Meningitis adalah suatu kondisi ketika ada peradangan dan infeksi pada cairan dan selaput yang mengelilingi otak serta sumsum tulang belakang. Meningitis dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian bila tidak ditangani.

Untungnya saat ini telah ditemukan vaksin meningitis. Kapan dan siapa saja yang perlu mendapatkan vaksin meningitis?

Mengenal Vaksin Meningitis

Vaksin meningitis membantu melindungi tubuh dari infeksi meningitis akibat bakteri. Saat ini ada dua jenis vaksin meningitis, di antaranya:

Vaksin MenACWY

Vaksin meningokokus konjugat (MenACWY) melindungi tubuh terhadap empat jenis bakteri meningokokus, yaitu bakteri tipe A, C, W dan Y. Vaksin ini direkomendasikan untuk semua anak dan remaja berusia 11 tahun ke atas. Beberapa jenis vaksin ini juga bisa diberikan kepada anak yang berusia lebih muda, bahkan sejak usia 8 minggu, jika memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit meningitis. Selain itu, anak-anak dan orang dewasa juga direkomendasikan untuk mendapat vaksin meningokokus. 

Umumnya vaksin MenACWY diberikan dalam dua dosis, dosis pertama di usia 11-12 tahun, kemudian dosis kedua atau booster diberikan saat berusia 16 tahun. Bila remaja mendapat dosis pertama setelah usia 16 tahun, umumnya dosis kedua tidak diberikan, kecuali bila mereka berisiko tinggi mengalami meningitis.

Selain itu, vaksin MenACWY juga sangat disarankan untuk diberikan pada kelompok orang berikut:

• Orang yang berisiko terkena wabah penyakit meningitis akibat bakteri meningokokus tipe A, C, W dan Y
• Pasien infeksi HIV
• Orang yang mengalami kerusakan limpa atau menjalani operasi pengangkatan limpa
• Orang dengan penyakit anemia sel sabit
• Mereka yang bepergian ke negara dengan jumlah kasus infeksi bakteri meningokokus yang tinggi
• Ahli mikrobiologi
• Anggota militer
• Orang yang berangkat haji

Baca Juga: Rentan Menyerang Bayi, Kenali Gejala Meningitis pada Bayi

Vaksin meningokokus B (MenB)

Selanjutnya, jenis vaksin meningitis lain yang bisa diberikan adalah vaksin MenB. Vaksin ini melindungi tubuh dari bakteri meningokokus tipe B dan merupakan jenis vaksin yang masih tergolong baru. Di beberapa negara seperti Inggris dan Irlandia sejak tahun 2015, vaksin MenB diberikan secara rutin kepada bayi di usia 2, 4 dan 12 bulan.

Vaksin MenB juga diberikan pada:

• Orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi meningitis
• Individu dengan riwayat penyakit anemia sel sabit
• Pasien yang mengalami kerusakan limpa atau limpanya telah diangkat
• Orang yang melakukan kontak erat dengan pasien yang terinfeksi meningitis
• Pekerja lab
• Mereka yang bepergian ke daerah di mana ada wabah meningitis

Seperti kebanyakan obat lainnya, vaksin MenB juga dapat menyebabkan efek samping. Efek samping yang dialami biasanya cukup ringan seperti mengantuk, ruam, rasa nyeri di bekas suntikan, demam, menurunnya nafsu makan, nyeri otot, mudah tersinggung.

Siapa yang Tidak Direkomendasikan Mendapatkan Vaksin Meningitis

Ada beberapa kondisi di mana seseorang tidak direkomendasikan mendapatkan vaksin meningitis, di antaranya:

• Bila mengalami riwayat alergi terhadap bahan vaksin meningitis atau jenis vaksin lainnya
• Bila menunjukkan reaksi alergi pada dosis pertama MenACWY atau MenB
• Sedang hamil atau menyusui
• Jika sedang mengalami sakit ringan seperti demam

Baca Juga: Jenis-Jenis Penyakit yang Dapat Dicegah Melalui Vaksin

Vaksin meningitis dapat membantu melindungi dari keparahan gejala meningitis, namun tidak dapat mencegah terjadinya infeksi meningitis. Oleh sebab itu, konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi AI Care mengenai kebutuhan vaksin meningitis khususnya jika Anda sering bepergian ke luar negeri atau berisiko tinggi terhadap penyakit meningitis.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!