejala dapat menyelamatkan nyawa.

Writer : Tannia Sembiring S Ked
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 13 Juni 2022 | 15:23

Cleveland Clinic. (2021). Aortic dissection. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16743-aortic-dissection

Farber MA. (2020). Aortic dissection. MSD Manual. Available from: https://www.msdmanuals.com/professional/cardiovascular-disorders/diseases-of-the-aorta-and-its-branches/aortic-dissection

Levy D, Goyal A, Grigorova Y, et al. Aortic Dissection. [Updated 2021 Dec 15]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441963/

Mayo Clinic. (2021). Aortic dissection. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/aortic-dissection/symptoms-causes/syc-20369496