Daktarin

Daktarin

Bagikan :


Brand/Nama Lain

-

 

Cara Kerja

Daktarin mengandung mikonazol nitrat yang merupakan obat antijamur golongan azole, bekerja dengan cara mencegah pertumbuhan jamur yang menyebabkan infeksi.

 

Indikasi

Daktarin digunakan untuk mengobati infeksi kulit seperti kaki atlet, gatal di selangkangan, kurap, dan infeksi kulit jamur lainnya (kandidiasis). Obat ini juga digunakan untuk mengobati kondisi kulit yang dikenal sebagai pitiriasis (tinea versikolor) atau dalam masyarakat dikenal dengan istilah panu, suatu infeksi jamur yang menyebabkan bercak berwarna terang/gelap pada kulit area leher, dada, lengan, atau kaki.

 

Kontraindikasi

Riwayat alergi terhadap mikonazol nitrat sebelumnya, atau pada obat antijamur golongan azole lain seperti klotrimazol, ekonazol, atau ketokonazol.

 

Efek Samping

Dapat terjadi efek samping penggunaan Daktarin seperti:

  • Rasa terbakar atau menyengat
  • Bengkak
  • Iritasi
  • Kemerahan
  • Benjolan seperti jerawat
  • Nyeri tekan
  • Pengelupasan pada area kulit yang dioles obat

Reaksi alergi yang sangat serius karena pemakaian obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika Anda melihat gejala reaksi alergi yang serius, termasuk ruam, gatal/bengkak (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan), pusing hebat, dan kesulitan bernapas.

 

Sediaan

Varian Kemasan Miconazole Nitrate Zinc Oxide
Daktarin Krim Tube 5 gr, 10 gr 2% -
Daktarin Diaper Tube 10 gr 2,5 mg 150 mg
Daktarin Oral Gel (Gol. Keras) Tube 10 gr 20 mg -
Bedak Daktarin Botol 20 gr 2% -

 

Dosis

Oleskan Daktarin krim, salep, atau gel 2 kali sehari selama 2-6 minggu. Taburkan bedak Daktarin 1-2 kali sehari selama 2-3 minggu.

 

Keamanan

Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Diskusikan perbandingan antara risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda. Pada ibu menyusui, tidak diketahui bila obat ini dikeluarkan melalui ASI. Konsultasikan juga pemakaian obat ini dengan dokter Anda sebelum menyusui.

 

Interaksi Obat

Mikonazol dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah atau antikoagulan warfarin. Mikonazol dapat meningkatkan efek dari warfarin dengan membuat warfarin beredar lebih lama di tubuh. Pasien yang meminum obat warfarin secara rutin harus berhati-hati dan memonitor efek antikoagulan pada tubuh, bila menggunakan mikonazol, konsultasikan dengan dokter bila dosis obat perlu dikurangi. Cari bantuan medis bila Anda yang turut menggunakan warfarin mengalami memar, mimisan, atau buang air kecil yang disertai darah.

Writer : dr David Wiliam
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Rabu, 2 Februari 2022 | 07:22