• Beranda
  • Lifestyle
  • Berikut Ini Imunisasi Tambahan Yang Perlu Anda Berikan Untuk Si Kecil

Berikut Ini Imunisasi Tambahan Yang Perlu Anda Berikan Untuk Si Kecil

Bagikan :


Menurut WHO, vaksinasi adalah cara sederhana, aman dan efektif untuk melindungi penyakit berbahaya sebelum bersentuhan dengan penyakit tersebut. Vaksin memanfaatkan pertahanan alami tubuh untuk membangun ketahanan terhadap infeksi terentu dan membuat sistem kekebalan lebih kuat. Vaksin juga melatih sistem kekebalan untuk membuat antibodi yang sama seperti ketika terpapar penyakit. Vaksin mengandung kuman yang mati atau dilemahkan, maka ia tidak akan menyebabkan penyakit atau membuat meningkatkan risiko komplikasi.

Di Indonesia, ada dua jenis imunisasi yang bisa diberikan kepada anak-anak, yaitu imunisasi dasar dan imunisasi tambahan. Imunisasi dasar, adalah jenis vaksin yang wajib diberikan dan umumnya bisa didapatkan secara gratis karena sudah termasuk program kesehatan pemerintah untuk masyarakat. Vaksinasi tambahan yang melengkapi imunisasi menurut IDAI adalah sebagai berikut:

Vaksin MMR

MMR adalah singkatan dari Measles, Mumps, Rubella (campak, gondongan dan rubella). Vaksin ini diberikan dengan jarak minimal 6 bulan setelah vaksin campak yaitu pada usia 18 bulan dan di antara usia 5-7 tahun.

Vaksin PCV (pneumokokus)

Penyakit pneumokokus disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae yang dapat diserbarkan melalui kontak langsung dengan air liur. Ketika tubuh terinfeksi, maka bakteri ini akan menyerang berbagai bagian tubuh dan menyebabkan pneumonnia, infeksi telinga, meningitis dan sepsis.

Vaksin PCV ini diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, antara 12-15 bulan.

Vaksin Rotavirus

Infeksi rotavirus disebabkan oleh virus yang menyebar dari orang yang satu ke yang lain melalui makanan yang terkontaminasi atau kontak fisik langsung. Infeksi ini dapat menyebabkan diare berair yang parah, sakit perut, demam, kehilangan napsu makan, dan dehidrasi. Dalam beberapa kasus, infeksi rotavirus dapat menyebabkan asidosis parah dan kematian. Angka kematian akibat diare parah ini masih cukup tinggi di Indonesia, sehingga vaksin rotavirus dinilai masih sangat dibutuhkan.

Vaksin rotavirus diberikan melalui oral, dan biasanya diberikan di usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan.

Vaksin flu

Vaksin flu dapat memberi perlindungan terhadap virus influenza. Virus ini sangat menular dan disebarpan melalui droplet pernapasan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara.

Dosis pertama vaksin ini diberikan pada usia 6 bulan, dan diberi pengulangan setiap 1 tahun sekali.

Vaksin varisela

Vaksin varisela diberikan untuk mencegah cacar air. Cacar air dapat menular melalui kontak langsung atau droplet. Gejala yang muncul mirip seperti flu disertai ruam dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Vaksin ini diberikan dua kali dengan interval 6 minggu - 3 bulan di usia 12-18 bulan

Vaksin Hepatitis A

Vaksin ini diberikan 2 kali dengan interval 6-36 bulan yang bisa diberikan di usia 12-18 bulan.

Vaksin Tifoid

Vaksin ini diberikan pada usia 24 bulan dan pengulangan diberikan setiap 3 tahun sekali.

Vaksin JE

Virus Japanese Encephalitis disebarkan melalui gigitan nyamuk pada orang yang terinfeksi. Sebagian besar gejalanya mirip seperti gejala flu, namun JE juga dapat menyebabkan kematian terutama pada anak berusia kurang dari 10 tahun.

Vaksin JE dapat diberikan pada usia 9 bulan dan pengulangannya diberikan di antara usia 24 bulan-3 tahun.

 

Apabila Anda ingin melengkapi imunisasi anak, Anda bisa mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter anak. Dokter akan membantu mengatur jadwal dan interval sesuai dengan panduan imunisasi.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 05:25

Naveed Saleh, MD, MS. 12 Vaccines Recommended for Your Child (2021). Available from: https://www.verywellhealth.com/vaccines-your-young-child-needs-1123917

IDAI. Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian I) (2015). Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-i

IDAI. Japanese Encephalitis (2018). https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/japanese-encephalitis