Anjuran menghabiskan waktu di rumah saja selama pandemi Covid-19 membuat kita makin banyak bergantung pada gadget. Dengan aturan bersekolah dan bekerja di rumah, otomatis penggunaan gadget juga semakin meningkat. Begitu juga dengan penggunaan gadget untuk konsultasi dokter, belanja online, mengakses media sosial, dan lain-lain. Meskipun penggunaan teknologi saat ini sangat banyak memudahkan bagi masyarakat, namun pemanfaatan gadget dan teknologi juga berdampak negatif bagi kesehatan. Inilah yang mendasari pemikiran untuk melakikan detoks digital khususnya di masa pandemi.
Alasan untuk melakukan detoks digital di masa pandemi
Detoks adalah proses pembuangan racun dari dalam tubuh kita yang bertujuan untuk membuat tubuh lebih sehat. Sedangkan untuk detoks digital dapat diartikan berhenti sejenak dari penggunaan gadget seperti smartphone, televisi, komputer, tablet dan penggunaan media sosial. Sebelum pandemi, detoks digital banyak dianjurkan agar sesorang tidak hanya fokus pada gadgetnya sepanjang hari. Namun di masa pandemi seperti saat ini, di mana masyarakat tidak bisa bergerak bebas dan banyak dilakukan pembatasan sosial, penggunaan media sosial menjadi hiburan tersendiri.
Dilansir dari BBC, penggunaan sosial media seperti Instagram Live meningkat dua kali lipat dalam sepekan, penggunaan Facebook juga meningkat hingga 70% dan aplikasi chat WhatsApp meningkat hingga 40%. Selain digunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga, media sosial juga salah satu cara utama untuk berbagi informasi.
Sayangnya, dengan meningkatnya berbagai arus informasi di sosial media khususnya mengenai Covid-19, tidak semuanya informasi tersebut benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Beberapa informasi memang bermanfaat dan membantu, namun tak sedikit informasi yang belum jelas kebenarannya juga beredar di masayrakat. Informasi inilah yang jutsru membuat panik dan khawatir. Dilansir dari laman Very Well Mind, ini beberapa alasan mengapa Anda perlu melakukan detoks digital khususnya selama pandemi Covid-19:
1. Memengaruhi kesehatan mental
Tanpa disadari, mengakses media sosial berlebihan juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Dikutip dari Healthline, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa penggunaan media sosial dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi, kurang tidur, kurang percaya diri, dan sulit fokus. Pada remaja, penggunaan media sosial terlalu banyak dapat menyebabkan remaja tumbuh menjadi hiperaktif.
Di masa pandemi Covid-19, media sosial menjadi salah satu arus informasi mengenai pandemi yang beredar di masyarakat. Beredarnya berita-berita palsu seputar pandemi justru dapat membuat orang semakin cemas, khawatir dan takut. Di sisi lain, berita palsu ini dapat membuat seseorang melakukan hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan. Inilah bahayanya jika tidak selektif dalam mengelola informasi yang beredar di sosial media.
2. Mengganggu tidur Anda
Selain kesehatan mental, bermain media sosial juga dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan fisik seperti sulit tidur hingga insomnia. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan University of Pittsburgh School of Medicine, terungkap bahwa penggunaan media sosial pada kelompok dewasa muda usia 19-32 tahun dapat menyebabkan gangguan tidur. Penelitian lain menyebutkan bahwa orang-orang kebanyakan menggunakan sosial media pada malam hari. Hal ini dapat mengganggu jam tidur Anda sehingga mengganggu kualitas tidur seseorang.
Di sisi lain, banyaknya berita negatif mengenai pandemi Covid-19 juga dapat membuat seseorang mengalami stres dan depresi yang menyebabkan susah tidur. Terkadang Anda tidak menyadari bahwa gangguan tidur yang Anda alami adalah gejala stres akibat pandemi. Apabila Anda sering sulit tidur dan bangun tidur dalam keadaan tidak segar, kemungkinan itu adalah gejala stres.
3. Fokus pada kehidupan nyata
Terlalu banyak menghabiskan waktu menonton berita negatif dan mengakses media sosial yang penuh berita simpang siur dapat membuat Anda lelah secara mental. Akibatnya, kehidupan nyata Anda menjadi terbengkalai. Sebaiknya, mulailah mengurangi penggunaan media sosial secara belrebihan. Lakukan banyak kegiatan positif untuk membenahi kehidupan Anda secara keseluruhan.
Di masa pandemi ini, kesehatan fisik dan mental Anda adalah yang utama. Untuk itu, manfaatkanlah pandemi ini untuk memperbaiki gaya hidup Anda dengan olahraga lebih rutin, makan makanan sehat, juga memperbaiki kualitas tidur. Jika Anda merasa lelah dan bosan, lakukan kegiatan lain yang bermanfaat namun lepas dari gadget seperti belajar memasak, melukis, atau belajar meditasi.
Writer: Ratih
Edited by: dr. Nadya Hambali
Last updated: 24-August-2021