Masuk angin adalah keluhan yang sering dirasakan masyarakat Indonesia. Masuk angin dapat muncul kapan saja, namun utamanya pada orang yang sering keluar rumah hingga malam hari. Meskipun keluhan yang dirasakan nyata terjadi, faktanya istilah masuk angin tidak dikenal di dunia medis. Lalu, bagaimana cara mencegah masuk angin bagi orang yang sering keluar malam?
Apa itu masuk angin?
Dalam dunia medis tidak dikenal istilah penyakit masuk angin. Masuk angin sendiri sering diterjemahkan masyarakat dengan kondisi yang berbeda-beda. Ada yang menganggap masuk angin adalah kembung dan sering sendawa, tetapi ada juga yang menggambarkannya dengan mual dan muntah.
Jika dikaitkan dengan jumlah angin yang masuk, maka definisi masuk angin mendekati kondisi aerophagia, di mana seseorang mengalami masuk angin karena banyak menelan udara. Aerophagia ditandai dengan sering bersendawa, kembung, sakit perut dan distensi, mirip dengan gejala masuk angin yang sudah turun-temurun didengar di Indonesia.
Pendapat lain menyatakan bahwa masuk angin juga mendekati kondisi flu-like symptoms, dimana kadang seseorang merasa perut tidak nyaman dan gangguan pencernaan seperti dispepsia. Dispepsia merupakan penyakit maag yang ditandai dengan nyeri atau terasa panas di bagian perut atas yang kadang disertai begah, sering sendawa, serta dapat disertai mual, muntah, bahkan meriang.
Tips Mencegah Masuk Angin bagi Anda yang Sering Keluar Malam
Para ahli berpendapat bahwa masuk angin adalah gejala kombinasi dari keluhan maag dan flu. Saat Anda keluar malam, udara cenderung lebih kering dan dingin. Berlama-lama di area outdoor dengan udara dingin tanpa menggunakan jaket dapat menurunkan daya tahan tubuh. Ketika itulah virus akan mudah menyerang Anda dan menunjukkan gejala-gejala masuk angin yang beragam seperti kembung, mual, dan meriang.
Bagi Anda yang kerap berkendara atau menghabiskan waktu di luar rumah saat malam hari, ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mencegah masuk angin:
1. Gunakan jaket tebal
Pilih jaket yang cukup hangat untuk melindungi diri Anda dari udara dingin, namun tidak terlalu tebal hingga membuat Anda gerah.
2. Pilih minuman hangat
Jika Anda sedang nongkrong bersama teman-teman Anda, pilih minuman hangat untuk menghindari gejala flu dan perut kembung. Minuman hangat juga baik untuk pengencer dahak jika Anda merasa ada gejala tidak nyaman di tenggorokan. Selain itu, minuman hangat juga akan melebarkan peredaran darah sehingga badan terasa lebih rileks.
3. Makan tepat waktu
Hindari bepergian hingga malam hari dengan perut kosong. Kondisi lambung kosong dapat meningkatkan risiko munculnya gejala maag dan masuk angin.
4. Kurangi kopi dan merokok
Bagi Anda yang memiliki asam lambung hindari mengonsumsi kopi dan merokok saat keluar malam hari. Kopi mengandung kafein yang dapat meningkatkan produksi asam lambung yang dapat membuat perut tidak nyaman dan ulu hati terasa panas.
5. Hindari minuman soda dan permen karet
Gerakan mengunyah permen karet dapat menyebabkan Anda kembung karena banyak angin yang masuk. Sementara soda juga dapat menimbulkan gejala dispepsia sehingga Anda akan merasa kembung dan buang angin.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Ayu Munawaroh, MKK
- Sethi S. What can you do to stop and prevent burping (2019). Available from: https://www.healthline.com/health/how-to-stop-burping.
- Minnis S. What is aerophagia and how is it treated? (2018). Available from: https://www.healthline.com/health/aerophagia.