• Beranda
  • Gaya Hidup
  • Tanda-Tanda Kulit Mengalami Over-Exfoliating dan Cara Mengatasinya

Tanda-Tanda Kulit Mengalami Over-Exfoliating dan Cara Mengatasinya

Tanda-Tanda Kulit Mengalami Over-Exfoliating dan Cara Mengatasinya

Bagikan :


Exfoliasi wajah adalah proses pengangkatan sel kulit mati dari permukaan kulit Anda menggunakan alat eksfoliasi, butiran zat granul, atau bahan-bahan kimia. Sebenarnya, kulit secara alami akan mengikis kulit mati untuk memberi ruang bagi sel kulit baru untuk tumbuh setiap 30 hari sekali. Namun, terkadang sel kulit mati tidak terkikis secara sempurna sehingga menghasilkan kulit kasar, bersisik dan menyumbat pori-pori. Di sinilah perlunya eksfoliasi kulit, yaitu untuk menjaga agar kulit tetap sehat dan beregenerasi dengan baik.

Berapa kali sebaiknya melakukan eksfoliasi kulit yang aman?

Kulit manusia menghasilkan lebih ari 500 juta sel kulit mati setiap harinya. Hal ini berarti sel kulit mati dapat menumpuk begitu banyak dalam waktu beberapa hari saja. Sel kulit mati yang menumpuk menyebabkan kulit kasar, kusam dan menyebabkan jerawat. Dengan adanya eksfoliasi secara rutin, kulit akan merangsang sel-sel kulit baru sehingga kulit bukan hanya menjadi lebih sehat namun juga membuat warna kulit lebih merata dan tekstur kulit menjadi lebih baik.

Dilansir dari Healthline, para ahli mengungkapkan bahwa eksfoliasi cukup dilakukan satu kali selama seminggu. Namun pendapat lain menyatakan bahwa eksfoliasi juga bisa dilakukan dua kali seminggu selama tidak menyebabkan kerusakan kulit. Tentunya, hal ini juga tergantung dari beberapa faktor lainnya seperti metode apa yang dipilih untuk eksfoliasi dan jenis kulit masing-masing.

Tanda-tanda kulit mengalami over-exfoliating

Eksfoliasi kulit dapat dilakukan dengan cara physical maupun chemical. Physical exfoliation berarti menggunakan scrub atau butiran granul atau alat pembersih lainnya seperti loofah dan sikat badan. Sedangkan chemical exfoliation berarti menggunakan zat kimia seperti hydroxy acid retinol dan enzim untuk memperbarui kulit. Kandungan asam pada kulit dan gerakan menggosok wajah yang terlalu kasar dapat menyebabkan kulit mengalami iritasi.

Secara umum, tanda-tanda kulit mengalami over-exfoliating di antaranya:

  • Iritasi, kulit terasa panas dan mengelupas
  • Kemerahan dan meradang
  • Breakout dan muncul jerawat-jerawat kecil
  • Kulit semakin sensitif pada produk perawatan yang biasa digunakan
  • Kulit kering, kasar dan pecah-pecah

Pada beberapa kasus over-exfoliating juga dapat menunjukkan gejala kulit yang mengencang dan memiliki tekstur mengilap. Terkadang tampilan kulit ini disalahartikan dengan glowing namun sebenarnya kondisi kulit ini adalah kulit yang sangat kering.

Bagaimana mengatasi kulit over-exfoliating?

Hal pertama yang harus dilakukan ketika kulit Anda mengalami over-exfoliating adalah menghentikan proses exsfoliasi untuk beberapa saat. Tunggu hingga kulit Anda normal kembali baru mulai menggunakan produk-produk eksfoliasi. Beberapa tips mengatasi kulit over-exfoliating yang bisa Anda coba di antaranya:

  • Hentikan penggunaan produk yang bersifat eksfoliasi seperti retinol, pembersih muka berbahan scrub serta eksfoliator lainnya
  • Gunakan pembersih muka yang bersifat lembut dan pelembap yang tanpa pewangi
  • Oleskan gel antiradang pada bagian kulit yang iritasi dan memerah
  • Kompres wajah di bagian yang memerah untuk membantu meredakan peradangan

Umumnya, kulit yang mengalami over-exfoliating akan mereda paling lambat 30 hari dari kondisi kulit yang meradang. Jika kulit mengalami peradangan akibat over-exfoliating bukan berarti Anda harus menghentikan proses eksfoliasi secara permanen. Setelah kondisi kulit Anda pulih, Anda bisa mulai melakukan eksfoliasi dengan frekuensi minimal dan lakukan dengan hati-hati.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 14:50