Pemberian imunisasi pada anak merupakan hak setiap anak yang perlu dipenuhi oleh para orang tua. Dengan imunisasi, anak dapat terlindung dari berbagai penyakit berbahaya. Salah satu vaksin anak yang diwajibkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) adalah vaksin Hib. Apa fungsi dari vaksin Hib tersebut?
Manfaat Vaksin Hib
Vaksin Hib adalah vaksin yang diberikan untuk membentuk kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan bakteri Haemophilus influenza tipe B (Hib). Pada balita, infeksi bakteri Hib dapat menyebabkan anak mengalami meningitis, infeksi telinga, bronkitis, dan infeksi pada darah.
Infeksi Hib yang parah dikenal dengan istilah penyakit Hib invasif. Penyakit ini membutuhkan perawatan di rumah sakit dan dapat menyebabkan kematian.
Dilansir dari Kids Health, pemberian vaksin Hib bertujuan untuk memberi perlindungan melawan beberapa penyakit berikut:
- Meningitis akibat bakteri Hib
- Pneumonia
- Pericarditis (Infkesi pada membran yang melindungi jantung)
- Infeksi pada darah (sepsis), tulang dan persendian akibat bakteri Hib
Anak-anak berusia di bawah 5 tahun rentan mengalami infeksi Hib. Selain anak-anak, infeksi bakteri ini juga dapat menyerang orang dewasa yang memiliki daya tahan tubuh lemah akibat infeksi HIV, kemoterapi, atau penggunaan obat penekan sistem kekebalan tubuh.
Dosis Pemberian Vaksin Hib?
Dilansir dari CDC, vaksin Hib dapat diberikan dalam 3 kali dosis primer dan 1 dosis booster. Anda bisa mendapatkan vaksin ini dalam bentuk suntikan mandiri atau merupakan kombinasi dengan vaksin yang lain.
Di Indonesia, vaksin Hib umumnya menggunakan vaksin pentabio, yaitu vaksin yang mengandung kombinasi vaksin DPT-HB-Hib. Vaksin pentabio diharapkan dapat bekerja efektif melindungi Anda dari penyakit difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B dan penyakit akibat infeksi bakteri haemophilus tipe B.
Vaksin Hib utamanya diberikan pada bayi. Namun anak-anak berusia 1-5 tahun serta anak berusia 5 tahun ke atas yang belum pernah mendapatkan vaksin Hib ketika bayi dianjurkan untuk mendapat vaksin tersebut.
Menurut IDAI, vaksin Hib dapat diberikan ketika bayi berusia 2,3, dan 4 bulan. Sedangkan 1 dosis untuk booster bisa diberikan ketika si kecil berusia 18 bulan. Pada anak berusia 5-18 tahun yang mengidap HIV juga direkomendasikan untuk mendapat imunisasi Hib.
Risiko dan Efek Samping Vaksin Hib
Vaksin Hib adalah vaksin yang aman dan tidak menimbulkan efek samping serius. Beberapa efek samping dari vaksin Hib umumnya ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya selama 2-3 hari setelah vaksin.
Efek samping yang dapat muncul setelah pemberian vaksin Hib di antaranya:
- Kemerahan
- Bengkak dan nyeri di area bekas suntikan
- Demam
Vaksin Hib merupakan jenis vaksin dengan baketri yang tidak aktif sehingga umumunya minim risiko. Namun pada kasus yang sangat jarang terjadi, pemberian vaksin Hib dapat menimbulkan reaksi alergi seperti kulit gatal-gatal, dan sesak napas.
Jika setelah mendapatkan vaksin Hib si kecil menunjukkan reaksi tersebut maka sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
NHS. Haemophilus influenzae type b (Hib). Available from: https://www.nhs.uk/conditions/hib/
CDC. Hib (Haemophilus influenzae type b) Vaccination. Available from: https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/hib.html#
CDC. Haemophilus Influenzae Type b (Hib) VIS. Available from: https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/hib.html#
Kids Health. your child’s Immunizations: Hib Vaccine. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/hib-vaccine.html