Makan adalah kegiatan yang penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Beberapa orang membatasi porsi makan untuk menjaga berat badan. Namun, diet terlalu ketat atau kurang makan justru berisiko menyebabkan malnutrisi. Apa saja tanda-tanda Anda kurang makan? Simak dalam artikel berikut. 

Tanda-Tanda Kurang Asupan Makanan

Banyak alasan mengapa seseorang kurang asupan makanan. Beberapa orang sengaja makan dalam jumlah sedikit karena sedang menjalani diet ketat.

Pada kasus lain, seseorang bisa saja tidak sengaja kurang makan karena masalah ekonomi, mengalami gangguan makan, atau tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya kurang makan. Kondisi ini juga bisa dialami orang yang sedang stres atau depresi, sehingga tidak nafsu makan dan berujung makan dalam jumlah sedikit. 

Beberapa tanda kurang asupan makanan antara lain:

Badan kelelahan

Agar dapat menjalankan fungsinya, tubuh mengambil energi dari kalori dalam makanan dan minuman. Ketika seseorang mengonsumsi kalori kurang dari yang dibutuhkan, tubuh akan memperlambat proses metabolisme. Hal ini berdampak pada tingkat energi yang membuat seseorang terasa lemas dan mudah lelah baik fisik maupun mental.

Baca Juga: Penyebab Masih Merasa Lapar Setelah Makan

Lebih sering sakit

Kurang asupan makanan juga menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun. Jika Anda sering sakit seperti pilek, flu, dan penyakit lainnya, ada kemungkinan selama ini Anda kurang makan.

Rambut rontok

Kurang nutrisi dapat menyebabkan rambut mudah rontok. Apabila Anda mengalami rambut rontok dalam jumlah signifikan, hal ini bisa mengindikasikan kurang makan. Kurang makan menyebabkan Anda kekurangan sejumlah nutrisi seperti protein, mineral, asam lemak esensial, dan vitamin yang memengaruhi kondisi rambut. Selain rontok, rambut juga dapat terlihat kering, tipis, dan mudah rapuh.

Gangguan kesuburan

Saat tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, tubuh akan memprioritaskan fungsi tubuh yang menopang kehidupan seperti pernapasan dan sirkulasi darah. Akibatnya produksi hormon seks akan terganggu, sehingga mengganggu proses reproduksi. Bagi Anda yang menjalani program hamil, pastikan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi agar produksi hormon reproduksi tetap lancar.

Perubahan suasana hati

Sebuah penelitian tahun 2020 menyebutkan bahwa kurang nutrisi dapat menyebabkan suasana hati menjadi buruk dan berdampak negatif pada kesehatan mental secara keseluruhan. Jika Anda mengubah pola makan dan menyadari perubahan suasana hati seperti mudah marah atau tersinggung, kemungkinan hal ini disebabkan oleh kurangnya nutrisi pada makanan yang dikonsumsi.

Sering merasa kedinginan

Tubuh menggunakan kalori untuk menjaga suhu tubuh agar tetap stabil dan nyaman. Jika Anda sering merasa kedinginan padahal berada di tempat bersuhu normal, maka kemungkinan Anda kurang makan. 

Sembelit

Mengonsumsi terlalu sedikit kalori juga dapat menyebabkan sembelit. Pada tubuh orang yang kurang makan, tubuh hanya punya sedikit makanan untuk diubah menjadi tinja. Akibatnya, seseorang dapat mengalami sembelit, dengan tinja yang keras, kecil, dan sulit dikeluarkan.

Baca Juga: Sudah Makan Malam tapi Masih Sering Lapar Tengah Malam? Ini Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Kurang Makan

Penanganan kurang makan atau kurang gizi dilakukan dengan menambah jumlah kalori dari makanan yang dikonsumsi. Namun perlu juga diperhatikan hal-hal yang mendasarinya. Jika kurang makan disebabkan oleh masalah kesehatan mental seperti stres, depresi, atau gangguan makan, maka penanganan mungkin perlu melibatkan ahli kesehatan mental. 

Untuk meningkatkan asupan makanan, sebaiknya dilakukan dengan cara yang sehat yaitu memerhatikan kebutuhan nutrisi seimbang. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan asupan makanan antara lain:

• Meningkatkan frekuensi makan
• Memperbanyak asupan protein, karbohidrat kompleks, sayuran, serta lemak sehat seperti kacang-kacangan

Memperbaiki nutrisi perlu konsultasi dengan dokter ahli gizi. Jika Anda merasa memiliki masalah nutrisi sebaiknya periksakan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!