Kenali Gejala Campak pada Anak-Anak Usia Sekolah

Credits: Freepik

Bagikan :


Kasus campak di Indonesia sepanjang 2020-2022 meningkat sebesar 32 kali lipat. Pelaporan kasus campak di 31 provinsi menyebabkan statusnya naik menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Campak adalah penyakit yang disebabkan virus dan sangat mudah ditularkan melalui batuk dan bersin. Kenali bagaimana gejala campak pada anak-anak usia sekolah dan cara mencegahnya.

 

Apa itu Campak?

Campak adalah penyakit infeksi yang umumnya mengerang anak-anak. Campak disebabkan oleh virus rubeola yang sangat mudah menyebar.

Dahulu campak bisa berakibat serius hingga fatal. Namun, sejak adanya vaksin campak, tingkat kematian anak yang tinggi saat terinfeksi campak bisa ditekan.

Gejala campak berkembang 8-12 hari setelah terpapar. Gejalanya bisa bertahan hingga 10-14 hari.

Siapapun yang belum divaksin campak sangat berisiko terinfeksi campak. Vaksin campak bisa menurunkan risiko dan juga gejalanya agar tidak serius dan fatal. Hanya dengan mendapatkan vaksinasi saja, campak bisa dicegah agar tidak meluas menjadi wabah.

 

Baca Juga: Kenali Perbedaan Bintik Kemerahan pada Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Campak

 

Gejala Campak pada Anak-Anak

Setelah 10-14 hari terpapar virus, ada beberapa tanda dan gejala yang muncul, di antaranya:

  • Demam
  • Batuk kering
  • Hidung berair
  • Sakit tenggorokan
  • Mata memerah
  • Ruam bintik putih kecil dengan bagian tengah putih di dalam mulut pada lapisan pipi yang disebut bintik koplik
  • Ruam kulit berupa bercak besar dan rata
  • Nyeri otot
  • Sensitif terhadap cahaya

Secara umum Anda bisa mengamati tanda-tanda campak pada tubuh anak, seperti ruam berbintik merah datar di wajah yang meluas ke tubuh bagian bawah. Bintik-bintik putih lebih kecil muncul di atas ruam tersebut dan sama menyebarnya ke bagian bawah tubuh.

 

Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Cacar Air dan Campak?

 

Waspadai Cara Virus Campak Menyebar

Campak adalah virus yang sangat menular. Virus ini hidup di lendir hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi. Virus ini menyebar ke orang lain melalui batuk dan bersin.

Saat Anda menghirup udara yang terkontaminasi atau menyentuh permukaan yang terinfeksi kemudian menyentuh hidung, mulut atau mata, maka Anda akan terinfeksi.

Demikian pula anak-anak mudah terinfeksi campak saat berada di lingkungan sekolah atau saat bermain dengan teman-temannya di luar rumah. Saat ada satu anak yang terinfeksi campak, anak lain sangat mungkin terpapar melalui droplets yang mereka keluarkan. Anak-anak juga sering kali menyentuh hidung, mulut atau mata tanpa mencuci tangan sehingga virus dengan mudah masuk ke dalam tubuh.

Untuk mencegah anak-anak terinfeksi campak, maka vaksin adalah hal paling utama untuk diberikan pada anak. Selanjutnya, ajarkan anak-anak sering mencuci tangan dengan benar setiap kali selesai beraktivitas dan sebelum menyentuh area mata, hidung dan mulut.

Jika anak menunjukkan demam hingga 40 derajat, batuk, hidung berair, mata berair dan kemerahan, dan juga ruam, segera bawa anak ke dokter untuk diperiksa dan diberi pengobatan sesuai dengan kondisi dan diagnosis dokter.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 02:56

Antara Megapolitan (2023). 31 provinsi melaporkan KLB campak. Available from: https://megapolitan.antaranews.com/berita/227709/31-provinsi-melaporkan-klb-campak

Mayo Clinic (2022). Measles. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/measles/symptoms-causes/syc-20374857

Cleveland Clinic (2021). Measles. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8584-measles

CDC (2020). Transmission of Measles. Available from: https://www.cdc.gov/measles/transmission.html

 

CDC (2020). Top 4 Things Parents Need to Know about Measles. Available from: https://www.cdc.gov/measles/about/parents-top4.html