Indonesia hari ini dikejutkan dengan pengumuman dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Bapak Budi mengumumkan bahwa telah muncul satu kasus positif Covid-19 dengan varian Omicron. Varian ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan di RS Wisma Atlet. Sampel dari para pekerja ini telah dikirimkan ke Badan Litbangkes untuk pemeriksaan genome sequencing pada tanggal 10 Desember. Satu hari lalu, hasil pemeriksaannya keluar pada tanggal 15 Desember dan satu orang petugas dipastikan terdeteksi dengan varian Omicron. Bapak Budi juga mengungkapkan bahwa hasil tes PCR kedua dari tiga petugas tersebut telah diperiksa dan hasilnya negatif.
Varian Omicron
Varian Omicron ini telah didaulat sebagai Variant of Concern oleh WHO. Varian ini memiliki lebih dari kombinasi 50 mutasi, sehingga varian ini cukup berbeda secara signifikan dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya. Sejumlah mutasi ini ditakutkan dapat membuat varian ini sulit terdeteksi dari pemeriksaan diagnosis biasa. Mutasi lainnya juga dikhawatirkan dapat membuat varian ini lebih infeksius dibandingkan varian sebelumnya. Para ilmuwan di Inggris mengatakan bahwa varian ini menyebar empat kali lebih cepat daripada varian Delta.
Beberapa penelitian juga telah mengkonfirmasi adanya penurunan antibodi sistem kekebalan tubuh saat berhadapan dengan varian Omicron. Namun, bukan berarti efektivitas vaksin jadi berkurang. Vaksin masih melindungi orang-orang dari gejala berat yang dapat timbul karena varian Omicron. Vaksin juga dapat membantu menguatkan respon sistem imun dalam menghadapi infeksi Covid-19.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai varian Omicron ini. Saat ini, kasus infeksi Covid-19 dengan varian Omicron telah ditemukan di berbagai negara di dunia.
Pemeriksaan apa yang dapat digunakan untuk mendeteksi Omicron?
Pertama, pada orang-orang yang memasuki bandara dari luar negeri atau memiliki gejala yang dicurigai timbul karena infeksi Covid-19, dilakukan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) terlebih dahulu. Lalu, bila pada hasil swab pemeriksaan PCR menunjukkan hasil positif, sampel-sampel tersebut akan dikirimkan ke laboratorium khusus untuk analisis genetik, atau genome sequencing.
Pemeriksaan analisis genetik yang dilakukan biasanya memerlukan waktu 4-5 hari. Teknologi ini dapat membantu memperlihatkan bila infeksi Covid-19 disebabkan oleh varian Omicron, Delta, atau varian lainnya. Sayangnya, tidak semua laboratorium memiliki teknologi yang diperlukan untuk mendeteksi varian Omicron. Keterbatasan ini bisa membuat deteksi varian Omicron menjadi lebih lambat.
Dilansir dari Antara News, menurut pernyataan Menteri Kesehatan Budi Sadikin pada bulan September 2021, 21 jaringan laboratorium di sejumlah wilayah Indonesia telah mampu menguji sekitar 1866 sekuensi genome per bulannya. Jumlah pemeriksaan per bulannya meningkat bila dibandingkan dengan jumlah pemeriksaan satu tahun lalu, hanya sebesar 340 sekuensi genome.
Joint Research Centre dari European Commission, pada tanggal 13 Desember 2021 menyatakan mereka telah berhasil mengembangkan metode deteksi baru yang spesifik untuk varian Omicron. Metode ini berdasarkan teknik pemeriksaan RT-qPCR yang telah banyak ditemukan dan turut berhasil menemukan varian Omicron. Mereka menyatakan bahwa metode ini mudah digunakan dan lebih cepat dari metode yang telah tersedia. Dengan memeriksa protein spike dari semua sekuens varian Omicron, para ilmuwan JRC dapat mengidentifikasi regio target dengan sekuensi asam nukleat spesifik Omicron. JRC sudah membagikan metode ini pada komunitas sains di dunia untuk membantu mempercepat pengawasan penyebaran varian Omicron secara global. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan metode ini bila diperlukan.
Bagaimana dengan pemeriksaan swab antigen?
Pemeriksaan swab antigen atau rapid Lateral Flow Test (LFT) hanya membantu Anda untuk mengetahui hasil positif atau negatif dari coronavirus, namun pemeriksaan ini masih tidak bisa memberitahu Anda mengenai varian virus mana yang telah mendeteksi Anda.
Bila hasil swab antigen Anda positif, Anda harus isolasi mandiri sesegera mungkin, beri tahu kontak dekat Anda, dan pantau selalu gejala Anda. Segera lakukan juga pemeriksaan PCR untuk mengonfirmasi hasil pemeriksaan swab antigen. Jangan lupa untuk selalu meminum obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter Anda.
- dr Hanifa Rahma
Firmansyah A (2021). Indonesia sudah mampu uji 1.886 genome sequencing per bulan. Available from: https://www.antaranews.com/berita/2390357/indonesia-sudah-mampu-uji-1866-genome-sequencing-per-bulan
Abbasi J (2021). Omicron Has Reached the US—Here’s What Infectious Disease Experts Know About the Variant. Available from: https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2787065
EU Science Hub (2021). Efficient tracing of Omicron with new PCR test. Available from: https://ec.europa.eu/jrc/en/news/efficient-tracing-omicron-new-pcr-test
Roxby P (2021). Omicron: How do you detect it?. Available from: https://www.bbc.com/news/health-59460252
Corum J, Zimmer C (2021). Tracking Omicron and Other Coronavirus Variants. Available from: https://www.nytimes.com/interactive/2021/health/coronavirus-variant-tracker.html
Nugraheny D (2021). Breaking News: Satu Kasus Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia. Available from: https://nasional.kompas.com/read/2021/12/16/11003971/breaking-news-satu-kasus-varian-omicron-terdeteksi-di-indonesia?page=all