Pengidap hemofilia memiliki kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya mengalami gangguan pembekuan darah. Hal ini menyebabkan pengidap hemofilia sering memar tanpa sebab, rentan cedera dan membutuhkan waktu penyembuhan lebih lama jika terluka. Lantas, bolehkah pengidap hemofilia berolahraga?
Manfaat Olahraga bagi Pengidap Hemofilia
Orang dengan hemofilia kekurangan protein atau faktor pembekuan darah sehingga proses pembekuan darah menjadi terhambat. Akibatnya, pengidap hemofilia berisiko mengalami perdarahan lebih lama jika terjadi cedera atau ketika menjalani operasi dan prosedur perawatan gigi.
Kondisi ini menimbulkan anggapan bahwa pengidap hemofilia sebaiknya menghindari aktivitas yang berat dan berisiko cedera termasuk salah satunya berolahraga. Namun ternyata anggapan ini salah besar, pengidap hemofilia tetap dianjurkan untuk berolahraga asalkan memilih olahraga yang aman dan minim risiko cedera perdarahan.
Dilansir dari laman Hemophilia News Today, pengidap hemofilia juga dianjurkan untuk menjalani olahraga. Beberapa manfaat olahraga bagi orang dengan hemofilia antara lain:
- Olahraga meningkatkan kekuatan otot dan persendian sehingga mengurangi risiko perdarahan
- Olahraga rutin melatih keseimbangan dan kelenturan yang dapat mengurangi risiko cedera dan kecelakaan
- Olahraga membuat tubuh lebih prima sehingga membantu pemulihan dari cedera atau operasi
- Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan membuat tubuh menjadi lebih rileks.
- Olahraga atau latihan beban meningkatkan kekuatan tulang
- Olahraga membantu meningkatkan kepercayaan diri dan semangat bagi pengidap hemofilia
Untuk itu, pengidap hemofilia dianjurkan tetap menjalani olahraga secara rutin agar otot-otot lebih kuat, melatih koordinasi lebih baik, berat badan menjadi lebih stabil sehingga tidak membebani persendian dan meningkatkan kepercayaan diri.
Baca juga tentang Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Olahraga di sini
Olahraga yang Dianjurkan untuk Pengidap Hemofilia
Pilihan olahraga bagi penderita hemofilia sebenarnya cukup beragam, tergantung dari aktivitas fisik sehari-hari, kemampuan fisik, minat dan fasilitas yang tersedia. Namun secara umum olahraga yang disarankan adalah olahraga yang minim kontak atau bersinggungan dengan orang lain. Sedangkan olahraga yang sebaiknya dihindari adalah olahraga high-contact seperti rugby dan sepak bola.
Beberapa olahraga yang disarankan bagi hemofilia antara lain:
Berenang. Berenang merupakan olahraga yang tidak membebani tubuh sehingga minim risiko cedera. Selain itu berenang juga dapat meningkatkan kekuatan, kelenturan dan ketahanan tubuh tanpa perlu mengeluarkan energi ekstra.
Berjalan kaki. Pengidap hemofilia kerap mengalami masalah di persendian. Olahraga jalan kaki baik untuk melatih kekuatan otot kaki dan memperlancar pergerakan sendi sehingga mengurangi risiko masalah persendian.
Tenis meja. Tenis meja merupakan permainan yang menghibur dan baik untuk pengidap hemofilia. Jika permainan tidak berjalan dengan intens, maka permainan ini termasuk kategori minim risiko cedera.
Bersepeda. Bersepeda bisa Anda lakukan sendirian atau bersama teman-teman. Olahraga bersepeda baik untuk melatih sendi-sendi kaki sehingga sendi kaki menjadi lebih kuat dan mengurangi risiko cedera.
Selain olahraga di atas, beberapa olahraga yang baik bagi pengidap hemofilia antara lain yoga, bowling, golf, bulu tangkis, dan menari. Sebelum berolahraga sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli kebugaran mengenai persiapan yang perlu dilakukan sebelum olahraga, gerakan apa saja yang aman untuk melatih otot hingga peralatan pelindung diri yang mungkin diperlukan saat berolahraga.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina