Pandemi Covid-19 tidak hanya memporakporandakan perekonomian dunia. Banyak bidang yang juga dibuat kacau, seperti misalnya pariwisata, pendidikan, dan fasilitas kesehatan termasuk unit kecil seperti posyandu. Pada akhirnya, banyak anak yang tidak mendapatkan imunisasi dasar sesuai jadwal.
WHO dan UNICEF mencatat terjadinya penurunan yang mengkhawatirkan terhadap jumlah anak yang menerima imunisasi. Risiko ancaman penyakit menular menjadi meningkat sehingga imunisasi kejar dinilai perlu dilakukan untuk melengkapi imunisasi dasar yang sempat terlewatkan.
Imunisasi kejar sebenarnya bukanlah program yang baru. Praktek pemberian vaksin ini dilakukan kepada orang yang tidak menerima vaksin pada usianya, atau kepada orang yang melewatkan dosis yang dijadwalkan dan belum menyelesaikan rangkaian dosisnya.
Imunisasi kejar juga bisa diberikan kepada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah dan mungkin berisiko tinggi terhadap jenis infeksi tertentu, misalnya HPV.
Mengapa Perlu Mendapatkan Imunisasi Kejar?
Ada banyak risiko yang terjadi saat anak tidak menerima dosis lengkap dan tepat waktu, di antaranya:
- Anak lebih rentan mengalami sakit berat, yang seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi, seperti hepatitis, TBC, batuk rejan, dan difteri
- Anak lebih rentan terhadap masalah kesehatan lain seperti campak, diare, pneumonia, kebutaan dan malnutrisi
- Adanya kemungkinan keluarga lain tertular sakit berat
- Adanya kemungkinan ikut menyebabkan wabah penyakit di lingkungan
- Adanya peningkatan risiko perawatan di ruang intensif di rumah sakit dan obat-obatan khusus yang memerlukan biaya cukup tinggi
- Menurunnya kualitas hidup karena disabilitas permanen
- Menurunnya harapan hidup akibat risiko kematian
- Terbatasnya peluang perjalanan akibat adanya persyaratan imunisasi lengkap ketika hendak berkunjung ke negara lain
- Terbatasnya peluang pendidikan sebagai salah satu syarat pendaftaran sekolah tertentu seperti beberapa sekolah di luar negeri
Jadwal Imunisasi Rutin Anak
Per tahun 2022, Kementerian Kesehatan melakukan penambahan jumlah imunisasi rutin di Indonesia. Bila sebelumnya vaksin rutin yang harus diambil hanya 11 vaksin, kini telah dilengkapi menjadi 14 vaksin.
14 jenis vaksin tersebut beserta jadwalnya di antaranya:
- Bayi 0 bulan: Vaksin Hepatitis B (HB) dosis pertama diberikan pada bayi sebelum 24 jam dilahirkan, terutama pada bayi dengan risiko tinggi terpapar hepatitis B dari orang tua
- Bayi 1 bulan: Vaksin BCG, vaksin polio (Oral Polio Vaccine) OPV dosis 0
- Bayi 2 bulan: Vaksin DPT dosis 1, vaksin hepatitis B dosis 2, vaksin Hib dosis 1, vaksin polio OPV dosis 1, vaksin PCV dosis 1, vaksin Rotavirus
- Bayi 3 bulan: Vaksin DPT dosis 2, vaksin hepatitis B dosis 3, vaksin Hib dosis 2, vaksin polio OPV dosis 2
- Bayi 4 bulan: Vaksin DPT dosis 3, vaksin hepatitis B dosis 4, vaksin Hib dosis 3, vaksin polio (OPV) dosis 3 atau vaksin polio (Inactivated Poliovirus Vaccine/IPV), Vaksin PCV dosis 2, vaksin Rotavirus dosis 2
- Bayi 6 bulan: Vaksin PCV dosis 3, vaksin Rotavirus pentavalen dosis 3, vaksin influenza
- Bayi 9 bulan: Vaksin MR
- Bayi 18 bulan: Booster vaksin MR, vaksin DPT dosis 4, vaksin hepatitis B dosis 5, dan vaksin Hib dosis 4, vaksin polio dosis 4
- Anak kelas 1 SD: Vaksin MR, vaksin Dt (diphtheria tetanus)
- Anak kelas 2 SD: Vaksin Td (vaksin lanjutan dari Dt)
- Anak kelas 5 SD: Vaksin Td 2 dan HPV 1
- Anak kelas 6 SD: Vaksin HPV 2
Setelah melihat panduan vaksin di atas, sebaiknya periksa kembali catatan vaksin yang telah diperoleh anak sebelum pandemi, dan catat vaksin lanjutan apa saja yang terlewat dan masih bisa dikejar.
Cara Mendapatkan Imunisasi Kejar
Anda tidak perlu khawatir bila di masa pandemi kemarin anak tidak mendapatkan dosis imunisasi sesuai dengan jadwal seharusnya. Mulai bulan Agustus 2022, BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) tahap 2 akan berlangsung di seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali.
Pada program kali ini akan diberikan imunisasi campak rubella yang menyasar usia 9-59 bulan dan imunisasi kejar pada anak usia 12-59 bulan yang belum melengkapi imunisasi OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib.
Imunisasi kejar bisa diperoleh sesuai dengan usia yang direkomendasikan, seperti yang bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Credits: IDAI
Untuk mendapatkan imunisasi kejar, Anda bisa melihat jadwal di atas. Jadwal imunisasi kejar ditunjukkan pada tabel kolom berwarna kuning. Terlebih dahulu kunjungi dokter atau spesialis anak dan dapatkan pemeriksaan serta jadwal yang disesuaikan dengan usia dan kebutuhan mengejar vaksin yang tertinggal. Pastikan pula anak dalam kondisi yang fit, dan tidak demam saat mendapatkan vaksinasi.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Sehat Negeriku (2022). Imunisasi Kejar, Lengkapi Imunisasi Dasar Anak yang Tertunda. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220411/5839627/imunisasi-kejar-lengkapi-imunisasi-dasar-anak-yang-tertunda/
Mohammad Ruhul Amin & Sartini Saman (2021). 7 konsekuensi dan risiko jika anak tidak mendapatkan imunisasi rutin. Available from: https://www.unicef.org/indonesia/id/stories/7-konsekuensi-dan-risiko-jika-anak-tidak-mendapatkan-imunisasi-rutin
National Cancer Institute. Catch-up vaccination. Available from: https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/catch-up-vaccination
IDAI (2021). Jadwal Imunisasi IDAI 2020. Available from: https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020