Penyakit cacar air dan campak sekilas memang tampak mirip. Kedua penyakit ini sama-sama disebabkan oleh virus dan menimbulkan gejala ruam merah pada kulit. Namun sebenarnya kedua penyakit ini memiliki gejala dan penanganan yang berbeda. Seperti apa?
Perbedaan Cacar Air dan Campak
Baik cacar air dan campak merupakan penyakit yang banyak dialami oleh anak-anak. Biasanya penyakit ini ditandai dengan demam lalu muncul ruam merah di berbagai bagian tubuh. Meskipun mirip, namun cacar air dan campak disebabkan oleh virus yang berbeda. Beberapa perbedaan cacar air dan campak antara lain:
1. Virus penyebab penyakit
Penyakit cacar air disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster. Virus ini termasuk salah satu jenis virus herpes yang mudah menular dari satu orang ke orang lain bahkan sebelum gejala utamanya muncul. Dilansir Mayo Clinic, Anda dapat menularkan virus ini 2 hari sebelum munculnya ruam hingga seluruh lenting muncul dan mengering. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dan percikan air liur orang yang terinfeksi cacar air ketika bersin atau batuk.
Sedangkan pada campak, penyakit ini disebabkan oleh virus paramyxovirus yang ditularkan melalui udara. Penyakit ini menyerang pernapasan lalu menyebar ke seluruh tubuh. Selain melalui udara, virus campak juga dapat menular melalui kontak langsung dengan barang-barang yang sudah terkontaminasi virus lalu orang yang memegang benda tersebut menyentuh wajah, hidung atau mulut.
2. Gejala
Meski sama-sama menimbulkan ruam merah, namun cacar air dan campak memiliki gejala dan ruam yang berbeda. Pada cacar air, ruam akan diiringi munculnya lenting berisi air. Selama lenting belum kering maka pasien dapat menularkan virusnya melalui percikan droplet.
Gejala lain yang muncul pada pasien cacar air antara lain:
- Demam
- Sakit kepala
- Badan kelelahan
- Muncul ruam pada dada, wajah dan punggung yang akan berkembang menjadi lenting
- Penurunan nafsu makan
Sedangkan pada campak, ruam merah yang muncul tidak diikuti dengan lenting. Ruam biasanya muncul di kening lalu menyebar ke seluruh tubuh. Gejala lain penyakit campak di antaranya:
- Demam
- Mata merah
- Hidung berair/pilek
- Muncul bintik putih di mulut dan tenggorokan
3. Penanganan
Dari segi penanganan, cacar air dan campak pun memiliki perbedaan. Cacar air dan campak sebenarnya dapat sembuh sendiri namun dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri dan mempercepat penyembuhan.
Pada cacar air, dokter dapat meresepkan pereda demam dan pengurang gatal agar pasien tidak menggaruk lenting. Selain itu dokter juga akan meresepkan antivirus untuk mempersingkat infeksi virus.
Sedangkan pada penyakit campak, tidak ada obat khusus yang diberikan untuk pasien. Biasanya dokter akan meresepkan obat demam dan pereda nyeri. Dokter juga akan menganjurkan pasien untuk istirahat, banyak minum air dan menjaga kesehatan tenggorokan.
Meski sama-sama ditandai dengan demam dan munculnya ruam, namun penyebab serta penanganan campak dan cacar air sebenarnya cukup berbeda. Jika Anda mengalami gejala salah satu penyakit tersebut sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Selain itu, isolasi diri agar tidak menularkan penyakit tersebut pada orang lain di sekitar Anda.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Seladi-Schulman, J. (2018). Chickenpox vs. measles: What's the difference?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/322637
Higuera, V. (2019). Everything You Need to Know About the Measles. Available from: https://www.healthline.com/health/measles
Measles. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/measles/symptoms-causes/syc-20374857
Mayo Clinic. Chickenpox. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chickenpox/symptoms-causes/syc-20351282