• Beranda
  • penyakit
  • Ketahui Penyebab Dyspareunia, Sakit Saat Berhubungan Intim

Ketahui Penyebab Dyspareunia, Sakit Saat Berhubungan Intim

Ketahui Penyebab Dyspareunia, Sakit Saat Berhubungan Intim

Bagikan :


Dyspareunia adalah istilah medis yang digunakan untuk nyeri berulang di area genital atau di dalam panggul saat berhubungan seksual. Rasa sakit yang ditimbulkan bisa tajam atau intens, yang biasanya terjadi sebelum, selama, atau setelah berhubungan seksual. Dyspareunia umumnya dialami oleh wanita dan dapat diobati.

Dilansir Healthline, berikut adalah gejala dyspareunia:

  • Nyeri pada vagina, kandung kemih atau saluran kencing
  • Nyeri saat penetrasi
  • Nyeri saat intercourse
  • Nyeri pada panggul saat intercourse
  • Nyeri yang datang dan pergi saat berhubungan intim
  • Nyeri saat menggunakan tampon
  • Ada rasa terbakar, gatal pada area vagina
  • Rasa nyeri seperti tertusuk

Dilansir Cleveland Clinic, ada dua tipe dyspareunia, yaitu:

  • Superficial dyspareunia

Kondisi ini merupakan rasa nyeri yang dirasakan di pintu masuk vagina yang biasanya dirasakan pada penetrasi awal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan rasa nyeri ini, termasuk kurangnya pelumasan yang dapat menyebabkan cedera atau infeksi.

  • Collision dyspareunia

Kondisi ini merupakan rasa nyeri yang terjadi saat penetrasi yang dapat diperburuk oleh posisi seksual tertentu. Rasa nyeri akan dirasakan pada leher rahim atau perut bagian bawah yang bisa disebabkan oleh kondisi medis atau bekas operasi.

Penyebab dyspareunia

Sebagian besar kasus dyspareunia yang dilaporkan disebabkan oleh kurangnya lubrikasi pada vagina. Namun, kondisi ini bisa diatasi dengan bantuan lubrikan atau meningkatkan intensitas foreplay.

Pada kasus lain, berikut adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan dyspareunia, seperti dilansir Cleveland Clinic:

  • Vaginal athropy - adalah ketika lapisan vagina kehilangan kelembaban dan ketebalan normalnya sehingga menjadi kering, tipis dan meradang. Hal-hal ini dapat disebabkan oleh obat-obatan, menopause atau perubahan hormonal.
  • Vaginismus - adalah rasa takut yang kerap disebabkan oleh trauma yang menyebabkan otot-otot vagina menegang.
  • Infeksi vagina - adalah kondisi yang disebabkan infeksi ragi.
  • Masalah pada leher rahim - penis dapat mencapai penetrasi maksimal ketika masuk sampai ke leher rahim. Namun, adakalanya penetrasi ini menyebabkan rasa sakit yang mungkin disebabkan adanya infeksi pada leher rahim.
  • Masalah pada uterus - problem ini disebabkan oleh adanya fibroid yang menyebabkan nyeri saat berhubungan intim.
  • Endometriosis - adalah kondisi di mana jaringan yang seharusnya melapisi rahim, tumbuh di luar rahim.

Sebenarnya, banyak penyebab lain sebagai faktor risiko dyspareunia, seperti penyakit radang panggul, kehamilan di luar rahim, infeksi penyakit menular, serta cedera pada organ kelamin wanita.

Pengobatan dyspareunia

Anda tak perlu khawatir karena dyspareunia dapat diobati. Pengobatan dyspareunia dilakukan berdasarkan penyebabnya. Untuk itu, umumnya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan sebelum mendiagnosa keluhan Anda.

Dokter mungkin akan memberikan obat seperti antibiotik, antijamur, kortikosteroid, atau terapi hormonal sesuai dengan penyebab dyspareunia. Selain mengonsumsi obat, beberapa trik berikut dapat membantu melancarkan penetrasi, antara lain:

  • Menggunakan lubrikan berbahan dasar air.
  • Melakukan hubungan intim tanpa paksaan dan saat rileks.
  • Mengosongkan kandung kemih sebelum berhubungan intim.
  • Mengonsumsi pereda nyeri sebelum berhubungan intim.
  • Menunggu setidaknya 6 minggu setelah persalinan.
  • Menggunakan kondom untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.
Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 06:58

Cleveland Clinic. Dyspareunia: Painful Intercourse (2021). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12325-dyspareunia-painful-intercourse.

Giorgi A. What You Need to Know About Dyspareunia: Painful Intercourse(2020). Available from: https://www.healthline.com/health/dyspareunia.