Brand/Nama Lain
Merek dagang dari obat ini adalah Dacogen.
Cara Kerja
Obat ini bekerja dengan cara menghambat proses metilasi (penambahan gugus metil) pada DNA (materi genetik) sel kanker. Proses metilasi dapat membuat DNA terbentuk sempurna dan menyebabkan sel kanker berkembang. Namun jika proses ini dihambat maka DNA sel kanker tumbuh tidak sempurna. Jika sel kanker tidak mengalami perkembangan dan pertumbuhan secara sempurna, maka sel kanker dapat mengalami kematian.
Indikasi
Obat ini digunakan untuk pengobatan pasien yang mengalami sindrom mielodisplastik (kelainan atau kerusakan pada sel darah merah).
Kontraindikasi
Obat ini tidak boleh digunakan pada pasien yang memiliki riwayat alergi. Selain itu, ibu hamil atau menyusui juga tidak dapat menggunakan obat ini.
Efek Samping
Terdapat beberapa efek samping yang ditimbulkan pasca menggunakan obat ini yaitu:
- Aktivitas sumsum tulang belakang mengalami penekanan
- Infeksi pada jaringan paru
- Infeksi saluran kemih
- Terjadi penurunan pada beberapa komponen darah seperti keping darah (trombosit) dan sel darah putih (neutrofil)
- Nyeri kepala
- Mimisan
- Mual dan muntah
- Diare
- Peningkatan suhu tubuh
- Peradangan atau sariawan pada mulut
Efek samping serius yang mungkin terjadi adalah Infeksi pada seluruh tubuh (sepsis) atau bahkan pada kondisi yang dapat mengancam nyawa seperti syok pada tubuh akibat sepsis (syok sepsis).
Sediaan
Obat ini tersedia dalam bentuk injeksi suntik 50 mg.
Dosis
Dosis obat ini bergantung dengan lama pengobatan yang digunakan seperti dibawah ini:
Pengobatan selama 3 hari
- Dosis obat 15 mg/m2 yang diberikan melalui infus berkelanjutan selama 3 jam. Selanjutnya setiap 8 jam sekali selama 3 hari. Setelah 6 minggu, dosis dapat diulang kembali seperti dosis awal. Dengan dosis maksimal perharinya adalah 45 mg/m2.
Pengobatan selama 5 hari
- Dosis obat diberikan sebesar 20 mg/m2 melalui infus selama 1 jam dalam sehari dalam waktu 5 hari. Siklus dapat diulang kembali setelah 4 minggu dari pengobatan awal. Dengan maksimal dosis perhari 20 mg/m2.
Keamanan
Penggunaan obat ini pada kehamilan masuk kategori N. Artinya obat ini tidak termasuk dalam golongan obat apapun. Namun pada beberapa penelitian yang ada obat ini dapat bersifat teratogen terhadap janin hewan percobaan. Obat ini juga belum diketahui dapat masuk ke dalam ASI atau tidak, sehingga penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui dihindari.
Interaksi Obat
Interaksi decitabin dengan sitarabin (obat kemoterapi) dapat meningkatkan efektivitas dari obat decitabine.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina