Analisis Gas Darah

Analisis Gas Darah
Ilustrasi pasien yang mengalami kondisi kegawatan dan membutuhkan pemeriksaan analisa gas darah

Bagikan :


Definisi

Setiap sel tubuh kita membutuhkan oksigen. Pada saat bernapas, gas oksigen dalam paru-paru berpindah menuju pembuluh darah arteri. Sebaliknya, gas karbon dioksida berpindah dari pembuluh darah menuju paru-paru. Proses ini disebut dengan pertukaran gas.

Keseimbangan jumlah gas oksigen, karbon dioksida, dan elektrolit lainnya (bikarbonat) dalam pembuluh darah arteri diatur oleh organ paru-paru, jantung, dan ginjal. Sehingga, gangguan satu atau lebih organ-organ ini akan menganggu keseimbangan gas dalam darah.

Selain itu, keseimbangan gas ini juga memengaruhi tingkat keasaman (pH) darah. Nilai normal pH tubuh manusia berkisar antara 7.35-7.45. Nilai pH yang teralu rendah atau terlalu tinggi akan menyebabkan gangguan metabolisme dalam tubuh.

Pemeriksaan analisa gas darah dapat menunjukan jumlah gas oksigen, karbon dioksida, dan bikarbonat dalam darah Anda. Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat menentukan derajat keasaman darah pada pembuluh arteri Anda.

 

Indikasi

Pada umumnya, pemeriksaan analisa gas darah dilakukan apabila Anda mengalami cedera atau penyakit yang berat. Beberapa indikasi pemeriksaan analisa gas darah meliputi:

  1. Memantau fungsi pernapasan dan hasil terapi, terutama pada kasus kegawatan
  2. Mengevaluasi fungsi paru-paru pada penyakit asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan obstructive sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur)
  3. Mengetahui derajat keasaman darah pada penyakit ginjal, infeksi berat, keracunan, dan komplikasi penyakit diabetes (kencing manis)
  4. Mengevaluasi fungsi pompa jantung pada penyakit gagal jantung atau serangan jantung yang berat

 

Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi atau kondisi tertentu yang membuat seseorang tidak bisa melakukan pemeriksaan ini.

 

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Tidak ada persiapan tertentu pada pemeriksaan analisa gas darah. Konsultasikan kepada dokter Anda mengenai obat-obatan, suplemen, atau vitamin yang Anda konsumsi sebelum menjalani pemeriksaan. Pada kondisi khusus, sumber oksigen seperti masker oksigen akan dilepas beberapa saat untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

 

Prosedur Pemeriksaan

Sampel darah untuk pemeriksaan analisa gas darah berasal dari pembuluh darah arteri. Pembuluh darah ini terletak lebih dalam dibandingkan pembuluh darah vena yang umumnya digunakan untuk mengambil sampel darah rutin.

Sampel darah biasanya diambil dari pembuluh darah arteri pada pergelangan tangan, lipatan siku, atau lipatan paha Anda. Sebelum mengambil darah, petugas laboratorium akan meraba lokasi pengambilan untuk merasakan denyutan pembuluh darah Anda. Selanjutnya, jarum akan dimasukan menuju arah denyutan pembuluh darah.

Prosedur ini umumnya terasa agak nyeri dibandingkan pengambilan darah dari pembuluh darah vena. Anda dapat merasakan pusing dan mual ketika darah Anda diambil. Untuk mengurangi risiko memar, Anda dapat menekan lokasi suntikan selama beberapa saat.

 

Nilai Normal dan Abnormal

Analisa gas darah memiliki empat komponen penting yaitu tekanan oksigen, pH, tekanan karbon dioksida, dan jumlah bikarbonat. Nilai normal dan abnormal tiap komponen dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tekanan Oksigen (PaO2)

Nilai

Interpretasi

<75 mmHg

Rendah

75-100 mmHg

Normal

>100 mmHg

Tinggi

Jumlah oksigen dapat berkurang apabila Anda tinggal di daerah dataran tinggi (>900 m diatas permukaan laut).

Derajat Keasaman (pH)

Nilai

Interpretasi

<7.35

Rendah (Asidosis)

7.35-7.45

Normal

>7.45

Tinggi (Alkalosis)

Tekanan Karbon dioksida (PaCO2)

Nilai

Interpretasi

<35 mmHg

Rendah

35-45mmHg

Normal

>45 mmHg

Tinggi

Bikarbonat

Nilai

Interpretasi

<22 mEq/L

Rendah

22-26 mEq/L

Normal

>100 mEq/L

Tinggi

 

Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)

Derajat keasaman (pH) darah merupakan indikator utama dari pemeriksaan analisa gas darah. Sedangkan jumlah karbon dioksida dan bikarbonat merupakan indikator tambahan untuk derajat keasaman darah.

Rendah

Tingkat pH yang rendah mendindikasikan darah Anda sangat asam atau dikenal dengan asidosis. Hal ini dapat disebabkan oleh jumlah karbon dioksida dalam darah yang terlalu tinggi atau jumlah bikarbonat dalam darah yang terlalu rendah. Pada umumnya jumlah karbon dioksida yang tinggi disebabkan oleh gangguan paru-paru atau dikenal dengan asidosis respiratori. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan asidosis respiratori adalah:

  • Sumbatan jalan napas
  • Penyakit paru seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis
  • Gangguan pernafasan saat tidur (obstructive sleep apnea)
  • Gangguan sistem saraf pusat
  • Peningkatan produksi CO2: menggigil, kejang, dan demam yang sangat tinggi
  • Terapi alat bantu napas yang tidak efektif

Asidosis yang disebabkan oleh jumlah bikarbonat yang terlalu rendah disebut dengan asidosis metabolik (kelebihan asam di tubuh). Beberapa penyebab asidosis metabolik adalah:

  • Komplikasi penyakit diabetes (kencing manis)
  • Gangguan ginjal
  • Gangguan fungsi jantung
  • Diare yang sangat berat
  • Keracunan alkohol

Normal

Derajat pH yang normal menunjukan tingkat keasaman darah Anda yang normal. Bila jumlah karbon dioksida dan bikarbonat dalam batas normal, maka fungsi pernapasan Anda optimal. Bila Anda sedang menjalani terapi oksigen, maka terapi tersebut berjalan dengan efektif.

Tinggi

Tingkat pH yang tinggi menunjukan tingkat keasaman darah Anda yang rendah atau dikenal dengan istilah alkalosis. Alkalosis dapat disebabkan oleh jumlah karbon dioksida yang terlalu rendah atau jumlah bikarbonat yang terlalu tinggi. Alkalosis yang disebabkan oleh jumlah oksigen yang abnormal disebut dengan alkalosis respiratori. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan alkalosis respiratori antara lain:

  • Tinggal di dataran tinggi
  • Anemia yang sangat berat
  • Penumpukan cairan, infeksi, atau cedera pada rongga dada
  • Penyakit liver/hati
  • Kehamilan
  • Terapi alat bantu napas yang tidak efektif

Sedangkan alkalosis yang disebabkan oleh jumlah bikarbonat yang terlalu banyak disebut dengan alkalosis metabolik (kelebihan basa di tubuh). Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan alkalosis metabolik adalah:

  • Muntah atau diare dengan jumlah yang sangat banyak
  • Penggunaan obat diuretik (obat untuk mengeluarkan kelebihan cairan di tubuh)
  • Penyakit ginjal

Pemeriksaan analisa gas darah tidak dapat menentukan diagnosis penyakit Anda secara spesifik, sehingga Anda perlu menjalani pemeriksaan tambahan lainnya seperti gula darah, jumlah elektrolit dalam darah, fungsi ginjal, foto dada, dan pemeriksaan urine. Pada kasus tertentu, Anda juga dapat menjalani pemeriksaan paru-paru seperti spirometry yang berguna untuk mengetahui fungsi paru-paru Anda.

 

Konsultasikan ke Dokter yang Tepat

Pada umumnya, pemeriksaan analisa gas darah dilakukan pada kondisi kegawatan. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter umum yang bertugas di ruangan atau dokter spesialis anestesi terkait hasil pemeriksaan Anda. Bila Anda memiliki penyakit paru-paru, Anda dapat menanyakan hasil dan kondisi Anda pada dokter spesialis paru.

Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 7 November 2024 | 14:09

Arterial Blood Gas (ABG). (2022). Retrieved 14 July 2022, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=167&ContentID=arterial_blood_gas

Arterial Blood Gas (ABG): What It Is, Purpose, Procedure & Levels. (2022). Retrieved 14 July 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/22409-arterial-blood-gas-abg

Arterial Blood Gas Test (ABG). (2022). Retrieved 14 July 2022, from https://www.webmd.com/lung/arterial-blood-gas-test#091e9c5e81814c6f-2-7

Castro, D., Patil, S., & Keenaghan, M. (2021). Arterial Blood Gas. Retrieved 14 July 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536919/

Interpretation of Arterial Blood Gases (ABGs). (2022). Retrieved 14 July 2022, from https://www.thoracic.org/professionals/clinical-resources/critical-care/clinical-education/abgs.php