Brand/Nama Lain
Nama dagang dari obat ini adalah Minirin.
Cara Kerja
Obat ini merupakan anti diuretik yang membantu meregulasi jumlah air di tubuh. Desmopressin bekerja dengan meningkatkan permeabilitas air, suatu properti untuk mengukur seberapa mudah air melewati pori-pori medium lain. Mekanisme ini membuat produksi urine berkurang dan menjadi lebih pekat. Desmopressin juga memiliki efek pada pembuluh darah.
Indikasi
Desmopressin umumnya digunakan pada pasien dengan penyakit:
- Diabetes insipidus, gangguan yang menyebabkan ketidakseimbangan cairan di tubuh karena tidak memiliki hormon vasopresin yang cukup.
- Poliuria nokturnal, yaitu kondisi buang air kecil yang sangat berlebihan hanya di malam hari.
- Perdarahan dalam kepala karena pemakaian obat antiplatelet (obat untuk mencegah pembentukan bekuan darah).
- Gangguan darah bawaan hemofilia A
- Penyakit von willebrand, penyakit bawaan yang membuat penderitanya lebih mudah berdarah.
Kontraindikasi
Terdapat beberapa kondisi medis yang menjadi kontraindikasi pemberian obat ini, yaitu:
- Pasien insufisiensi jantung (fungsi pompa otot jantung menurun) yang sedang mendapat terapi obat diuretik (bisa meningkatkan produksi urine).
- Pasien yang memiliki kebiasan minum air berlebihan atau selalu merasa haus karena efek psikis.
- Kadar natrium dalam darah rendah atau memiliki riwayat kadar natrium darah rendah.
- Gangguan ginjal sedang hingga berat.
Efek Samping
Terdapat beberapa efek samping yang dapat timbul dari penggunaan obat ini, yaitu:
- Nyeri kepala
- Nyeri perut
- Mual dan muntah
- Terjadi penyumbatan pada pembuluh darah jantung atau pembuluh darah otak
- Iritasi pada daerah terentu di kulit
- Mimisan atau perdarahan dari hidung
- Nyeri dan bengkak pada lokasi penyuntikan obat
Selain itu, bila terjadi efek samping yang fatal seperti reaksi alergi berat (ruam kulit di seluruh tubuh, bengkak-bengkak, sesak napas), segera cari bantuan medis.
Sediaan
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet (0,1 mg dan 0,2 mg), spray hidung, dan obat suntik.
Dosis
Dosis obat minum bervariasi bergantung dengan tujuan pengobatan:
Diabetes Insipidus Sentral (terjadi karena gangguan di otak)
- Dewasa
- Dosis awal 0,1 mg, kemudian dosis dapat disesuaikan dengan respon pasien terhadap obat.
- Dosis pemeliharaan 0,1 - 0,2 mg 3 kali sehari.
- Dosis maksimal 0,1 - 1,2 mg per hari.
- Pemberian obat bisa dihentikan jika terjadi penurunan kadar natrium dalam darah.
- Anak diberikan dosis yang sama dengan orang dewasa.
Eneuresis Nokturnal Primer (mengompol pada malam hari)
- Dewasa, dosis awal 0,2 mg saat mau tidur, kemudian bisa ditingkatkan menjadi 0,6 mg.
- Anak usia > 6 tahun, dosis obat 0,2 mg pada malam hari, kemudian bisa dinaikkan sebesar 0,6 mg sesuai dengan respon pasien.
Keamanan
Berdasarkan FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat, obat ini termasuk ke dalam kategori B pada kehamilan. Berarti, obat ini tidak menunjukkan adanya risiko pada janin saat diteliti pada hewan uji coba. Namun, belum ada penelitian yang memadai pada ibu hamil.
Sedangkan pada ibu menyusui, obat ini dapat masuk ke dalam ASI dalam jumlah yang sedikit. Perlu diketahui bahwa belum ada bukti yang memadai mengenai efek dan risiko yang dapat ditimbulkan pada bayi yang menerima ASI dari ibu yang mengonsumsi obat ini.
Interaksi Obat
- Terjadi peningkatan efektivitas desmopressin bila diberikan bersama obat:
- Antinyeri (ibuprofen, golongan opioid).
- Antiradang indometacin.
- Antikejang (klorpromazine, carbamazepine, lamortigrin).
- Antidepresan golongan SSRI dan trisiklik.
- Efektivitas dari desmopressin dapat menurun jika digunakan bersama obat:
- Mood stabilizer litium.
- Pengencer darah heparin.
- Epinefrin, biasanya diberikan untuk mengatasi reaksi alergi berat.
- Antibiotik demeclocycline.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma