Jenis Vaksin Yang Direkomendasikan Untuk Lansia

Ilustrasi lansia yang sedang mendapat vaksin. Credits: Freepik.

Bagikan :


Sama halnya seperti balita, lansia memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Seiring bertambahnya usia, risiko terinfeksi virus dan bakteri serta gejala penyakit parah semakin meningkat.

Selain menjaga pola hidup sehat, vaksinasi adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi tubuh dari infeksi menular yang bisa dicegah, terutama bila Anda berusia lebih dari 65 tahun.

 

Vaksin yang Direkomendasikan untuk Lansia

Berikut adalah beberapa jenis vaksin yang direkomendasikan untuk lansia, di antaranya:

Vaksin Flu

Di usia 65 tahun ke atas, lansia lebih berisiko tinggi mengalami komplikasi serius saat terinfeksi virus influenza, bila dibandingkan dengan orang dewasa muda yang sehat. Ada dua jenis vaksin flu yang bisa diberikan kepada lansia, yaitu:

  • Fluzone High-Dose Quadrivalent (IIV4-HD) - adalah vaksin flu dosis tinggi yang tidak aktif dan berlisensi dengan empat komponen, disetujui untuk diberikan pada orang berusia 65 tahun ke atas
  • FLUAD Quadrivalent (aIIV4) - adalah vaksin flu inaktif dosis standar yang mengandung adjuvant. Vaksin ini diproduksi dengan menggunakan proses berbasis telur dan penambahan bahan adjuvant yang disebut MF59, bisa membantu memberikan respon imun yang lebih kuat terhadap vaksinasi.

 

Vaksin DTP dan DTap

Jika belum pernah mendapatkan vaksinasi DTP atau DTap, maka vaksin ini bisa diperoleh untuk memberi kekebalan terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Perbedaan utama vaksin DTP dan DTap menurut IDAI ada pada komponen antigen untuk penyakit pertusis.

Pada vaksin DTP, terdapat sel bakteri pertusis utuh dengan ribuan antigennya. Berberda dengan vaksin DTaP yang berisi antigen bakteri pertusis yang diperlukan saja. Reaksi pasca imunisasi yang ditimbulkan seperti demam atau bekas di area suntik, umumnya lebih sedikit pada vaksin DTaP bila dibandingkan dengan DTP.

 

Vaksin Pneumonia

CDC merekomendasikan vaksin pneumonia untuk semua orang dewasa yang berusia 65 tahun atau lebih tua. Pada lansia, infeksi bakteri pneumococcus dapat menyebabkan pneumonia (infeksi paru) yang dapat meningkatkan risiko kematian.

Ada dua jenis vaksin pneumonia:

  • Vaksin PCV13 - yang dapat melindungi orang dari 13 jenis bakteri pneumococcus yang dapat menyebabkan infeksi pneumonia yang serius
  • Vaksin PPSV23 - yang dapat melindungi dari 23 jenis bakteri penyebab pneumonia tambahan, diberikan pada orang dewasa yang sudah menerima vaksin PCV15 atau PCV13

Baca Juga: Waspada 6 Kondisi Serius Akibat Komplikasi Pneumonia Berikut Ini

 

Vaksin Zoster (Rekombinan)

Infeksi herpes zoster atau cacar api disebabkan oleh virus Varicella zoster. Infeksi ini bisa menimbulkan ruam dan lepuhan yang terasa nyeri. Dilansir immunize.org, vaksin ini mengurangi kemungkinan terjadinya neuralgia pascaherpes (nyeri yang terus berlangsung di bekas ruam kulit yang terkena herpes). Vaksid disarankan untuk diberikan dalam dua dosis terpisah 2-6 bulan kepada orang dewasa yang berumur 50 tahun atau lebih.

 

Vaksin MMR

Apabila Anda belum pernah mendapatkan vaksin campak, gondongan atau rubella, sebaiknya Anda mendapatkan dosis vaksin MMR. Meskipun orang dewasa jarang terkena campak, namun ketika virus ini menginfeksi tubuh, dapat menyebabkan komplikasi yang serius pada lansia.

Menurut CDC, 1 dari 5 orang dewasa atau lansia yang tidak mendapatkan vaksin campak harus dirawat di rumah sakit ketika terkena campak karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Direkomendasikan untuk mendapat satu atau dua dosis vaksin MMR dengan jarak minimal 4 minggu.

Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Cacar Air dan Campak?

 

Vaksin Covid-19

Risiko mengalami gejala parah dan komplikasi bahkan kematian akibat infeksi Covid-19 cukup tinggi bila Anda berusia 65 tahun ke atas. Vaksin Covid-19 adalah salah satu cara untuk mencegah gejala parah, komplikasi dan kematian yang mengancam.

 

Sebagian besar vaksin yang direkomendasikan dapat ditemukan di klinik maupun rumah sakit. Apabila Anda membutuhkan salah satu di antaranya, Anda bisa terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di ponsel Anda.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Rabu, 2 Agustus 2023 | 16:52

Robyn Correll, MPH (2021). The 6 Vaccines All Grandparents Should Get. Available from:
https://www.verywellhealth.com/vaccines-all-grandparents-should-get-4148119 

CDC (2021). Adjuvanted Flu Vaccine. Available from: https://www.cdc.gov/flu/prevent/adjuvant.htm 

CDC (2021). Fluzone High-Dose Seasonal Influenza Vaccine. Available from: https://www.cdc.gov/flu/prevent/qa_fluzone.htm 

Soedjatmiko, Alan R. Tumbelaka (2013). Apa beda vaksin DTP dan DTaP? Mengapa vaksin DPaT jauh lebih mahal?. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/tanya-jawab-dtp 

CDC (2020). Pneumococcal Vaccination: What Everyone Should Know. Available from: https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/pneumo/public/index.html 

Kelli Miller (2020). Do I Need a Pneumonia Vaccine?. Available from: https://www.webmd.com/lung/pneumococcal-vaccine-schedule 

Immunize (2018). Vaksin Zoster (Cacar Api) Rekombinan,
RZV: Yang Perlu Anda Ketahui. Available from: https://www.immunize.org/vis/indonesian_zoster_recombinant.pdf