Berpuasa selama Ramadhan bukan hanya sebuah ibadah, tetapi juga memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Puasa dapat membantu mengatur kadar gula darah, mengurangi peradangan, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak, mengelola berat badan, memperpanjang usia, dan bahkan mencegah kanker.
Namun, tidak semua orang dapat merasakan manfaat positif puasa sepenuhnya. Beberapa orang mungkin mengalami masalah kesehatan selama berpuasa, terutama jika mereka tidak memperhatikan asupan nutrisi yang tepat dan menjalani gaya hidup sehat.
Penyakit yang Umum Dialami saat Berpuasa
Selama berpuasa, beberapa penyakit mungkin muncul dan mengganggu aktivitas berpuasa. Berikut adalah beberapa penyakit yang umum dialami:
Dehidrasi
Dehidrasi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami saat berpuasa, terutama ketika cuaca sedang panas. Kekurangan cairan dapat menyebabkan gejala seperti pusing, kelelahan, mulut kering, dan gangguan konsentrasi.
Untuk menghindari dehidrasi, disarankan untuk minum setidaknya delapan gelas air putih, yang dapat dibagi selama waktu berbuka dan sahur. Selain itu, hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh, karena dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat.
Sakit kepala
Sakit kepala saat berpuasa sering disebabkan oleh dehidrasi, kurang tidur, dan rendahnya kadar gula darah. Pada beberapa orang, penghentian konsumsi kafein secara tiba-tiba selama berpuasa juga dapat memicu terjadinya sakit kepala.
Baca Juga: Ini Tandanya Sakit Kepala Karena Lapar
Gangguan pencernaan
Perubahan pola makan saat berpuasa sering menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung, sembelit, dan naiknya asam lambung. Selain itu, makan dalam porsi berlebihan saat berbuka puasa juga dapat memperburuk masalah pencernaan tersebut.
Kadar gula darah rendah
Kadar gula darah rendah (hipoglikemia) dapat terjadi selama puasa, menyebabkan pusing, gemetar, dan kelemahan tubuh. Kondisi ini lebih berisiko dialami oleh penderita diabetes yang berpuasa tanpa pengawasan dokter.
Untuk menghindari lonjakan gula darah yang cepat dan diikuti penurunan tajam, disarankan untuk menghindari konsumsi makanan manis secara berlebihan saat berbuka. Jika Anda memiliki diabetes tipe 2, sedang hamil, atau menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Baca Juga: Berapa Kadar Gula Darah yang Dianggap Tinggi?
Sariawan dan bau mulut
Kurangnya asupan cairan dan perubahan pola makan dapat menyebabkan sariawan, bau mulut, dan bibir kering saat berpuasa. Selain minum cukup saat sahur dan berbuka, Anda juga disarankan rutin menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur, serta mencukupi kebutuhan vitamin C melalui sayur dan buah-buahan.
Dengan menjaga asupan nutrisi yang seimbang, cukup minum air, beristirahat yang cukup, dan rutin berolahraga, risiko penyakit selama berpuasa dapat diminimalkan. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa.
Jika memiliki pertanyaan lain terkait puasa atau masalah kesehatan lainnya, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Jillian Kubala, MS, RD (2024). 9 Potential Intermittent Fasting Side Effects. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/intermittent-fasting-side-effects
Rachael Ajmera, MS, RD (2023). 8 Health Benefits of Fasting, Backed by Science. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/fasting-benefits
Diana Sunardi, et all (2022). Assessment of water consumption during Ramadan intermittent fasting: Result from Indonesian cross-sectional study. Available from: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9358207/
Colleen Doherty, MD (2024). How Fasting Causes Headaches. Available from: https://www.verywellhealth.com/how-fasting-can-cause-a-headache-1719448
John Hopkins Medicine. Halitosis (Bad Breath). Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/halitosis-bad-breath