Acne Neonatorum

Bagikan :


Definisi

Acne neonatorum (baby acne, neonatal acne, neonatal cephalic pustulosis) adalah jerawat yang muncul pada bayi baru lahir; tersebar di sekitar pipi, dahi, dan hidung. Umumnya jerawat ini muncul antara usia 2 - 6 minggu berupa bintik kecil berwarna merah. Kondisi ini sering membuat orang tua khawatir karena beranggapan bahwa kulit bayi seharusnya bersih dari jerawat. Faktanya, acne neonatorum merupakan kondisi yang umum terjadi, muncul pada sekitar 20% bayi sehat di dunia.

Jerawat pada bayi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Acne neonatorum 

Jerawat muncul pada bayi usia 2–6 minggu. Tipe ini akan sembuh sendirinya dalam waktu 3-4 bulan. Kondisi ini sering terjadi pada bayi baru lahir dan tidak berbahaya.

2. Infantile acne

Merupakan kondisi jerawat pada bayi yang berusia lebih dari 6 minggu hingga 12 bulan. Kondisi ini umumnya lebih berat dari tipe acne neonatorum. Jika bayi Anda mulai berjerawat pada usia lebih dari 6 minggu, periksakan kondisi ini ke dokter kulit.

Anda juga perlu membedakan acne neonatorum dengan ruam pada bayi.

  • Baby heat rashyaitu bintik-bintik berwarna merah yang mirip dengan jerawat; muncul pada lengan, tungkai, dada, dan tempat bokong bekas popok; dan muncul setelah bayi terpapar panas atau sinar matahari
  • Ruam popok, yaitu ruam kemerahan pada daerah bekas popok yang disebabkan oleh penggunaan popok terlalu lama dan kondisi yang lembap
  • Cradle capatau dermatitis seboroik, yaitu bintik kemerahan yang lebih kecil dari jerawat, disertai dengan sisik berwarna kuning pada wajah, kulit kepala, dan alis bayi
  • Eksim, yaitu kondisi alergi kulit berupa kulit kering dan kemerahan pada pipi, kulit kepala, dan siku. Kulit kemerahan ini akan berubah menjadi benjolan berisi nanah yang mudah pecah

 

Penyebab

Penyebab dari acne neonatorum masih belum diketahui dengan pasti. Beberapa ahli beranggapan bahwa acne neonatorum disebabkan oleh reaksi peradangan tubuh terhadap jamur. Acne neonatorum bukan merupakan 'jerawat sejati' seperti yang terjadi pada remaja pubertas atau orang dewasa, di mana disebabkan oleh hormon mereka saat remaja. Ahli lainnya beranggapan bahwa acne neonatorum disebabkan oleh aliran hormon ibu ke janin pada masa kehamilan. Hormon ibu menstimulasi kelenjar keringat bayi sehingga kelenjar akan menghasilkan minyak. Ada juga bayi yang memiliki kulit sangat sensitif sehingga rentan mengalami jerawat.

Acne neonatorum bukan merupakan kondisi alergi dan tidak berhubungan dengan ASI maupun susu formula. Kondisi ini merupakan respon peradangan normal pada bayi.

 

Faktor Risiko

Acne neonatorum lebih sering terjadi pada:

  • Bayi laki-laki
  • Bayi yang lahir cukup umur (usia kehamilan 37–40 minggu) dibandingkan bayi prematur
  • Bayi dengan berat lahir tinggi
  • Lahir pada musim panas atau musim gugur

 

Gejala

Gejala dari acne neonatorum adalah:

  • Jerawat terlihat seperti bintik berwarna merah atau pustul (jerawat yang terdapat nanah di dalamnya dengan titik nanah di tengah)
  • Terdapat jerawat di sekitar pipi, dahi, hingga kulit kepala bayi
  • Terdapat jerawat pada leher, dada, lengan, dan tungkai (lebih jarang)
  • Jumlah jerawat bervariasi, bisa sedikit hingga banyak
  • Ukuran jerawat bervariasi
  • Warna kemerahan akan hilang ketika ditekan
  • Warna kemerahan akan semakin jelas jika bayi menangis
  • Tidak terdapat komedo
  • Tidak terdapat pada telapak tangan atau telapak kaki

Beberapa bayi mengalami acne neonatorum pada usia 3–14 hari, namun ruam kemerahan dapat muncul dalam 48 jam setelah bayi lahir. Bayi juga dapat mengalami acne neonatorum sejak lahir.

 

Diagnosis

Dokter akan mendiagnosis acne neonatorum berdasarkan pemeriksaan fisik. Dokter akan melihat jerawat pada kulit bayi dan reaksi peradangan di sekitarnya. Tidak ada pemeriksaan khusus yang diperlukan. Dokter akan membedakan acne neonatorum dengan penyakit kulit lain seperti milia. Milia terlihat seperti benjolan berwarna putih atau berwarna bening, sedangkan acne neonatorum lebih terlihat seperti jerawat pada orang dewasa. Namun, kedua kondisi ini memiliki tata laksana yang sama yaitu menjaga kebersihan dan observasi.

Acne neonatorum dapat berhubungan dengan kondisi lain, seperti congenital adrenal hyperplasia (CAH) dan kondisi hormonal lainnya. Namun kondisi ini sangat jarang terjadi dan gejala utama yang muncul bukanlah jerawat, melainkan lebatnya rambut pada wajah serta kulit yang sangat berminyak.

Jika jerawat muncul setelah usia 6 minggu, dokter kulit Anda perlu memastikan bahwa kondisi tersebut adalah jerawat, menapis hal lain yang dapat menyebabkan kondisi jerawat, mencari tahu produk yang Anda gunakan, dan mencegah luka bekas jerawat.

 

Tata Laksana

Acne neonatorum umumnya terjadi selama beberapa hari dan hilang setelah 2 minggu sampai 3 bulan. 

Perawatan di Rumah

  • Tetap tenang, umumnya bayi tidak akan merasa terganggu dengan jerawat tersebut (tidak merasa gatal, tidak menggaruk, tidak demam dan rewel)
  • Jangan memencet, mencabut, atau menggosok jerawat karena dapat menyebabkan infeksi sekunder oleh bakteri
  • Bersihkan area yang berjerawat dengan air hangat 2 kali sehari lalu keringkan dengan lembut menggunakan kain
  • Air liur, bekas susu, atau bekas muntahan dapat memperparah kondisi acne sehingga Anda perlu membersihkan secara berkala
  • Jangan terlalu sering memandikan bayi dan membersihkan area yang berjerawat dengan sabun karena dapat membuat kulitnya menjadi kering
  • Jangan gunakan sabun atau lotion pada daerah yang berjerawat
  • Hindari menggunakan produk jerawat untuk orang dewasa
  • Jika jerawat tidak hilang setelah 3 bulan, periksakan kondisinya ke dokter. Jangan menggunakan obat-obatan tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu

Beberapa ibu berhasil mengurangi jerawat dengan mengoleskan ASI pada lokasi yang berjerawat, namun belum ada bukti medis berkaitan dengan hal ini.

 

Pengobatan Medis

Acne neonatorum umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam 3 bulan tanpa pengobatan medis. Jika dokter Anda melihat indikasi untuk menggunakan obat-obatan, dokter Anda akan meresepkan antibiotik bila ditemukan infeksi bakteri, obat antijamur atau obat-obatan steroid low potency seperti hidrokortison. 

 

Komplikasi

Acne neonatorum dapat sembuh tanpa komplikasi tertentu. Tidak ada efek jangka panjang yang disebabkan oleh acne neonatorum. Bekas jerawat dapat terjadi pada infantile acne, namun tidak terjadi pada acne neonatorum. Jerawat dapat muncul kembali hingga usia 6 minggu, namun akan menghilang sendirinya. Jika jerawat baru muncul pada usia lebih dari 6 minggu, Anda perlu memeriksakan kondisinya ke dokter.

 

Pencegahan

Tidak ada langkah khusus untuk mencegah acne neonatorum. Anda dapat mencegah perburukan kondisi dengan tidak memencet jerawat dan melakukan langkah perawatan di rumah di atas.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Acne neonatorum dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Namun, jika jerawat terlihat bernanah, semakin merah, bayi mengalami demam, jerawat tidak menghilang setelah 3 bulan, atau Anda mencurigai adanya reaksi alergi; Anda dapat memeriksakan kondisi ini ke dokter anak atau dokter kulit. 

Jika Anda merasa ragu atau khawatir mengenai kondisi yang terjadi, konsultasikan kondisinya dengan dokter anak atau dokter kulit.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit kulit dan rambut lainnya? Yuk, baca lebih banyak artikelnya di sini!

 

 

Writer : Tannia Sembiring S Ked
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Rabu, 24 April 2024 | 11:16

American Academy of Dermatology Association. Is that acne on my baby's face?. Available from: https://www.aad.org/public/diseases/acne/really-acne/baby-acne 

Brennan, D. (2021). What to know about proper hygine for baby acne. WebMD. Available from: https://www.webmd.com/parenting/baby/what-to-know-baby-acne-proper-hygiene 

Cleveland Clinic. (2018). Acne neonatorum. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17822-baby-acne 

Gill, K. (2018). Baby Acne: causes, treatments, and more. Healthline. Available from: https://www.healthline.com/health/childrens-health/baby-acne#

 

Poole, CN., McNair, V. Infantile Acne. [Updated 2021 Jul 15]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541124/ 

Masters, M., Crosby, L. (2020). Baby acne: what to do if your infant has it. Available from: https://www.whattoexpect.com/first-year/baby-care/baby-skin-care/infant-acne.aspx 

 

Siegfried, E. (2017). Neonatal acne. Dermatology Advisor. Available from: https://www.dermatologyadvisor.com/home/decision-support-in-medicine/dermatology/neonatal-acne-acne-neonatal-and-infantile/