Bagi seluruh umat Muslim di seluruh dunia, ini adalah bulan Ramadan ketiga yang dijalani di tengah pandemi Covid-19. Walaupun pandemi belum berakhir, angka penularan dan kasus aktif Covid-19 masih naik-turun. Pun demikian, berpuasa sudah menjadi bagian dari kewajiban bagi umat Muslim yang tetap harus dijalani sebagai bagian dari ibadah.
Dalam berpuasa, ada keringanan yang diberikan kepada orang yang sedang sakit, hamil, atau menyusui. Apabila berpuasa dinilai dapat memperburuk penyakit atau mengganggu efektivitas pengobatan, maka orang tersebut boleh tidak ikut berpuasa.
Orang dengan kondisi medis tertentu diperbolehkah tetap ikut berpuasa apabila menurut pemeriksaan dokter, pasien tersebut mampu berpuasa, tidak memiliki gejala penyakit yang membahayakan jiwa, dan mengikuti panduan berpuasa sesuai dengan kondisi penyakitnya. Sama halnya seperti saat terinfeksi Covid-19, ada kondisi di mana Anda boleh tetap ikut berpuasa dan tidak boleh berpuasa.
Kapan Penderita Covid-19 Boleh Berpuasa?
Pada kondisi tertentu, pasien Covid-19 diperbolehkan untuk berpuasa, antara lain saat mereka:
- Memiliki gejala ringan tanpa disertai demam
- Memiliki hasil tes swab positif, namun tidak disertai gejala apapun (OTG)
- Tidak merokok
Hal ini karena masih belum ada bukti bahwa puasa saat positif Covid-19, khususnya pada individu yang sehat dan tidak bergejala, dapat memberikan dampak yang buruk. Pasien Covid-19 juga boleh berpuasa selama tidak ada penyakit komorbid.
Penderita Covid-19 Tidak Boleh Berpuasa Bila:
Memiliki gejala demam
Walaupun demam adalah indikasi bahwa tubuh sedang melawan infeksi penyakit, namun demam dapat disertai dengan gejala lain yang bisa memperburuk kondisi, antara lain:
- Berkeringat
- Menggigil
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kehilangan nafsu makan
- Mudah tersinggung
- Tubuh melemah
Dehidrasi
Apabila Anda berpuasa saat sedang demam, Anda tidak akan mendapatkan cukup cairan tubuh yang dibutuhkan untuk menurunkan demam, akibatnya Anda akan dengan mudah mengalami dehidrasi. Dehidrasi berat yang tidak segera diberi pertolongan dapat menyebabkan komplikasi seperti kejang, gangguan ginjal, dan penurunan volume darah. Pasien Covid-19 yang demam dan mengalami penyakit sekunder berkepanjangan berisiko dehidrasi berat. Oleh karena itu, pasien Covid-19 tidak boleh berpuasa atau harus menghentikan puasanya bila mengalami demam atau dehidrasi.
Mengalami diare
Diare adalah salah satu gejala Covid-19 yang dapat dialami oleh seseorang. Diare juga seringkali disertai dengan mual, muntah, atau sakit perut. Diare dapat menyebabkan dehidrasi, terutama bila Anda tidak mendapatkan cairan tubuh yang cukup.
Mengalami gejala berat
Pasien Covid-19 yang mengalami gejala berat seperti sesak nafas, kehilangan kesadaran, kehilangan kemampuan untuk bergerak atau berbicara, mengalami rasa sakit di dada, tidak diijinkan untuk berpuasa. Pasien dengan gejala berat harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit dan perlu diberikan cairan infus serta obat-obatan yang mungkin diberikan secara oral. Selain itu, untuk meningkatkan kekebalan tubuh, pasien Covid-19 juga harus tetap mengonsumsi makanan bergizi agar lebih cepat pulih.
Panduan Berpuasa untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan
Meskipun memiliki gejala ringan, namun pasien Covid-19 yang ingin tetap berpuasa harus tetap memperhatikan perkembangan gejala yang mungkin dialami. Apabila ada gejala seperti demam atau gejala lain yang tiba-tiba muncul, maka dianjurkan untuk segera membatalkan puasa.
Pasien Covid-19 bergejala ringan juga tetap harus mencukupi nutrisi dan cairan. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan merekomendasikan jadwal memenuhi kebutuhan air putih dengan mengonsumsi segelas air putih setiap setelah bangun tidur, setelah sahur, saat berbuka puasa, setelah salat Maghrib, setelah makan malam, setelah salat Tarawih, setelah salat Isya, dan sebelum tidur.
Anda juga dianjurkan untuk memperbanyak makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan, dan melakukan aktivitas fisik berupa olahraga ringan setidaknya 30 menit setiap hari. Pastikan pula agar Anda mendapatkan tidur yang cukup, sehingga tubuh akan lebih cepat pulih dan tetap bugar selama menjalani puasa hingga sebulan penuh nanti.
Bila gejala Covid-19 semakin memburuk, segera hubungi hotline Covid-19 di 119 ext. 9 atau hubungi satgas Covid-19 di area Anda.
Mau tahu informasi dan artikel kesehatan mengenai penyakit Covid-19? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
WHO. Coronavirus disease (COVID-19). Available from: https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_3
Brazier, Y. (2018). How many calories should I eat a day?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/245588
Kemenkes (2022). Tetap Sehat Selama Puasa. Available from: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Media_sehat_puasa_1338.pdf
Crosta, P. (2017). What you should know about dehydration. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/153363
Mayo Clinic (2021). Dehydration. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dehydration/symptoms-causes/syc-20354086
Mayo Clinic (2021). Diarrhea. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diarrhea/symptoms-causes/syc-20352241
Margarini, E., Anindita, M. (2021). Manfaat Minum Air Putih 8 Gelas Sehari Selama Berpuasa. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-minum-air-putih-8-gelas-sehari-selama-berpuasa
CEBM. (2020). Is it safe for patients with COVID-19 to fast in Ramadan?. Available from: https://cebm.net/covid-19/is-it-safe-for-patients-with-covid-19-to-fast-in-ramadan