Pemilu adalah proses demokratis di mana setiap orang berhak untuk menyuarakan pilihannya bagi negara. Bagi pemilih maupun perwakilan yang dipilih, proses menjelang pemilu dapat menyebabkan stres yang dikenal dengan istilah election stress disorder. Pada beberapa orang, stres ini dapat berlanjut hingga pascapemilu.
Apa Itu Election Stress Disorder?
Istilah election stress disorder atau gangguan stres pemilu adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi masyarakat yang mengalami stres menjelang pemilu. Dilansir dari Mayo Clinic, istilah ini sebenarnya bukan merupakan diagnosis resmi, namun merupakan kondisi yang nyata terjadi di masyarakat. Kondisi ini dapat diartikan sebagai masalah kecemasan yang dapat terjadi di masyarakat dalam berbagai bentuk.
Penelitian dan para ahli sudah membicarakan stres yang muncul pasca pemilu di Amerika Serikat sejak tahun 2016. Istilah ini muncul oleh psikolog karena mereka kewalahan menangani pasien yang mengalami stres akibat pemilu Amerika Serikat di tahun yang sama. Sejak saat itu, istilah election stress disorder banyak digunakan oleh publik dan media.
Meskipun bukan sebuah diagnosis resmi, namun stres akibat pemilu tidak bisa dianggap remeh. Stres akibat pemilu tidak hanya bisa menyebabkan masalah kesehatan mental, juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik. Ada penelitian yang menyebutkan bahwa pasca pemilu 2016 di AS, kasus aritmia jantung atau jantung berdebar tidak teratur jadi meningkat. Ditemukan juga bahwa pasien yang sudah berisiko mengalami masalah kardiovaskular juga memiliki tingkat aritmia yang lebih tinggi pasca pemilu.
Baca Juga: Alasan Psikologis Mengapa Membicarakan Politik dapat Memicu Pertengkaran
Tanda-Tanda Stres Karena Pemilu
Bagi pemilih, pemilu dapat menyebabkan stres karena khawatir akan dampak langsung dari kemenangan politisi tertentu dan dampak negatif dalam jangka panjang dari kemenangan tersebut terhadap keluarga, pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Bagi politisi yang ikut bertarung di kancah politik, kekalahan politik dapat memicu stres, gangguan kecemasan dan depresi.
Orang yang mengalami stres atau kecemasan akibat pemilu dapat mengalami perilaku berikut:
- Kekhawatiran intens yang memengaruhi kehidupan di rumah, sekolah, atau pekerjaannya
- Kegelisahan berlebihan
- Merasa mudah lelah
- Sulit berkonsentrasi
- Mudah marah
- Masalah tidur
- Serangan panik
Keterikatan seseorang dengan pemilu dapat memengaruhi seberapa parah stres yang dialami akibat pemilu. Beberapa orang mungkin mengalami gejala yang mencapai puncaknya sebelum pemilu, sebagian lagi dapat merasakan gejala yang memburuk setelah pemilu atau yang dikenal dengan stres pascapemilu.
Baca Juga: Beda Pandangan Politik dengan Pasangan, Ini Tipsnya Agar Tetap Akur
Cara Mengatasi Election Stress Disorder
Stres akibat pemilu perlu ditangani dengan tepat. Mengenali bahwa Anda mulai merasa stres dan melakukan cara untuk mengatasinya dapat mencegah stres berkembang semakin parah hingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental lainnya. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi stres akibat pemilu adalah:
Batasi akses berita
Media sosial dan kanal berita terus-menerus melaporkan berita mengenai politikus, laporan dan diskusi mengenai pemilu. Bagi Anda yang mengalami stres akibat pemilu, membaca berita mengenai pemilu justru dapat meningkatkan stres. Jika Anda menyadari bahwa membaca atau menonton berita pemilu bisa memperparah stres Anda, sebaiknya batasi akses berita mengenai pemilu baik dari media cetak maupun media online. Jika perlu, batasi penggunaan gawai hanya beberapa jam sehari untuk menjaga kesehatan mental Anda.
Alihkan fokus pada kegiatan positif
Hidup dengan kecemasan dapat memengaruhi kualitas hidup Anda. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengalihkan energi dan pikiran yang Anda miliki pada kegiatan positif lainnya. Misalnya, Anda bisa menonton film, membaca novel, atau bermain dengan hewan peliharaan. Anda juga dapat menjadi relawan kegiatan sosial atau aktif di komunitas yang memiliki kegiatan positif. Kegiatan ini dapat membantu mengalihkan fokus Anda dan memberi rasa kepuasan yang akan menggantikan perasaan negatif akibat politik.
Fokus pada diri Anda
Jika Anda menyadari bahaya stres akibat pemilu, maka saatnya untuk fokus pada kesehatan fisik dan mental Anda. Hindari permusuhan dengan kelompok mana pun hanya karena perbedaan pandangan politik. Tetap hormati pilihan politik orang lain dan terimalah bahwa tidak semua orang perlu memiliki pandangan yang sama dengan diri Anda.
Anda juga perlu fokus pada kesehatan fisik dan mental diri Anda. Pastikan Anda makan makanan bergizi, olahraga rutin, tidur cukup dan melakukan hobi atau relaksasi yang membantu pikiran Anda lebih rileks.
Stres akibat pemilu bisa dialami siapa saja, jika Anda merasa mengalami gejala tersebut sebaiknya batasi akses berita politik sejak dini. Bila membutuhkan konsultasi, Anda bisa berkonsultasi ke psikolog atau psikiater atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi AI Care.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma