Mengapa Orang dengan Diabetes Tidak Boleh Telat Makan?

Mengapa Orang dengan Diabetes Tidak Boleh Telat Makan?
Ilustrasi telat makan. Credits: Freepik

Bagikan :


Bagi orang dengan diabetes, sangatlah penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kadar gula darah pengidap diabetes perlu dipantau secara ketat untuk memastikan bahwa kadarnya tetap dalam rentang yang aman dan stabil.

Salah satu kunci dalam mengelola diabetes adalah menjaga pola makan yang teratur. Ini artinya, Anda tidak boleh makan berlebihan atau sering terlambat makan.

 

Bahaya Telat Makan pada Penderita Diabetes

Bagi pengidap diabetes, menjaga pola makan yang teratur sangat penting untuk mengelola kadar gula darah dengan baik. Terlambat makan bisa mengganggu tubuh dalam mengatur kadar gula darah secara efektif.

Berikut adalah risiko yang mungkin terjadi apabila pengidap diabetes terlambat makan:

Hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun terlalu rendah, di bawah 70 mg/dL . Kondisi ini mungkin terjadi apabila pengidap diabetes tidak makan sesuai jadwal namun mengonsumsi obat diabetes atau insulin.

Ketika Anda mengonsumsi obat diabetes atau menyuntikkan insulin, maka pankreas akan merangsang produksi insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Jika Anda tidak makan atau telat makan kemudian minum obat diabetes atau insulin, maka kadar gula darah akan turun drastis dan menyebabkan kondisi hipoglikemia. 

Hipoglikemia ditandai dengan gejala pusing, kelelahan, gemetar, keringat dingin, dan rasa lapar yang intens. Dalam kondisi yang serius, turunnya kadar gula darah terlalu rendah dapat menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi dan berpikir, koordinasi yang buruk, dan kehilangan kesadaran atau bahkan kejang.

Hiperglikemia

Hiperglikemia adalah kondisi yang berkebalikan dengan hipoglikemia, di mana kadar gula darah terlalu tinggi. Hiperglikemia juga bisa terjadi apabila orang dengan diabetes terlambat makan.

Melewati jadwal makan akan berisiko menyebabkan Anda makan dalam porsi lebih besar pada jadwal makan berikutnya. Hal ini dapat memicu terjadinya lonjakan gula darah dan risiko terjadinya hiperglikemia. 

Selain itu, saat melewatkan makan, tubuh mungkin melepaskan lebih banyak glukosa dari simpanan glikogen di hati. Kondisi ini dapat meningkatkan kadar gula darah secara signifikan.

Kadar gula darah yang terlalu tinggi kerap ditandai dengan rasa haus berlebihan, sering buang air kecil, dan kelelahan. Pada kondisi yang lebih parah, Anda juga mungkin mengalami penglihatan yang kabur, luka atau infeksi yang lambat sembuhnya, atau nafas berbau seperti buah-buahan yang menunjukkan ketoasidosis diabetik.

Baca Juga: Manfaat Oatmeal bagi Penderita Diabetes

Kerusakan organ

Kadar gula darah yang tidak terkontrol dengan baik karena terlalu sering terlambat makan, dapat menyebabkan kerusakan serius pada berbagai organ tubuh, seperti:

  • Kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan risiko aterosklerosis
  • Kerusakan pada pembuluh darah ginjal yang mengganggu fungsi ginjal
  • Kerusakan pada pembuluh darah retina pada mata yang mengakibatkan gangguan penglihatan dan kebutaan apabila tidak diobati
  • Kerusakan saraf yang ditandai mati rasa, kesemutan, nyeri, serta kelemahan pada tangan dan kaki
  • Lambatnya proses penyembuhan luka dan infeksi yang sulit sembuh

Baca Juga: Serba Serbi Obat Empagliflozin untuk Diabetes Tipe 2

 

Untuk menghindari semua risiko di atas, Anda perlu menjaga pola makan teratur dan mengonsumsi obat diabetes sesuai anjuran dokter. Dengan demikian, Anda bisa mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi, apabila Anda memiliki kesulitan dalam mengatur pola makan saat mengalami diabetes. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 27 Agustus 2024 | 05:04