Jenis-Jenis Penyakit yang Menular dari Hewan Peliharaan

Credit: Freepik

Bagikan :


Memelihara hewan peliharaan memang menyenangkan. Bermain dengan hewan kesayangan dapat membantu menjaga kesehatan tubuh seperti meredakan stres dan menurunkan tekanan darah. Meskipun memiliki banyak manfaat, Anda juga perlu waspada mengenai risiko penyebaran penyakit yang disebarkan dari hewan.

 

Jenis-Jenis Penyakit yang Menular dari Hewan Peliharaan

1. Rabies

Rabies adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kematian. Gejala awal rabies biasanya ditandai dengan sakit kepala, demam, mual, muntah dan liur berlebih. Penyakit rabies dapat menular dari gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan hewan yang membawa virus rabies.

Hewan pembawa virus rabies umumnya adalah kelelawar, serigala, rakun dan sigung. Namun di beberapa negara berkembang, hewan seperti anjing liar juga dapat menularkan rabies pada manusia. Untuk itu, Anda perlu waspada jika akan merawat anjing liar.

2. Toksoplasmosis

Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii. Penyakit ini dapat ditularkan dari mengonsumsi daging yang terkontaminasi parasit secara tidak matang, terkena parasit dari kotoran kucing yang terinfeksi atau ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan.

Gejala toksoplasmosis mirip dengan gejala flu, namun pada beberapa orang penyakit ini tidak menunjukkan gejala khusus. Pada ibu hamil yang terinfeksi, hal ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti keguguran atau cacat lahir.

3. Cat scratch disease (bartonellosis)

Penyakit cat scratch disease adalah penyakit akibat infeksi bakteri yang ditularkan dari kucing. Penyakit ini dapat menyebar melalui gigitan atau cakaran kucing. Setelah 3-14 hari Anda terkena luka akibat kucing, bekas luka tersebut akan mengalami infeksi dan bengkak. Gejala lain yang sering muncul antara lain demam, sakit kepala, tidak nafsu makan dan kelelahan.

Kucing peliharaan Anda dapat terinfeksi bakteri ini jika tertular dari kucing lain atau menggigit kutu yang terinfeksi. Untuk mencegah penularan bakteri ini, segera cuci bekas luka gigit dan cakaran kucing dengan sabun dan air mengalir. Selain itu jauhkan bekas luka Anda dari jilatan air liur kucing agar tidak memperparah infeksi.

4. Infeksi cacing tambang

Tahukah Anda bahwa memelihara kucing dan anjing dapat meningkatkan risiko terkena cacing tambang? Cacing tambang merupakan salah satu parasit yang hidup di usus hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Cacing dapat menginfeksi peliharaan Anda ketika meminum air yang terdapat larva cacing tambang di dalamnya atau ketika menyantap hewan yang terinfeksi larva tersebut.

5. Infeksi cacing pita

Selain cacing tambang, memelihara anjing dan kucing juga dapat meningkatkan risiko terkena cacing pita. Hewan peliharaan Anda dapat tertular cacing pita karena mamkan kutu yang telah terinfeksi cacing pita. Pada orang dewasa, infeksi cacing pita dapat terjadi akibat mengonsumsi daging yan terkontaminasi. Sedangkan pada anak-anak, infeksi cacing pita dapat disebabkan oleh menelan kutu yang terinfeksi larva cacing pita secara tidak sengaja.

6. Psittacosis

Psittacosis merupakan penyakit infkesi langka yang disebabkan bakteri Chlamydia psittacosis. Penyakit ini dapat ditularkan melalui burung beo, parkit, dan beberapa jenis unggas dan burung lainnya. Penyakit ini dapat menyebar ke manusia jika Anda menghirup debu dari kotoran kering di sangkar burung atau ketika menangani hewan unggas yang terinfeksi. Kotoran limbang di sangkar burung dapat tetap menularkan penyakit meski telah berdiam selama berminggu-minggu. 

7. Penyakit Lyme

Hewan peliharaan Anda sebenarnya tidak dapat menularkan penyakit Lyme secara langsung, namun Anda bisa tertular penyakit ini dari kutu pada anjing atau kucing Anda. Gejala penyakit Lyme bisa berbeda-beda pada setiap pasien, namun gejala awal yang umum adalah munculnya ruam kulit seperti memar lalu membesar dalam beberapa hari. Jika tidak ditangani serius, penyakit ini dapat menyebabkan peradangan jantung dan kerusakan saraf.

 

Meskipun bermain bersama hewan peliharaan adalah kegiatan yang menyenangkan, namun Anda perlu waspada dengan berbagai penyakit yang dapat ditularkan dari hewan. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah bermain dengan peliharaan Anda, rutin membersihkan kandang dan menjaga kesehatan hewan peliharaan. Jika Anda mengalami gejala tertentu setelah melakukan kontak dengan hewan peliharaan maka segera periksakan diri ke dokter.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!


 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 05:54

Stuart, A. (2021). Diseases You Can Get From Your Pets: Worms, Rabies, and More. Available from: https://pets.webmd.com/diseases-you-can-get-from-your-pets#091e9c5e80580135-1-2

CDC. (2022). How to Stay Healthy Around Pets. Available from: https://www.cdc.gov/healthypets/keeping-pets-and-people-healthy/how.html#

Mayo Clinic. Rabies. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rabies/symptoms-causes/syc-20351821

Mayo Clinic. Toxoplasmosis. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/toxoplasmosis/symptoms-causes/syc-20356249#

CDC. (2020). Cat Scratch Disease. Available from: https://www.cdc.gov/healthypets/diseases/cat-scratch.html#

Cleveland Clinic. Hookworm Disease. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/14072-hookworm-disease

Department of Health NY State. Psittacosis (ornithosis, parrot fever, chlamydiosis). Available from: https://www.health.ny.gov/diseases/communicable/psittacosis/fact_sheet.htm#

 

Mayo Clinic. Lyme Disease. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lyme-disease/symptoms-causes/syc-20374651