Jerawat adalah salah satu masalah kulit paling umum di masyarakat. Jerawat dapat dialami berbagai usia mulai dari remaja hingga dewasa. Jika salah satu penyebab munculnya jerawat pada remaja adalah karena fluktuasi dari hormon, jerawat pada orang dewasa seringkali disebabkan oleh stres. Benarkah demikian?
Penyebab Jerawat
Dilansir dari Mayo Clinic, ada empat penyebab utama seseorang dapat mengalami jerawat yaitu:
- Produksi minyak berlebih
- Tersumbatnya pori-pori oleh sel kulit mati
- Bakteri
- Peradangan
Jerawat adalah masalah kulit yang disebabkan oleh penyumbatan folikel rambut akibat tumpukan kulit mati, debu dan minyak. Tergantung bagaimana terjadinya penumpukan ini, dapat timbul berbagai jenis jerawat seperti whitehead, blackhead, pustul, jerawat nodul dan jerawat batu. Beberapa hal lain yang juga dapat memperparah jerawat di antaranya perubahan hormon, obat-obatan tertentu, mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi atau makanan berminyak, dan stres.
Bagaimana Stres dapat Memengaruhi Jerawat?
Pernahkah Anda mengamati jika Anda stres maka akan semakin banyak muncul jerawat di wajah? Hal ini yang menyebabkan banyak masyarakat beranggapan bahwa stres dapat menyebabkan jerawat, atau memperparah kondisi jerawat yang sudah ada.
Namun hal ini sebenarnya tidak sepenuhnya tepat. Dilansir dari Verywell Mind dan Mayo Clinic, stres sendiri sebenarnya tidak dapat menyebabkan jerawat. Namun sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa stres dapat memicu perubahan hormon yang dapat memperparah jerawat yang sudah ada.
Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan androgen, yaitu hormon yang dikeluarkan sistem endokrin sebagai respon terhadap stres. Hormon ini dapat meningkatkan produksi sebum, yaitu minyak yang diproduksi kelenjar minyak di sebelah folikel rambut untuk melembapkan dan melindungi kulit.
Meningkatnya produksi sebum menjadi salah satu penyebab terjadinya penumpukan minyak dan sel kulit mati di folikel rambut. Hal ini dapat menjadi ladang berkembang-biaknya bakteri di kulit, sehingga jumlah bakteri di kulit meningkat. Sel darah putih terpicu untuk beraksi terhadap bakteri tersebut dan menyebabkan reaksi peradangan. Masing-masing faktor inilah yang secara bersama-sama dapat menyebabkan jerawat.
Mengatasi Jerawat Akibat Stres
Meskipun dipicu oleh hal yang berbeda, namun tidak ada perbedaan mendasar dalam mengatasi jerawat akibat stres dengan jerawat biasa. Untuk mengatasi jerawat, hal utama yang perlu Anda lakukan adalah menjaga kebersihan wajah. Gunakan produk pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit Anda dan tidak memicu iritasi. Selain itu selalu lindungi kulit Anda dari paparan sinar matahari dengan menggunakan sunscreen atau pelindung panas lainnya. Hindari menyentuh wajah dengan tangan kotor agar tidak memperparah jerawat.
Apabila cara di atas tidak mampu mengusir jerawat, maka sebaiknya periksakan ke dokter. Dokter akan merekomendasikan obat-obatan oles maupun minum untuk membantu mengatasi peradangan dan melawan bakteri.
Yang tidak kalah penting jika Anda memiliki jerawat stres adalah berlatih mengelola stres dengan bijak. Lakukan meditasi atau latihan relaksasi dan menjaga asupan makanan sehat rendah lemak agar tidak memperparah jerawat.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma