Sembelit, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Sembelit, Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Ilustrasi sembelit. Credit: Freepik

Bagikan :


Sembelit umumnya adalah masalah kesehatan ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan pengobatan rumahan. Namun pada beberapa kasus, sembelit bisa mengindikasikan gangguan kesehatan serius yang perlu penanganan segera. Kapan sembelit termasuk kondisi darurat? Kenali tanda-tandanya dalam artikel berikut. 

 

Apa Itu Sembelit (Konstipasi)?

Sembelit adalah kondisi dimana Anda sulit buang air besar. Anda dikatakan mengalami konstipasi ketika memiliki frekuensi buang air besar kurang dari 3 kali seminggu. Namun pola buang air besar pada setiap orang bisa berbeda-beda, beberapa orang bisa mengalami buang air besar lebih dari 2 kali sehari dan terbilang normal.

Bagaimana pun pola buang air besar Anda, hal itu unik dan normal selama tidak menyimpang terlalu jauh dari pola buang air besar Anda selama ini.

Beberapa tanda seseorang mengalami sembelit antara lain:

  • Tinja Anda kering dan keras 
  • Anda perlu mengejan dengan kuat dan sulit mengeluarkan tinja
  • Anda merasa bahwa buang air besar belum tuntas

Baca Juga: Memijat Perut bisa Mengatasi Sembelit, Ini Caranya

 

Tanda Sembelit Perlu Periksa ke Dokter

Konstipasi bisa jadi tidak nyaman, tetapi tidak sering kali berbahaya. Meskipun demikian, jika Anda mengalami konstipasi berkepanjangan dan diikuti gejala lainnya sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengatasi gejala tersebut. Konstipasi yang tidak segera sembuh bisa mengindikasikan penyakit serius sehingga perlu penanganan khusus. 

Beberapa tanda sembelit yang perlu diwaspadai antara lain:

Nyeri perut

Sembelit atau konstipasi biasanya diikuti dengan sakit perut. Namun jika diikuti dengan sakit perut yang konstan, hal ini bisa mengindikasikan kondisi medis lainnya seperti:

  • Radang usus buntu
  • Hernia
  • Radang pankreas
  • Perforasi usus
  • Obstruksi (sumbatan) usus
  • Iskemia mesentrika (penyumbatan aliran darah ke usus)

Baca Juga: Tak Perlu Obat Pencahar, Ini Cara Mudah Mengatasi Sembelit saat Puasa

Muntah

Sembelit yang diikuti dengan muntah bisa mengindikasikan impaksi feses, yaitu ketika tinja besar dan keras tersangkut di usus besar dan tidak dapat didorong keluar. Kondisi ini merupakan situasi berbahaya dan memerlukan penanganan segera. 

Darah dalam tinja

Adanya darah dalam tinja mengindikasikan adanya luka di saluran pencernaan hingga rektum. Beberapa kondisi yang terkait dengan munculnya darah dalam tinja antara lain:

  • Fisura ani (luka pada anus)
  • Tukak lambung
  • Penyakit Crohn
  • Kanker usus besar atau kanker anus

Demam

Pada dasarnya sembelit tidak menyebabkan demam. Jika Anda mengalami sembelit diikuti dengan demam, hal ini bisa mengindikasikan divertikulitis, yaitu terbentuknya divertikula atau kantong kecil di usus besar. Kantong tersebut umumnya tidak berbahaya, namun dapat mengalami peradangan atau infeksi hingga menyebabkan robekan di usus besar.

Perut kembung

Semakin lama tinja berada di perut, akan semakin banyak gas terkumpul di saluran pencernaan sehingga menyebabkan perut kembung. Pada kondisi serius, rasa sakit bisa menyebabkan nyeri yang parah. Kondisi ini dapat mengindikasikan beberapa penyakit, yaitu:

  • Sindrom iritasi usus besar
  • Gastroparesis (gangguan otot lambung)
  • Pertumbuhan bakteri usus halus yang berlebihan 

 

Tips Meredakan Sembelit

Sembelit kronis terutama jika disertai gejala lainnya bisa menjadi tanda penyakit serius. Bila Anda mengalami sembelit dengan gejala di atas sebaiknya periksakan ke dokter. Sedangkan untuk sembelit ringan, Anda bisa mengatasinya dengan memperbaiki gaya hidup seperti: 

  • Memperbanyak minum air putih 
  • Makan makanan berserat tinggi seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian
  • Rutin berolahraga 
  • Berhenti merokok

Jika Anda memiliki masalah kesehatan pencernaan yang tidak sembuh dalam beberapa hari sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui aplikasi App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 23 September 2024 | 13:50