Sakit perut bisa disebabkan oleh berbagai hal, dari yang tidak berbahaya hingga menjadi kondisi yang lebih serius dan membutuhkan pertolongan medis segera. Penting untuk memahami gejala-gejala lain yang turut menyertai sakit perut, dan mungkin menjadi tanda bahwa Anda perlu mendapatkan pemeriksaan medis.
Tanda-Tanda Harus ke Dokter saat Sakit Perut
Anda membutuhkan pemeriksaan dokter atau, bahkan perlu memeriksakan diri ke unit gawat darurat bila sakit perut yang Anda rasakan disertai dengan gejala tertentu, di antaranya:
- Dinding perut terasa sangat keras
- Perut juga terasa nyeri saat disentuh
- Batuk atau muntah darah
- Muntah yang tidak kunjung berhenti
- Diare disertai darah
- Nyeri atau rasa berat di dada
- Kesulitan bernapas
- Pingsan
- Tidak bisa buang air besar selama seminggu
- Demam tinggi
- Perubahan warna kuning di kulit atau mata
- Keluar darah dari kemaluan
- Sesak napas
- Perut terlihat membesar
- Sakit saat buang air kecil
Kemungkinan keluhan sakit perut Anda merupakan keluhan serius dan perlu mendapat penanganan lebih lanjut. Anda juga perlu memperhatikan bagaimana rasa nyeri yang dirasakan, seperti bila awalnya ringan lalu lama-kelamaan menjadi lebih berat. Perhatikan juga bila keluhan sudah dirasakan selama beberapa waktu dan tidak membaik dengan obat.
Baca Juga: Tanda-Tanda Sakit Perut Akibat Usus Buntu
Penyebab Sakit Perut yang Serius
Terdapat berbagai organ yang berada di dalam perut, seperti:
- Membran rongga perut
- Lambung
- Organ hati atau liver
- Kandung empedu
- Pankreas
- Usus halus dan usus besar
- Usus buntu atau apendiks
- Ginjal
- Kandung kemih
- Rahim
- Indung telur
- Tuba fallopi, dll.
Sakit perut bisa terjadi bila terjadi masalah pada saluran cerna, saluran kemih atau organ kandungan. Anda bisa merasa sakit perut ketika sedang diare, dispepsia, atau sedang menstruasi. Di bawah ini adalah contoh beberapa kondisi medis dengan gejala sakit perut dan memerlukan penanganan medis, di antaranya:
Radang usus buntu
Radang usus buntu atau apendisitis adalah kondisi gawat darurat medis yang bisa menjadi bahaya apabila tidak segera ditangani dengan cepat. Apendisititis terjadi bila ada sumbatan pada apendiks, yang bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti tinja yang keras (fekalit), infeksi, pembesaran limfa, dan lain-lain. Karena adanya penyumbatan, terjadi peningkatan tekanan dalam apendiks yang akan mengganggu aliran darah dan aliran lendir yang dihasilkan di dalamnya.
Karena sumbatan, apendiks menjadi tempat yang baik untuk tumbuhnya bakteri. Kombinasi antara pembesaran apendiks dan infeksi bakteri bisa menimbulkan gejala dari radang usus buntu. Gejala klasik radang usus buntu sendiri adalah nyeri di bagian kanan bawah perut atau di sekitar pusar. Karena potensi komplikasi serius, radang usus buntu membutuhkan tindakan medis segera, misalnya seperti operasi pengangkatan usus buntu.
Baca Juga: Tentang Usus Buntu, Ketahui Mana Mitos dan Fakta
Obstruksi usus
Obstruksi usus adalah kondisi di mana terjadi penyumbatan pada usus yang membuat makanan atau cairan tidak bisa melewati usus. Gangguan ini kerap ditandai dengan sakit perut yang berat, mual dan muntah, kembung, serta kehilangan nafsu makan. Anda tidak bisa buang air besar atau bahkan buang angin dan perut bisa terlihat membesar. Kondisi ini termasuk kondisi medis serius yang dapat terjadi di usus besar maupun usus kecil.
Perforasi usus
Perforasi usus adalah kondisi di mana pada dinding usus terbentuk robekan atau lubang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh radang usus buntu, penyakit Crohn, trauma, infeksi atau berkembangnya tumor.
Perforasi usus biasanya ditandai dengan nyeri perut yang tiba-tiba dan parah, peradangan di lapisan luar usus, demam, mual, muntah dan gejala lainnya. Untuk mengobati kondisi ini, dibutuhkan operasi agar dapat memperbaiki lubang di usus dan mencegah infeksi serta peradangan.
Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Sakit Perut
Apabila sakit perut yang Anda alami masih terasa ringan, tidak terlalu mengganggu aktivitas, baru muncul, dan tidak disertai dengan gejala yang disebutkan di atas, Anda bisa mengatasinya dengan pengobatan rumahan sebagai berikut:
- Menjaga tubuh tetap terhidrasi saat mengalami diare dan muntah dengan sering minum air putih
- Menghindari makanan yang sulit dicerna seperti gorengan, makanan berlemak, makanan pedas, kopi atau alkohol
- Cobalah mengonsumsi makanan seperti roti atau biskuit sampai Anda merasa lebih baik
- Namun bila Anda sembelit, Anda bisa memilih buah-buahan atau sayur untuk mendorong gerakan usus
- Mengonsumsi obat antasida untuk membantu melepaskan gas di dalam perut
- Menggunakan kompres hangat dan meletakkannya di bagian perut yang terasa sakit
- Meminum obat antinyeri parasetamol bila nyeri tidak bisa ditahan, hindari antinyeri ibuprofen atau aspirin yang dapat mengiritasi lambung
Terus amati perkembangan gejala yang menyertai sakit perut yang Anda alami. Segera periksakan diri ke dokter bila sakit yang dirasakan memburuk, atau sakit lebih dari dua hari. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store terkait sakit perut atau gejala lainnya.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Barbara Bolen, PhD (2023). How Do I Know if My Stomach Pain Is Serious?. Available from: https://www.verywellhealth.com/severe-stomach-pain-when-to-go-to-the-er-1945282
April Kahn (2021). What’s Causing Your Abdominal Pain and How to Treat It. Available from: https://www.healthline.com/health/abdominal-pain
Cleveland Clinic (2022). Abdominal Pain. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/4167-abdominal-pain
WebMD (2021). Appendicitis. Available from: https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-appendicitis
WebMD (2022). Bowel Obstruction. Available from: https://www.webmd.com/digestive-disorders/what-is-bowel-obstruction
Canadian Cancer Society (2022). Bowel perforation. Available from: https://cancer.ca/en/treatments/side-effects/bowel-perforation