Definisi
Analisis sperma adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kesuburan pria. Sperma merupakan sel yang terdapat dalam cairan semen dan dikeluarkan saat ejakulasi, setelah hubungan intim yang dilakukan mencapai klimaks atau orgasme. Sel sperma pada pria berfungsi untuk membuahi sel telur yang terdapat pada wanita sehingga dapat terjadi kehamilan.
Untuk dapat membuahi sel telur, sel sperma harus memiliki kuantitas dan kualitas yang baik. Kuantitas dan kualitas sperma ditentukan dari:
- Jumlah sperma yang dihasilkan dalam satu kali ejakulasi
- Bentuk sperma
- Kecepatan sperma bergerak
- Ukuran sperma
Jika terdapat masalah pada salah satu komponen di atas, kualitas sperma akan terpengaruh dan mengganggu proses pembuahan sperma pada sel telur. Kondisi ini dapat memengaruhi kesuburan seorang pria. Kuantitas dan kualitas sperma yang buruk dapat berpengaruh pada proses pembuahan, sehingga kehamilan tidak dapat terjadi. Sepertiga dari pasangan yang tidak kunjung mengalami kehamilan disebabkan oleh adanya faktor ketidaksuburan dari pria. 40-50% dari kasus tidak terjadinya kehamilan pada pasangan menikah ditemukan karena faktor ketidaksuburan pria.
Oleh karena itu, analisis sperma memiliki peran untuk mendeteksi dini permasalahan pada sperma yang dapat memengaruhi ketidaksuburan seorang pria. Jika ditemukan masalah pada sperma, dapat dilakukan penanganan lebih awal sehingga dapat mengurangi risiko ketidaksuburan permanen pada pria. Analisis sperma dilakukan untuk melihat jumlah, bentuk, ukuran serta pergerakan sperma.
Indikasi
Dokter akan merekomendasikan untuk dilakukan pemeriksaan analisis sperma jika Anda memiliki kondisi berikut:
- Tidak kunjung mengalami kehamilan pada pasangan setelah 1 tahun pertama pernikahan, dengan frekuensi hubungan intim tanpa proteksi yang rutin.
- Pasca dilakukan vasektomi, salah satu prosedur kontrasepsi untuk mencegah tidak terjadi kehamilan yang dilakukan pada pria. Vasektomi merupakan prosedur operasi dengan memotong tabung yang menghubungkan buah zakar dengan penis, sehingga tidak ada sperma yang dikeluarkan pada air mani.
Analisis sperma membantu dokter untuk mengetahui faktor yang menghambat terjadi kehamilan pada pihak pria. Selain itu, analisis sperma juga berguna untuk memantau keberhasilan vasektomi. Biasanya analisis dilakukan 1 bulan sekali selama 3 bulan berturut-turut untuk melihat bahwa tidak ada sperma pada air mani sebagai bentuk keberhasilan dari vasektomi.
Kontraindikasi
Analisis sperma umumnya aman dilakukan, tidak ada kontraindikasi atau kondisi tertentu yang membuat seseorang tidak bisa melakukan pemeriksaan analisis sperma.
Persiapan Sebelum Pemeriksaan
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan sebelum melakukan pemeriksaan analisis sperma. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memperoleh hasil yang akurat, yaitu:
- Tidak melakukan hubungan seksual atau masturbasi selama 2 - 5 hari sebelum pemeriksaan dilakukan, hal ini bertujuan agar jumlah sperma yang dihasilkan maksimal untuk keperluan analisis
- Tidak meminum alkohol dan merokok sebelum pemeriksaan
- Sebaiknya beritahu dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan atau obat hormon, seperti suplemen yang mengandung hormon testosteron, karena hormon ini dapat memengaruhi jumlah sperma yang dihasilkan
- Kondisi tubuh bugar dan sehat sebelum melakukan pemeriksaan, tidak dalam kondisi stres atau di bawah tekanan
Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan analisis sperma dilakukan dengan mengumpulkan sampel sperma dan menganalisis sperma di laboratorium. Pengumpulan sampel dapat dilakukan di rumah. Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan sampel sperma:
- Dokter akan memberikan wadah steril atau kondom khusus sebagai tempat menampung sperma, agar sperma yang dianalisis tidak terkontaminasi
- Menampung sperma pada wadah dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
- Masturbasi, cara ini merupakan cara terbaik untuk menghasilkan cairan sperma yang bersih
- Hubungan intim dengan menggunakan kondom
- Melakukan hubungan intim, senggama terputus atau ejakulasi yang dirangsang dengan alat elektrik
Cairan sperma yang sudah ditampung bisa segera dikirim ke fasilitas layanan kesehatan dalam kurun waktu 30 - 60 menit pasca penampungan sperma. Selanjutnya, cairan sperma akan dianalisis di laboratorium melalui pemeriksaan mikroskop. Komponen yang dianalisis terdiri dari jumlah, bentuk, ukuran serta pergerakan sperma.
Nilai Normal dan Abnormal
Nilai normal dari analisis sperma bergantung dengan komponen yang diukur. Berikut ini nilai normal analisis sperma yang diamati di bawah mikroskop berdasarkan panduan dari WHO (World Health Organization):
Jumlah Sperma per Sampel | Interpretasi |
≥39 juta | Normal |
<39 juta | Rendah |
Bentuk dan Ukuran Sperma | Interpretasi |
4 - 48% morfologi sperma normal | Normal |
<4% dari morfologi sperma normal | Rendah |
Pergerakan Sperma | Interpretasi |
32 - 75% sperma bergerak aktif | Normal |
<32% sperma yang bergerak aktif | Rendah |
Selain pemeriksaan sperma secara mikroskopik seperti yang sudah dijelaskan di atas, Dilakukan juga pemeriksaan dengan mata telanjang pada air mani. Berikut beberapa komponen yang dinilai dari air mani, yaitu:
Volume
Nilai normal dari volume air mani yang dihasilkan saat satu kali ejakulasi adalah 1,5 - 7,6 mL. Pada air mani terdapat sel sperma dan komponen lain seperti gula, protein dan vitamin sebagai sumber makanan untuk sel sperma. Volume air mani dianggap tidak normal bila dalam sekali ejakulasi volumenya kurang dari 1,5 mL, yang menandakan adanya sumbatan pada pembuluh darah atau saluran sperma yang menghubungkan buah zakar dengan penis. Volume air mani yang rendah juga menandakan bahwa jumlah sperma rendah.
pH
Normalnya pH air mani berada di rentang 7,2 - 7,8. Jika pH terlalu tinggi atau di atas 8, air mani berarti bersifat basa. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi. Sedangkan jika kadar pH air mani terlalu rendah atau di bawah 7, artinya air mani bersifat asam. Air mani yang bersifat asam atau basa dapat memengaruhi kehidupan sel sperma, membuat sperma tidak bisa bertahan hidup dalam waktu lama.
Waktu pencairan air mani
Air mani yang keluar saat ejakulasi bersifat kental. Dibutuhkan waktu 15 - 30 menit hingga air mani menjadi cair ketika masuk ke vagina. Jika dalam rentang waktu tersebut air mani tidak mencair maka sperma yang terdapat dalam air mani tidak dapat bergerak dengan mudah, sehingga dapat memengaruhi kesuburan pria.
Warna
Normalnya warna air mani tampak putih keabuan. Jika warna air mani kemerahan dapat menandakan adanya darah dalam air mani. Apabila warnanya tampak kuning, bisa disebabkan oleh beberapa kondisi seperti infeksi, adanya kelainan pada hati atau akibat efek obat yang dikonsumsi.
Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)
Jika analisis sperma menunjukkan hasil dalam rentang normal pada seluruh komponen, maka sel sperma bisa dianggap sehat dan tidak terdapat gangguan kesuburan pada pria. Kemungkingan terjadinya kehamilan pada pasangan juga tinggi. Namun, jika didapatkan hasil tidak normal pada analisis sperma baik pada jumlah sperma, bentuk, ukuran atau pergerakan sperma, hasil tersebut menunjukkan bahwa sel sperma tidak sehat dan pria tersebut tidak subur. Peluang untuk terjadinya kehamilan sangat rendah.
Dokter bisa menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan urine, USG (ultrasonografi) atau marker keganasan, untuk menyelidiki kondisi yang membuat sel sperma tidak sehat. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kualitas sperma rendah yaitu:
- Faktor genetik
- Obesitas atau berat badan lebih
- Adanya infeksi
- Keganasan
- Konsumsi alkohol
- Merokok
- Menggunakan golongan obat NAPZA
Konsultasikan ke Dokter yang Tepat
Jika Anda serta pasangan yang tidak kunjung mendapatkan kehamilan selama kurun waktu 1 tahun atau lebih, dengan frekuensi hubungan intim yang rutin, Anda dan pasangan bisa mengunjungi fasilitas kesehatan. Sebaiknya Anda berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis kandungan atau dokter andrologi untuk mengetahui faktor penyebab tidak terjadinya kehamilan.
Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Kocturk, SA. (2021). Semen Parameters, Including WHO Strict Criteria in a Particular Region. iMedPub Journals, 12(9), 12.387. doi: 10.36648/2386-5180.9.12.387.
Johnson, S. (2017). Semen Analysis and Test Results. Healtline. Retrieved 14 May 2022, from https://www.healthline.com/health/semen-analysis.
Leonard, J. (2018). What to know about sperm analysis. MedicalNewsToday. Retrieved 14 May 2022, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/323736
Semen Analysis - MedlinePlus. MedlinePlus.gov. (2022). Retrieved 14 May 2022, from https://medlineplus.gov/lab-test/semen-analysis/.
Low Sperm Count –NHS.UK. (2022). Retrieved 14 May 2022, from https://www.nhas.uk/condition/lo-sperm-count/
Chertoff, J. (2018). What Is a Normal Sperm Count. Healtline. Retrieved 14 May 2022, from https://www.healthline.com/health/mens-health/normal-sperm-count.