Cara Mengatasi Demam pada Bayi Setelah Vaksinasi

Credits: Freepik

Bagikan :


Imunisasi membantu menjaga agar individu tersebut aman dari infeksi dan komplikasi berat yang dapat terjadi. Demam menjadi efek samping yang paling umum terjadi setelah pemberian vaksin. 

Bagaimana ciri-ciri demam yang disebabkan imunisasi dan cara mengatasinya?

 

Ciri-Ciri Demam Pascaimunisasi

Demam akibat vaksinasi adalah hal yang normal dan tidak berbahaya. Demam adalah salah satu kejadian ikutan pasca imunisasi yang timbul sebagai reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin. Tubuh akan membentuk antibodi sebagai reaksi masuknya vaksin ke tubuh, sehingga bila suatu hari tubuh bertemu dengan penyakit yang sama, tubuh sudah membentuk kekebalan.

Demam pascaimunisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Demam umumnya muncul dalam 24 jam pertama dan berlangsung selama 1-2 hari
  • Demam ringan berkisar pada suhu 37,8 hingga 39 derajat celsius
  • Demam yang lebih berat berkisar pada suhu di atas 39 derajat celsius
  • Demam bisa disertai dengan kemerahan dan pembengkakan di bekas area suntik
  • Bayi mungkin rewel, gelisah atau mengantuk

Baca Juga: Ketahui Jadwal dan Cara Mendapatkan Imunisasi Kejar

 

Cara Mengatasi Demam Pascaimunisasi

Untuk mengatasi demam pada bayi yang perlu Anda lakukan pertama kali adalah mengamati perkembangan suhu tubuh bayi. Bila perlu, buat catatan khusus untuk mengetahui perubahan suhu yang dialami bayi.

Demam ringan pada bayi bisa diatasi dengan beberapa cara berikut:

  • Mengganti pakaian bayi dengan yang lebih tipis dan menyerap keringat
  • Memberikan selimut yang lebih tipis untuk membuatnya tetap sejuk dan nyaman
  • Mengatur suhu ruangan untuk mencegah bayi rewel dan merasa kepanasan
  • Memandikan bayi dengan air yang hangat, hindari memandikan bayi dengan air dingin agar tidak menyebabkan bayi menggigil dan malah semakin menaikkan suhu tubuhnya
  • Bayi yang berusia di bawah 6 bulan bisa diberikan tambahan ASI atau susu formula agar tidak kekurangan cairan
  • Pada bayi yang berusia di atas 6 bulan dan sudah mulai bisa makan makanan padat, anak bisa diberikan tambahan cairan seperti air putih
  • Periksa apakah popoknya cukup basah yang menandakan bayi tidak mengalami dehidrasi

Saat bayi mengalami demam ringan, Anda sebaiknya tidak memberikannya obat penurun demam karena obat tersebut mungkin memperlambat kerja sistem kekebalan tubuh. Anda boleh memberikan obat penurun demam bila bayi mengalami demam dengan suhu di atas 39 derajat celsius, terlihat rewel dan tidak nyaman.

Baca Juga: Berikut Ini Imunisasi Tambahan Yang Perlu Anda Berikan Untuk Si Kecil

 

Waspadai Efek Samping Imunisasi yang Lainnya

Selain demam sebenarnya ada efek samping lain dari imunisasi yang perlu diwaspadai. Walaupun efek samping ini jarang ditemui, sebaiknya segera cari pertolongan medis bila bayi mengalami efek samping berikut ini:

Anafilaksis

Anafilaksis adalah reaksi alergi berat yang berpotensi mengancam jiwa. Reaksinya dapat terjadi dalam hitungan detik atau menit setelah divaksin. Anafilaksis ditandai dengan beberapa gejala berikut di antaranya:

  • Reaksi kulit seperti bintik-bintik, gatal dan perubahan warna merah di kulit
  • Penurunan tekanan darah
  • Pembengkakan di lidah dan tenggorokan yang memicu kesulitan bernapas
  • Denyut nadi lemah atau tidak teratur
  • Mual, muntah dan diare
  • Pusing hingga hilang kesadaran

Kejang demam

Kejang demam dapat terjadi pada bayi yang berusia di atas 6 bulan hingga anak-anak yang berumur di bawah 5 tahun. Kejang bisa terjadi saat mereka mengalami demam di atas 38 derajat celsius. Kejang bisa berlangsung kurang atau lebih dari 15 menit. Segera bawa anak ke rumah sakit bila mereka mengalami kejang.

Penyumbatan usus (intususepsi)

Kondisi gawat darurat ini terjadi ketika sebagian usus terlipat ke dalam bagian usus lain. Kondisi ini adalah komplikasi yang cukup langka terjadi, mungkin hanya dialami oleh 1 dari 17 ribu bayi. Penyumbatan usus mungkin terjadi dalam 7 hari setelah dosis pertama atau dosis kedua vaksin rotavirus.

 

Kapan Perlu Membawa Bayi ke Dokter?

Walaupun demam bukanlah hal yang berbahaya, namun pada kondisi tertentu Anda tetap perlu membawa bayi ke dokter. Kondisi tersebut di antaranya:

  • Bayi mengalami demam saat usianya kurang dari 3 bulan, atau bayi 3-6 bulan mengalami demam tinggi
  • Bayi berusia 6-12 bulan yang mengalami demam dan berlangsung lebih dari 24 jam
  • Bayi yang mengalami demam lebih dari 3 hari atau suhu tubuh di atas 40 derajat Celcius
  • Demam kambuh kembali setelah lebih dari 24 jam
  • Mengalami kesulitan bernapas atau menelan cairan
  • Bayi terlihat rewel atau menjadi sangat lemah

 

Apabila Anda merasa cemas dengan demam bayi, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di ponsel Anda.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Kamis, 27 April 2023 | 15:18

Better Health Channel. Immunisation – side effects. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/immunisation-side-effects 

Seattle Children's (2023). Immunization Reactions. Available from: https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/immunization-reactions/ 

Seattle Children's (2023). Fever (0-12 Months). Available from: https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/fever-0-12-months/ 

Natalie Silver (2020). How to Safely Bring Down a Fever in a Baby. Available from: https://www.healthline.com/health/parenting/how-to-bring-down-baby-fever 

Mayo Clinic (2021). Anaphylaxis. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anaphylaxis/symptoms-causes/syc-20351468 

Kids Health (2023). Febrile Seizures. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/febrile.html